"Gimana ti? Kita laksanain kapan?"
"Sebentar lagi sya.. tunggu sampai juna yang ngasi kode" ucap gadis itu sambil tersenyum sinis
Ya tiya, gadis itu sudah kembali ke indonesia sejak tadi malam, dan sekarang ini ia sedang bersama gadis yang amat disayang dimas. Dengan cepat ia menyelesaikan study nya di london, agar bisa berlama di indonesia.
"Oke, tapi kalo gue liat liat wajah kalian kok mirip ya? Kalian kembar atau ada ikatan saudara mungkin?"
"Gue sama dia ga kembar sya! Jangan sama samain gue sama dia!"
"Selo dongg, ngegas banget sih"
Drrttttt..drttt..drrtttt
Getaran ponsel membuat kedua gadis itu teralih, mereka saling pandang ketika melihat nama yang tertera dalam ponsel itu.
Pacar🐏 is calling...
"Angkat sya" ucap gadis itu
Alysya mengangguk dan mengangkat telfonnya lalu berdiri menjauh dari gadis tersebut, sedangkan gadis itu sedang memikirkan yaya. Nama yang selalu membuat nya pusing.
🐣🐣🐣
Disisi lain..
Yaya sedang berusaha memejamkan matanya yang tak kunjung tertutup. Ia selalu terbayang bayang lelaki itu. Bahkan sekarang ini, keringat dingin sudah membasahi keningnya, tangannya sudah meremas selimut nya sampai kuku kuku jari yaya memutih, air mata pun sudah keluar. Apa sebenarnya yang terjadi di masa lalu yaya? Apakah sampai seburuk ini?
"Abangg.. ryann.. abanggg" yaya mulai meracau tak jelas. Tangannya mulai meremas remas rambutnya.
"Abanggg.. ryannnnn!!!" Jerit yaya dan masi belum sadar
Seseorang baru saja melintasi kamar yaya, dan mendengar suara yaya yang menjerit, dan untungnya tadi dimas tidak mengunci pintu yaya, dibiarkannya terbuka sedikit.
Orang itu melihat dari celah pintu kamar yaya, terlihat yaya yang sedang gelisah, uring uringan di kasur, orang itu masuk lalu mencoba membangunkan yaya dengan pelan.
"Ya.. yaya" ucap orang itu sambil menepuk nepukkan pelan pipi nya
"Yaa.. yaaayaaaa" ucap orang itu lagi, dan yaya masih belum sadar, ia masih meracau tak jelas.
"Abanggg.. ryannn"
Orang itu mengernyitkan dahinya, kala mendengar nama ryan. Dasar bajingan! -umpat orang itu dalam hati.
Ia mulai mengelus elus lembut tangan yaya, sambil membisikkan kalimat penenang agar yaya kembali tenang, tapi seperti nya tak berhasil. Dengan rasa gugup setangah mati, ia mendudukkan yaya dengan perlahan lalu mulai memeluknya. Di elusnya lembut punggung yaya, tak lupa kalimat penenang agar yaya kembali tidur dengan tenang.
"Jangan pergi kumohon" ucap yaya pelan tapi pas disamping telinga orang itu. Dan yaya mulai memeluk leher nya kuat, bahkan sangat kuat, seakan akan tak mau kehilangan untuk kesekian kalinya.
"Gue tetap disini ya" ucap orang itu sambil mengelus lembut surai yaya.
Yaya mulai melepaskan pelukannya, lalu menjauh dari orang itu dan menatap orang itu dengan tatapan sendunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHAYA
General FictionTidak ada artinya jika berjuang tanpa mencintai. Sama halnya dengan kau mencintai orang itu tapi kasih sayang mu kau beri pada orang lain, tak pernahkah kau memikirkan bagaimana perasaan nya? Apakah mungkin kau sengaja membuat ini semua? Agar ia ter...