"Jalanin aja dulu, siapa tau cocok"
✿✿✿
" No!!! Anak gw lagi ada urusan bentar, mungkin 5menit lagi nyampe"ucap om itu.
"Ohh iya, kenalin nama tante lisa dan ini om davin. Om sama tante udah lama sahabatan sama mami papi kamu." Ucap tante yang gue tau namanya tante lisa.
"Iy-
" Maaf bun telat, tadi macet soalnya."suara yang emang agak ngga asing bagi gue.
✿✿✿
" Ehhh lo cowok rese waktu itukan?! Lo ketos yang belagu itukan?!" Tanya gw masih penasaran dengan keberadaan dia."Gw bukan orang yang lo sebutin tadi." Ucap cowok itu datar.
" Kalian udah kenal?"tanya tante lisa dengan girang.
"Nggak bun, Aksa ngga kenal sama dia." Timpal cowok itu yang bernama Aksa.
" Yaudah yaudah! Aksa kamu duduk dulu!"perintah om Davin yang langsung dituruti oleh Aksa.
Gw masih aja diam membeku sambil menantikan apa yang akan dikatakan om Davin. Yang gw tau om Davin dan tante lisa itu adalah orangtuanya cowok rese. Tapi apa hubungannya sama cowok rese itusih. Yang ngebuat dia harus muncul dihadapan gw. Sumpah, gw sepet lihat muka sok coolnya dia.
"Aksa, kamu pasti sudah tahu kenapa kamu berada disini?" Tanya om Davin basa basi.
"To the point aja yah." Ucap Aksa tanpa ekspresi.
"Oke. Tujuan kalian berada disini karena kita akan menjodohkan kalian." Ucap om davin.
"Whatttt! Big no!!! Letta nggak mau kalo harus dijodohin sama cowok rese itu. Pasti hidup letta bakalan suram...akhhh" Ucap gw yang langsung dihadiahi injakan kaki dari mami.
" Lo kira gw mau serumah sama orang yang suka telat kaya lo?!"cerca Aksa.
"Sorry ya, gw baru sekali telat. Seharusnya dulu lo itu nanya baik baik kenapa gw bisa telat, bukan malah narik narik gaje." Ucap gw sambil melirik sinis kearah dia.
" Stop!!!"teriak mami, yang membuat kita langsung kicep.
"Trus gimana? Jadi nggak?" Tanya tante lisa tiba-tiba.
Jujur gw pengen banget nolak, apalagi cowoknya macam Aksa. Hal itu malah nambah pikiran gw buat batalin perjodohan ini. Tapi gw harus nurut perkataan papi, semua juga buat kebaikan gw walaupun gw sama sekali nggak ngerasa baik. Gw nggak mau jadi anak yang durhaka. Gw pengen liat mami sama papi seneng setidaknya mereka pergi tanpa harus membawa beban dengan mikirin gw. Udah cukup slama ini gw nyusahin mereka dengan kebandelan gw.
" Yaudah letta nerima perjodohan ini. Lo gimana?"tanya gw sambil memandang lurus kearah Aksa.
" Gw juga"ucap Aksa sok jadi cowok dingin yang hemat kata, kaya di novel novel.
"Juga apa? Yang jelas dong?!" Tanya gw ngegas. Entah kenapa kalo ngomong sama Aksa bawaannya pengen emosi.
"Gw juga nerima perjodohan ini." Ucap Aksa dengan wajah stay cool.
"Berarti kalian nikah 1 minggu lagi. Mulai dari sekarang kalian harus sering sering bareng. Biar nanti gak kaget setelah nikah." Ucap mami girang yang ngebuat gw reflek tersenyum.
"Yeeee kita besanan din! Gak sabar jadinya, gimana kalo nikahnya sekarang aja?" Ucap tante lisa yang langsung dapat pelototan dari om Davin.
" Apa liat liat?!"sinis tante lisa yang tak terima mendapat pelototan dari suaminya.
"Hehehehe gapapa bun. Bunda makin cakep kaya Dora." Rayu om Davin yang nyatanya berhasil membuat tante lisa luluh. Gw sendiri dibuat heran sama pasangan ini.
✿✿✿
Letta melangkah melewati koridor sekolah dengan langkah gontai. Matanya terlihat begitu sembab karena tadi malam letta begadang hanya untuk menangis. Dia sudah mempertimbangkan keputusannya untuk mulai menerima Aksa. Toh, nantinya mereka akan ketemu setiap hari. Mungkin benar kata Dina, mama letta. Cinta akan muncul seiring berjalannya waktu.
Letta terlalu banyak melamun hingga tak sadar dengan kehadiran Fani. Fani masih saja mengikuti langkah letta yang gak jelas tujuannya. Penasaran tentang apa yang terjadi dengan letta, itulah yang kini Fani pikirkan. Letta masih saja belum terbuka dengan Fani. Dia selalu memendam masalahnya sendiri tanpa mau berbagi cerita.
Pada akhirnya Fani menyadarkan letta dengan menyentuh bahu gadis itu. Terlihat wajah terkejut letta karena kaget dengan keberadaan Fani yang tiba-tiba.
"Ehh Fan, sejak kapan lo disini? Keren, bisa muncul tiba-tiba kaya dedemit."ucap letta sambil tertawa renyah.
" Sejak jamannya uler jalan pake satu kaki. Lo kenapa sih ta? Gw ngikutin lo dari tadi tapi lo sama sekali gak sadar." Ucap Fani menatap letta gemes gemes pengen nampol.
" Uler emang punya kaki?"ucap letta polos.
" Gw tampol beneran juga lo, ta!!!"teriak Fani keras hingga menarik perhatian orang-orang, salah satunya Aksa cs.
" Neng Fani napa tereak tereak? Aldy oppa kan kaget." Ujar salah satu teman Aksa yang namanya aldy.
"Hah? Emang dia udah tua fan? Kok di panggil oppa, oppa kan kakek." Tanya letta dengan polosnya.
"Enak aja udah tua! Oppa itu artinya kakak. Oh ya, kenalin nama gw aldy sanjaya pangeran ganteng dari korea dan pencinta kartun Spongebob." Ucap aldy dengan bangganya.
"Aldy gausah didengerin, dia terkontaminasi Korea Korea dari adeknya. Dan gobloknya udah dibawah rata-rata." Timpal Rendy menatap aldy sambil menahan tawa.
Letta dari tadi menatap Aksa yang jelas balik menatapnya dengan tatapan sulit diartikan. Dan sayangnya kejadian mereka saling tatapan ke pergok sama aldy.
" Bang Aksa sama eneng ngapain tatap tatapan? Lagi telepati ya? Atau kaya di film ganteng ganteng siluman yang bisa bicara pakai suara hati?"tebak aldy yang udah mulai ngelantur.
" Apaan, noh gw lagi mantengin mading dibelakang dia."elak gw.
"Ngaku aja kali, aura gw emang gak bisa ditolak." Ucap Aksa membuka suara dengan nada datar setelah lama diam.
"Idihhhh, sebenernya lo kan yang dari tadi liatin gw?! Gw tau kok kalo gw itu cantik." Ucap letta ngegas sehingga fani dengan cepat menarik letta untuk menjauh dari situ.
"Apaan sih fan, kok lo narik narik gw?" Tanya letta kesal.
"Mending lo gw bawa kabur dari pada ntar ada pertarungan tumpah darah, secara lo sedikit emosian,Sedikit ta."jawab Fani yang menurut letta sangat berlebihan.
" Lebay! Yaudah kelas kuy!"ajak letta yang langsung disetujui oleh Fani.
Gimana ceritanya? Maaf kalo pendek dan nggak menarik.
Jangan lupa vote dan komen
Ikuti akun ini
Dan
Follow instagram gw
@melati0422