5

39 2 0
                                    

Sma Dirgantara memulangkan siswanya lebih cepat dari biasanya, yaya yang mendegar bel langsung tancap gas ke rumah, sedangkan salwa ia tidak datang dikarenakan keluar kota.

Sampainya yaya di rumah dia langsung kekamar cepat cepat ia menaiki tangga tak perlu menyapa orang rumah ya karna rumah sedang kosong heuheu..

Setelah masuk ke kamarnya ia duduk di pinggir kasur lalu mengambil sesuatu dari kantongnya yang ia simpan tadi.

"Minum sekarang ga ya.. aduh.."

Dia menghitung jarinya antara memilih minum atau tidak

"Minum"

"Gak"

"Minum"

"Gak, ah elah pusing bener, mandi dulu aja dehya huufft.." yaya menghela nafasnya kasar lalu memasuki kamar mandi membersihkan diri nya.

Tak lama dikamar mandi ia kembali duduk di pinggir kasur dan mengambil barang tadi, cukup lama ia memandang barang itu dan akhirnya ia meminum nya

"Sekali aja biarin gue ngerasai mimpi lagi yan" lirih yaya lalu ia memejamkan matanya.

🐣🐣🐣

"Jun?"

"Hm"

"Bawa dia ke gue jun"

Juna mengalihkan pandangan nya dari hp yang dia mainkan tadi dan melihat ke si lawan pembicara didepannya.

"Mikir sebelom ngomong" ucap juna dingin

"Jun gue masi sayang sama dia pleasee jun"

"Bahkan dengan cara lo yang dulu nyayangin dia, ga ngebuktiin kalo lo bener bener sayang sama dia"

"Itu kesalahan jun ayolah bantu gue"

"Kalo dimas tau pasal ini yan, gue pastiin lo hancur ditangan dia"

Juna pergi meninggalkan tempat dimana menjadi pertemuan mereka.

Sementara lawan bicara juna tadi ber seringai manis..

"keep him and one will go extinct juna"

Dilain sisi..

Juna melajukan motornya sangat kencang, memedam semua ke marahan nya dengan ugal ugalan di jalanan. Sampai pada tujuan yang diinginkan dia langsung turun dan duduk di bangku yang tersedia disana, juna mengeluarkan hp nya lalu menghubungi seseorang yang sangat dia butuhkan dan yang pasti sangat dia rindukan.

"Hallo junaaa!!"

Juna yang mendegar suara itu tersenyum tipis, ia sangat merindukan suara itu.

"Kemana aja?"

"Emm maaf ya aku ga ngabari kamu, aku disini sibuk banget, aku ada jadwal modeling dan oma juga lagi sakit jadi aku harus fulltime buat keduanya maaf ya aku lupa ngabarin kamu"

"Kamu apa kabar?"

"Aku baik kok, kamu apa kabar?"

"Not bad ti"

"Kamu kenapa?"

"Gapapa"

"Cerita sama aku juna gabiasanya suara kamu pelan gini"

Sebelum juna bicara dia menarik nafasnya lalu langsung berkata..

"Kayanya aku mulai suka sama dia ti"

Dan telfon langsung dimatikan oleh juna karna dia tau pasti gadis itu sangatlah kecewa dengannya, tapi apa daya rasa tak bisa dipaksa sepihak.

Sementara dilain sisi gadis yang mendengar ucapan terakhir juna pandangan nya kosong melongpong, memikirkan ucapan juna yang sudah mulai menyukai kembarannya.

"Kamu gaboleh sama dia juna, you my mine and im yours hahahaha" gadis itu ketawa sendiri, aneh bukan?

Apa yang direncanai olehnya? Semoga tidak sesuatu yang buruk.

🐣🐣🐣

Sore menjelang malam dimas pulang kerumah, sehabis dari cafe bersama temannya, ia memilih pulang karna ingin melihat yaya apakah dia baik baik saja? Itulah isi pikiran dimas sedari tadi

Dimas melangkahkan kakinya menaiki tangga dan berdiri tepat depan pintu kamar yaya.

Tok..tok..tok

"Ya? Yaya?"

Hening.

"Tidur kaliya? Gue buka aja deh"

Dimas memutar knop pintu yaya, yang ternyata tidak dikunci. Baru saja ia membuka pintunya tapi tangannya sudah di tarik kebelakang untung saja pintunya tidak terbanting kuat. Ia melihat kebelakang ingin memarahi siapa yang menarik tangannya tapi ia urungkan

"Mbokk kirain siapa ngagetin aja yaampun" juna mengusap dadanya lalu menggeleng gelengkan kepalanya.

Si mbok yang melihat itu terkekeh sendiri, majikannya yang satu ini sangatlah lucu terlalu berlebihan.

"Ada apa mbok?"

"Emm gini den tadi anu"

"Anu apa mbok? Ambigu saya ini" dengan tenang dimas mengucapkan itu

"Bukan itu den, tapi aden janjiya, jangan marahi non yaya"

Dimas mengerutkan dahinya? Marahi yaya? Emang yaya kenapa?

"Emang yaya kenapa mbok???"

Dimas mengguncang bahu si mbok yang buat si mbok hampir saja jatuh

"Iiya den bentar lepas dulu atuh" dimas melepaskan tangannya dari bahu si mbok, dengan 1 tarikan nafas si mbok berani mengatakan nya

Dimas yang mendengar penuturan si mbok langsung menyenderkan tubuhnya ketembok yang ada dibelakang nya matanya memejam mengingat kala dulu yaya setiap hari memakai obat itu dan sekarang mengapa ia mengosumsi nya lagi? Itulah yang difikiran dimas. Dimas langsung masuk ke kamar yaya.

Dia melihat yaya yang masih terpejam dan duduk di samping kasur yang langsung memeperlihatkan wajah adik nya ini.

"Apalagi kali ini ya, jangan buat gue ngerasa jadi abang paling bodoh" dimas mengusap rambut yaya dan mencium sebentar keningnya lalu keluar.

Baru 5 langkah dari tempat tidur yaya, dia mundur kembali dan menyibakkan selimut yaya, dan GOTCHA!

Obat itu ada di bawah selimut yaya dan masi banyak tentunya. Dimas yang melihat itu langsung mengambil nya dan menyimpan nya didalam tasnya, sebelum ia keluar dari kamar yaya ia melihat yaya sebentar yang masi terlelap dalam tidurnya dimas membuang nafasnya kasar lalu keluar dari kamar yaya.

----------------------------------------------------------------------

Haii gaeshh:)) gimana sama part ini?? Maafya aku baru update, soalnya aiam really bussy heuheu, dan ini part nya singkat biyuddd gapapaya hehe, jangan lupa tinggalkan jejak ya seyeng seyengQu seeeuu nextchap honeyy❣❣


ATHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang