Maaf karena telah meninggalkanmu
-Gerald-Marah? Aku tidak berhak untuk itu
-Diva-Diva pulang sendiri hari ini. Biasanya gadis itu selalu pulang dengan Gerald. Tapi saat jam pelajaran terakhir Gerald mengatakan kalau dirinya akan pulang bersama Rizka.
Cukup lama gadis itu berdiri di depan halte sekolahnya menunggu angkot yang tak kunjung datang. Merasa putus asa Diva kemudian duduk di bangku halte dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya, mengingat Gerald yang meninggalkannya dan lebih memilih pulang bersama Rizka membuat gadis itu bertanya-tanya dalam hatinya.
"Divaaaaa" suara teriakan Fanya berhasil membuat Diva sedikit terkejut kemudian mencari sumber suara
Fanya kemudian menghampiri Diva
"Lo belum pulang Div? Gerald mana?" Tanya Fanya
"Belum, nungguin angkot daritadi ngga lewat-lewat dan Gerald dia pulang bareng Rizka tadi" ucap Diva menundukkan wajahnya
"Bareng Rizka? Kok bisa? Emang Rizka itu Siapa nya Gerald sih Div?"
Pertanyaan bertubi-tubi yang dilontarkan Fanya membuat Diva menghembuskan napas panjang.
"Apaan sih Fan mana gue tahu Rizka Siapa nya Gerald"
Diva kemudian menghentikan angkot yang kebetulan lewat.
"Gue duluan ya Fan" ucap Diva tersenyum kemudian melambaikan tangannya ke arah Fanya yang kemudian dibalas senyuman oleh Fanya.
30 menit kemudian
Diva sudah sampai di rumahnya. Mama Nila terlihat sedang menunggu Diva di depan rumahnya
"Diva kok baru pulang? Kok pulangnya naik angkot? Gerald mana?"
"Gerald lagi basket ma makanya Diva pulang sendiri"
"Emang dia ngga nyuruh kamu nunggu gitu"
"Nyuruh tapi Diva ngga mau. Diva capek Diva istirahat dulu ya ma" Bohong Diva, gadis itu kemudian masuk menuju kamarnya.
Setelah belajar dan makan malam bersama keluarganya. Diva kini tengah berada di kamarnya melihat ke layar laptopnya dan mencari kesibukan disana. Saat membuka instagram Diva tiba-tiba mengingat Rizka, Diva kemudian memutuskan untuk mencari nama Rizka di pencaharian orang. Diva mengetik Rizka disana, banyaknya akun yang muncul membuat Diva bingung.
"Siapa sih tadi namanya?" Tanya Diva mencoba mengingat nama panjang Rizka. Tak kunjung mengingatnya Diva kemudian memutuskan untuk menelpon Fanya. Panggilan tersambung
"Halo Div kenapa?" Ucap Fanya dari seberang sana.
"Duh kalo gue nanya ke Fanya bisa panjang nih ceritanya udah ahh ngga usah tanya ke Fanya" ucap Diva dalam hati
Cukup lama Diva diam membuat Fanya sedikit kesal
"Hoii Div kok lo diem aja sih"
"Iya-iya Sorry Fan"
"Kenapa lo nelpon gue?"
"Ngga papa Fan cuman pengen tahu kabar lo aja, gue khawatir soalnya hehe"
"Apaan sih Div aneh deh lo. Udah ahh gue tutup Bye Div"
Telepon terputus. Gadis itu kemudian memutuskan untuk berhenti mencari tahu soal Rizka dan memilih untuk membaca novel yang baru dia beli minggu kemarin. Sesekali gadis itu melihat handphonenya berharap ada notifikasi dari Gerald tak lama kemudian gadis itu memutuskan untuk tidur.
Di sisi lain
Gerald POV
Aku baru saja pulang dari rumah Rizka. Aku mengantarnya pulang hari ini. Aku sedikit terkejut ketika melihat dia yang menjadi anak baru dikelasku. Aku sedikit canggung kepadanya tapi setelah bicara padanya rasa canggung ku perlahan hilang.
Aku melihat Rizka yang sama seperti 2 tahun lalu saat di SMP Ganesha. Gadis itu sama sekali tidak berubah. Aku bingung dengan perasaanku saat ini.
Tiba-tiba aku mengingat Diva, gadis yang beberapa bulan ini dekat denganku dan mengisi kekosongan hatiku. Aku merasa bersalah karena telah meninggalkannya tadi disekolah. Aku pun memutuskan untuk menelpon DivaNomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan
"Diva angkat dong!!"
Gerald menelpon gadis itu lagi, berulang kali tapi jawabannya tetap sama, Diva tidak mengangkat telepon Gerald.
Keesokan harinya
Gerald memutuskan untuk menjemput Diva pagi ini.
Tok tokk
"Ehh Gerald mau jemput Diva ya"
"Iya tante , Diva nya ada?"
"Ada, kamu duduk aja dulu tante panggil Diva ya"
"Iya makasih tante"
Tak lama kemudian Diva turun dari kamarnya dan menghampiri Gerald
"Diva gue minta maaf ya" ucap Gerald langsung berdiri dan memegang bahu Diva
"Buat apa sih Rald?"ucap Diva bingung
"Gue ngga nganterin lo pulang. Gue malah tinggalin lo"
"Apaan sih ngga papa kok lebay banget lo " ucap Diva tertawa melihat tingkah Gerald
"Beneran lo ngga marah?"
"Iya"
Gerald tersenyum lega mendengar jawaban Diva.
"Lagian gue ngga berhak marah Rald" batin Diva
Tbc
Jangan lupa voment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku , Kamu dan Dia yang kamu cinta ( ON GOING )
Teen Fiction-Divanya Sesilia Reputri Level terbodoh saat mencintai adalah ketika aku merasa kalau kamu juga mencintaiku. -Gerald Satya Yowanda Karena aku tidak bisa memilih kepada siapa hati ini akan berlabuh. -Arizka Arta Wijaya Pengorbanan yang dia lakukan me...