3

33 4 1
                                    

Bel pulang sekolah sudah bunyi sejak 5 menit yang lalu. Tapi yaya dan salwa masi betah berdiam diri dikelas ntah menunggu apa dua gadis itu.

"Ya masi lama gak? Capek ni gue mau pulang terus bocan terus mimpi aa' mendes tersayang aw" dengan centilnya salwa mengucapkan itu yaya yang melihat itu hanya menatap jijik sahabatnya itu

"Halu mulu kerjaan lo!" ketus yaya

"Ye daripada lo gadak halu halu nya, datar muluuuu kayak jalan tol cikampek hahaha" dan tibatiba saja salwa tertawa dengan bahagianya setelah menista yaya

"Punya kawan kok gila yaallah sabarkan ariana"

Salwa mendengus keras lalu membuang arah pandangnya ke luar jendela kelas dan seketika matanya membulat sempurna melihat pandangan di depan ini, ia langsung memberi tahu yaya pasal yang ia lihat barusan.

"Yaaa itu yaaa ituuuu cepetan liat kesinii yaa" salwa megguncangkan lengan yaya tapi matanya masi tertuju ke arah kedua orang itu

"Apasii sal apaa mana bis-

Ucapan yaya langsung berhenti ketika melihat pemandangan yang ada di depannya. Tubuhnya menegang seketika, pasalnya kemarin ia hanya melihat 1 orang bukan 2, dan sekarang orang yang satunya ini, orang yang selama ini ia hindari. Tangan nya bergetar melihat itu matanya mulai memanas. Mereka langsung membungkuk pada saat 2 orang itu melihat kearah mereka. Salwa membekap mulut yaya yang sudah terisak dengan pelan ia mengatakan

"Sst ya.. diemm dulu nanti mereka dengar jangan di isak isak, diam oke" salwa berbisik ke yaya agar tidak terlalu kuat menangisnya.

Yaya hanya mengangguk lemah, lalu salwa memeluknya dari samping.

"Everything gonna be okay ya.. sekarang kita  keluar dari sini ya" ucap salwa

Yaya menggeleng tidak setuju pikiran nya kini dipenuhi dengan omongan omongan orang di masa lalu

"Gak ga-mau sal" yaya masi ter isak pelan

"Sama gue ya, mereka udah pergi kok kita keluar pelan pelan ya jangan berisik okeh" salwa mulai berdiri menarik yaya yang dibawah.

Pelan pelan mereka keluar dari kelas, baru saja mereka sampai di lantai 1 bahu mereka berdua ditepuk oleh seseorang dibelakang, seketika keduanya berhenti dengan cepat. Yaya melirik salwa takut takut matanya mulai memanas lagi, cengkraman pada lengan salwa pun mulai kuat, salwa hanya bisa menahan dan ia mulai melihat kebelakang dengan perlahan dan..

"Woi!!"

Mereka berdua langsung memutar tubuhnya agar melihat orang itu, yaya yang melihat orang itu langsung memeluk nya dengan erat seakan akan tidak ingin jauh jauh dari jangkauan nya, ia mulai terisak kembali di seragam orang itu. Yang di peluk  belum mau membalas nya justru menaikkan alisnya pada salwa tanda bertanya

Dia kenapa?

Tanya orang itu tanpa suara, salwa menghembuskan nafasnya pelan lalu dengan suara pelan ia berkata pada orang itu

"Tadi dia datang kesini" salwa menekan kata dia yang sudah diketahui oleh orang itu.

Sontak ia membalas pelukan yaya dan mengelus lembut punggung gadis itu dengan tenang sambil membisikkan kalimat kalimat penenang agar yaya tidak menangis lagi

"Yaa.. udahya jangan nangis lagi gue ada disini kok" ucapnya

"Aaa gamau lo jahat sama gue, tadi lo marah sama gue, padahal gue cuma bercanda doang, lo mau ninggalin gue pas gue lagi terpuruk puruknya bang? Lo tega sama gue?? Lo jahat banget si sama gue bang hiks.." yaya kembali terisak tapi yang diherankan dimas gadis itu kembali memeluknya.

Dimas hanya tersenyum tipis sambil megangguk dan berkata "iya maaf ya.. tadi cuma acting ajakok gimana baguskan? Soalnya gue ada penampilan drama buat praktek hehe" dimas dengan santainya menjawab itu

Yaya langsung melepaskan pelukannya dan memukul bahu dimas. Ah iya pasti ada yang heran ya dimas itu siapa? Dimas itu abang nya yaya. Dimas itu sayang banget sama yaya, dia ngelindungin yaya dari monster monster yang mematikan kalo kata salwa sih gitu hihi. Oke back to topic..

Dimas hanya terkekeh melihat tingkah adiknya yang satu ini, ia merangkul yaya sambil berkata

"Lain kali jangan di ulangin lagi ya, gue khawatir sama lo kalo pingsan, biasain makan pagi ya yaya" ucap dimas, dan yaya hanya mengangguk

Dimas menarik nafasnya lalu dengan pelan ia mengatakan seuatu sama yaya

"Ya.. kalo dia ada di sekitarlo, hubungi gue cepat, jangan ambil keputusan sendiri" dimas mengucapkan nya dengan pelan tepat di telinga yaya

Yaya yang mendengar itu menghela nafas pelan lalu mengangguk kan kepala nya

"Yauda sekarang ayo kita pulang, gue ikuti mobil lo dari belakang" ucap dimas.  Emang dimas abangable banget ya:(

Yaya mengangguk, dan ia kini menatap salwa sambil bertanya

"Sal mau bareng ga?"

"Gausa yaa, supir udah mau nyampe kok" ucapnya sambil tersenyum

"Yauda kalo gitu kita luan gapapakan sal? Atau gue tungguin aja deh ya yuk" yaya menarik tangan salwa agar mereka duduk di pos satpam

Tapi salwa menarik tangan nya kembali

"Gausa yaya uda sekarang lo pulang ya istirahat jangan kecapean yaya.. okeh"

Yaya tersenyum melihat sahabatnya ini, rasanya ia beruntung memiliki salwa setelah keluarganya.

"Iya yauda gue luan ya kalo gitu, lo hati hati sal.. bye"

"Byee.."

Dimas yang kini berjalan dibelakang yaya tangan nya ditarik oleh salwa, salwa membisikkan sesuatu di telinga dimas.

Dan dimas hanya menghela nafasnya sambil berkata

"Gue akan terus pastiin sal, makasi udah mau jadi bagian pondasi yaya" ucapnya sanbil tersenyum

"Samasama bang, yauda gue luan ya uda dateng itu supirnya"

Dimas mengangguk kan kepalanya lalu ia menyusul yaya yang sudah di parkiran

"Bang nanti dibelakang mobil yaya terus ya" ucapnya

"Iya, yaudah gih lo masuk, jangan lupa sabuk nya yaya" peringat dimas

Yaya mengangguk kan kepalanya sambil memasak sabuk pengaman. Lalu dengan lihai ia mengeluarkan mobilnya dari parkiran begitu juga dimas.

Yaya dengan santai membawa mobil di siang menjelang sore ini, jakarta tampak ramai dari biasanya ia menyukai itu.

Dilain sisi..

Tuh motor ngapain si ngikuti gue -batin dimas

Ya, semenjak keluar dari pekarangan sekolah tadi ia dan yaya mulai diikuti, emang dari jarak yang agak jauh, tapi dimas merasakan itu ia memantau dari spion kanannya. Ia berharap yaya tidak melihat kebelakang.

Karna sedang lampu merah dimas mengambil hp nya dan  mengetikkan pesan untuk yaya, dimas masi memantau dua orang yang mengikuti mereka, terhalang oleh 1 mobil di tengah tengah nya. Tapi dimas masi bisa melihat itu.

Pas sekali dengan lampu hijau, yaya menuruti perintah nya, ia melajukan mobilnya dengan cepat. Dimas tersenyum melihat itu

Good yaa.. -batin dimas

Dimas melihat kearah spion kanan dan kirinya, sudah tidak ada lagi 2 manusia itu. Dan mereka pun hampir sampai di komplek perumahan.

Dan sekali belokan, sampailah mereka di rumah tercintah kata dimas hihi.

----------------------------------------------------------------------

Okeee guyssss back to meee:)) gimana part 3 nyaa??  Maaaf ya kalo ga ke feell bangettt  :( Awal awal udah ada ginian aja hehe:) sengaja emang karna ini mystery nya banyak ups🙊keceplosann tapi kalian harus stay tuned disini ya!! Jangn lupa vomments!! Love uu gurlss❣❣❣❣👩

ATHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang