" Papi serius, dengerin dulu!"perintah papi.
" Papi minta diseriusin? Letta ga bisa pi, kan udah ada mami."ucap gw cengengesan.
"Letta!!!"teriak mami.
" Iya iya mi. Kan Letta cuma bercanda."
____
"Lanjut pi." Tambah letta.
"Papi mau ngurusin perusahaan yang ada di LA, otomatis papi sama mami akan ninggalin letta. Papi di LAnya lama, jadi papi juga ga tega ninggalin kamu sendiri." Ucap raka tanpa dipotong letta.
" Papi juga gamau sampe kamu kena pergaulan bebas selama papi sama mami pergi. Jadi mami sama papi mau jodohin kamu sama anak temennya papi."ucap raka yang masih menatap lembut letta.
"Hahaha garing pi! Papi bercandanya ga lucu." Letta tertawa dengan nada dibuat-buat.
"Papi ga bercanda letta, papi serius!" Tegas raka.
" Kan letta masih sma pi! Letta juga mau nikmati masa remaja letta. Atau biar papi ga khawatir sama letta, mending letta diajak ke LA bareng kalian."ucap letta meyakinkan raka.
" Kamu harus sekolah! Jadi mau tidak mau kamu harus terima perjodohan ini. Keputusan papi udah bulat."ucap raka langsung meninggalkan letta.
" Gabisa pi! Pokoknya letta gamau! Letta gamau!" Teriak letta sambil mengusap air matanya.
Letta masih sibuk merenungkan kata-kata papinya. Dia masih pengen bebas, bisa menikmati masa remaja. Dia juga belum siap kalo jadi mama muda. Apalagi kalo yang menikahinya nanti om om. Pikiran letta terbang kemana. Dia terus saja menangis disamping ibunya.
"Mi, letta harus gimana? Letta gamau nikah muda mi!" Ucap letta sambil memeluk ibunya.
" Kamu terima ya nak perjodohan ini. Ini semua juga demi kebaikan kamu."dina sambil mengelus puncak kepala letta untuk menenangkannya.
" Demi kebaikan letta? Letta ga merasa baik denger ucapan papi tadi."letta sambil menatap dina dengan wajah memelasnya.
"Kamu gamaukan ngecewain kita?mami mohon terima perjodohan ini, cowoknya ganteng kok."dina meyakinkan letta untuk menerima perjodohan.
" Tapi letta ga cinta sama dia mi."ucap letta sedikit jengkel.
" Cinta bisa muncul seiring berjalannya waktu,kamu tinggal jalanin aja."dina memeluk letta.
" Yaudah letta terima perjodohan ini demi mami sama papi."letta meyakinkan dirinya.
__
Sudah beberapa hari ini letta kelihatan murung banget. Dia sering ngelamun dikelas saat jam pelajaran dan membuat fani bingung sendiri. Seperti saat ini, fani sudah bicara berulang kali untuk mengajak letta kekantin tapi sama sekali tidak di notice sama letta.
Karena kesal, fani menggebrak meja letta dan membuat sang empunya kaget."Woy ta! Lo kenapasi akhir-akhir ini demen banget ngelamun. Lo kenapa sih?" Tanya fani dengan nada kesal tapi masih terlihat perhatian.
" Gue gapapa, cuma ada masalah sedikit. Tadi lo kenapa main gebrak meja aja? Kan gwnya kaget, ntar kalo gw jantungan lo mau tanggung jawab?"letta sambil menoyor kepala fani dan orangnya meringis sambil memegang kepala.
" Gw dari tadi ngajak lo kekantin goblok, malah lo kacangin. Pedih tau ta dikacangin. Udah dikacangin doi, sekarang lonya ngikutin ngacangin gw. Karena gw kesel dan gamau lo kesambet jadinya gw gebrak aja tuh meja biar lo sadar."fani sok ngedrama sambil memegangi dadanya.
" Yaudah, jadi kekantin ga?"letta mulai berdiri dan langsung ditahan fani.
"Ga jadi! Udah ga nafsu." Fani mengambil tas dan mengeluarkan cemilan.
" Nih gw bawa snack, minta ga?"tambah fani.
"Kalau dikasih sih mau." Letta cengengesan sambil mengambil salah satu snack yang dibawa fani.
" Btw ta, lo ada masalah apaan sih? Ngomong aja sama gw, mungkin gw bisa bantu."fani menatap mentap ke arah letta agar letta mau ngungkapin masalahnya.
" Gaada kok fan. Gw tuh heran sama lo, disaat yang lain ngerendahin gw karena katanya gw miskin. Lo malah mau temenan sama gw. Lo ga takut gw porotin atau semacam itulah?"tanya letta kepada fani.
" Yaelah ta, gw niatnya temenan sama lo. Karena gw ngerasa lo itu bakal jadi temen real gw bukan fake kaya yang dulu dulu. Emang harus ya, temenan itu mandang derajatnya? Ga kan."fani kesal karena letta selalu menanyakan hal yang sama.
Tak lama ada geng cabe yang ngehampirin letta dan fani. Mereka datengnya ga baik-baik. Baru dateng langsung gebrak meja. Ya, penghuninya marah lah. Udah dandanan kaya tante-tante girang.
Brakkk
" Kaget gw njing!!!"keluarlah kata-kata mutiara dari mulut letta.
" Lo apa-apaan sih sel!!baru dateng udah bikin rusuh!"jengkel fani.
" Gw heran sama lo fan. Mau-maunya lo temenan sama letta yang miskin ini, ga sederajat kali sama lo. Ntar lo kena virus miskinnya dia. Mendingan lo gabung sama gw, yang jelas jelas dari keluarga terpandang."gisel menatap letta dengan tatapan jijik dan merendahkan.
"Yaelah, gw bisa aja kali keluarin lo dari sekolah ini, sok-sokan kaya. Duit masih minta aja gayanya udah selangit." Batin letta.
" Terserah gw kali mau temenan sama siapa. Siapa lo ngelarang gw temenan sama letta?lo gaperlu ikut campur. Because this is my life."ucap fani menatap balik gisel dengan tatapan kemarahan.
" Biarin fan, dia mah orang kaya. Maksudnya kaya monyet! Hhhhh!"letta dan fani tertawa lepas sambil meninggalkan gisel yang sedang menahan amarah.
" Gw bisa aja hancurin keluarga lo yang miskin itu!!!"teriak gisel.
Follow akun gw ya.
Dan jangan lupa tinggalkan jejak.