Ada lelaki yang baru saja duduk di bangku samping yaya, yaya tidak menyadari itu. Yajelas saja ia tidak menyadari nya ia masi berkelana di alam mimpinya itu.
Lelaki itu melirik ke arah yaya yang sedang tidur dengan buku sejarah yang menutupi wajahnya agar tidak ketahuan penjaga perpus.
Lelaki itu masi diam memerhatikan yaya yang tampak damai dalam tidur nya.
"Bener dugaan gue ini cewe yang tadi pagi gue tabrak" -batin lelaki itu
Dia mengambil stick notes yang ia pinjam dari sekretarisnya lalu mengambil pulpen dikantong celananya yang ia pinjam dengan teman sebangku nya, lalu ia mulai menulis kata yang ingin ia sampaikan ke gadis itu. Setelah selesai menuliskan kata itu ia menempelkan nya ke ujung buku sosiologi lalu pergi keluar perpus.
Tak lama dari itu itu bel keluar main berbunyi nyaring di kawasan Dirgantara, yaya yang mendengar itu bangun perlahan dan merenggangkan kedua otot otot tangannya.
Ia mengambil buku sosiologi yang menjadi penutup wajah nya pada saat ia tidur tadi, baru saja ia meletakkan buku itu ke rak, ia mengambilnya kembali lalu melihat ujung buku itu ada sticknotes. Ia mengambilnya lalu membacanya setelah ia membacanya ia melirik bangku yang ada di samping nya tadi, terlihat seperti ada orang yang baru saja mendudukinya
Dear lo,
Maaf tadi pagi nabrak lo di tangga, gue ga sengaja.Begitulah kira kira isi stick notes nya.
"Kira kira siapa ya orangnya?" Gumamnya sendiri
Tak ingin memikirkan itu ia melangkah keluar perpusatakaan dan menuju ke toilet untuk membasuh wajahnya.
Setelah ia membasuh wajahnya dan memenuhi panggilan alamnya ia keluar dari toilet dan tibatiba dari belakang..
"YAYAAA!"
"Eh setan meloncong oncong setan eh" yaya memutar tubuhnya 180° lalu melihat siapa pelakunya.
Ternyata sahabat gila nya ini pelakunya, ia melihat salwa terpingkal pingkal karna kelatahannya tadi, yaya mendengus keras melihatnya
"Ya apaya? Tadi lo bilang apa? Eh oncong oncong , lucu ya lo kalo lagi latah hahahaha" salwa masi setia dengan kekehannya sementara yaya menatap nyalang gadis itu
Terlintas di pikiran yaya untuk membalas perbuatan salwa, dengan seringainya ia menatap salwa..
"Wa sini deh bentar, itu kayaknya di rambutlo ada sesuatu deh" ucap yaya
Seketika salwa menghentikan tawanya lalu menatap yaya dengan serius
"Yang bener ya, mana coba ambilin" dan dengan bodohnya salwa menyuruh yaya
"Balik badan lo"
Dan dengan bodohnya lagi salwa membalikkan badannya, yaya yang melihat itu sudah cekikikan diam diam.
Sesudah salwa berbalik ia menarik rambut salwa sampai terlepas ikatan nya lalu diambil nya ikatan nya dan ia berlari menjauhi salwa. Salwa yang melihat tingkah gadis itu langsung menjerit memanggil nama yaya
"Yayaaa!! Siniin iketan gue tai ayamm!!" Salwa langsung mengejar yaya, sedangkan yaya ia memutar tubuhnya sambil melihat salwa ia memeletkan lidahnya mengejek salwa
"Wlekkk sini dong kalo berani kejarr gue hahaha mampus kan lo" yaya tak kalah kekehnya melihat wajah jengkel salwa
Pasalnya salwa tidak suka rambutnya di gerai, semak katanya makanya ia selalu mengikat rambutnya
"Awas lo ya gue kejer sampek ujung dunia dapetlo gue piteslo ya" salwa mulai berlari mengejar yaya
Dan terjadilah aksi kejar mengejar antara mereka di sepanjang koridor

KAMU SEDANG MEMBACA
ATHAYA
Ficção GeralTidak ada artinya jika berjuang tanpa mencintai. Sama halnya dengan kau mencintai orang itu tapi kasih sayang mu kau beri pada orang lain, tak pernahkah kau memikirkan bagaimana perasaan nya? Apakah mungkin kau sengaja membuat ini semua? Agar ia ter...