MARE SI KEBENCIAN

43 4 5
                                    


"Aduh,kepalaku sakit"
  "Kau tak apa Vin"
"Aurora!"
Tanpa basa-basi Vina memeluk erat Aurora

"Vi-vina kau dah ingat siapa Kita?"
Aurora sangat bahagia.Sebelum menjalankan rencana Frisk ,Vina telah ingat.
"Pastilah,emang Aku sempat hilang ingatannya"
   "Bukan hilang ingatan saja kamu juga dirasukin Mare"
"Em...Iya po?.Aku tak menyebabkan semua terluka kan"
"Kalau itu sih,Kamu melukai Dinda"
  "Apa!"
Vina menunduk pertanda dia menyesal
"Tenang aja Vin,Lagi pula Dinda udah sembuh"
"Baiklah"

Beberapa saat kemudian Semua teman Vina masuk ke kamar melihat keadaannya

"Kau tak apa nak?"
  "Hey,Vina kamu dah sadar"
"Tak disangka kekuatanku hebat hampir mengalahkan Chara"
"Diam Frisk!"
"Hahahaha"Frisk dan Asriel tertawa
"Hoi,Masih ingat aku Vin"
"Pastilah Sans,mana mungkin Dia lupa"
"Hehe"
"Halo,apakah kamu udah sehat Vina"

"Em...aku tak bisa menjawab kalian semua bertanya bersamaan"

"Maaf,mesti kamu bingung kan.Begini aja kamu jelaskan keadaanmu"
     "Baiklah,Tenang aja kok Aku baik-baik saja.Hanya saja sedikit pusing"

"Ayo,Anak-anak beri kesempatan Vina beristirahat"

"Baiklha pa.Ayo Chara,Frisk,Dinda kita keluar"
   "Siap"
mereka menjawab bersama

"Asgor,keluarlah jaga anak-anak"
  "Kami keluar dulu semua"
"Iya,Asgore"
       "Aurora jaga Vina ya,kalau butuh sesuatu panggil aja Sans.Dia didepan kamar kalian.Saya akan mengecek Dinda dulu"
"Pastilah Bu Toriel,kami akan baik-baik saja"
"Rawat Vina dengan baik ya Aurora"
Toriel perlahan-lahan keluar kamar

"Hey,Ror.apa saja yang terjadi saat terakhir itu"
  "Mulai dari mana ya,pokoknya banyak kok.Aku akan Ceritakan"
"Aku siap mendengarkan"

*Aurora menceritakan semua kejadian itu.Namun Vina tertidur*

"Tiba-tiba Dinda datang da--"
   *Zzzzzzzzz*
"Udah aku duga dia tertidur,Sebaiknya aku selimutin"

Aurora mencari disekitar ruangan itu,namun tak kunjung dapat selimut

"Iih mana sih selimutnya.Oh iya kan bisa panggil Sans suruh ambilin"
  
Aurora keluar kamar meninggalkan Vina sendirian

"Sans,kamu tahu enggak selimutnya dimana?"
"Tau kok,bentar aku ambilin"
"Woke"

Aurora menunggu Sans mengambilkan selimut.Ia juga mendengar suara Chara,Asriel,Frisk bermain dengan Ayah mereka.Ibu Toriel dan Dinda membaca buku didekat perapian.

'Aku rasa beginilah hidup bersama keluarga' gumam Aurora dia juga memasang wajah bahagia

*Knock knock* Suara ketukan Pintu

"Sebentar"
Toriel menutup buku lalu membukakan pintu
"Oh,Undyne.Silakan masuk"
"Siap Tori"
"Dinda,Aurora lihat siapa yang datang"
"Undyne!"Dinda terkejut dan bahagia
      "Halo,kamu kan yang menolong kami kemarin"
  "Iyap,ngomong-ngomong mana bocah yang kuat itu?"
"Vina,Ia dikamarnya.Aurora antar Undyne ya"
   "Siap Bu"
"Ayok Undyne"
   "Dibelakangmu"
"Aku ikut Ror"
"Ayok Din"

Mereka bertiga menuju ke kamar Vina.Sesampainya Dikamar mereka terkejut melihat Vina terikat dipojok ruangan.

"Vina!"
Aurora berlari menuju Vina
    "Apa yang terjadi"
Dinda juga berlari menuju Vina
    "A-aku akan memberi tau semua" Undyne berlari keluar

"Hey,Vina apa yang terjadi?"
   "......"
tidak ada respon dari Vina
  "Menurutku dia pingsan"
"Begitu ya?,ayo lepaskan ikatannya"
"Kita juga harus hati-hati"
Mereka melepas ikatannya,sebelum selesai ada suara mengerikan dibelakang mereka, disertai suara pintu terkunci

   "Belakangmu"
"Kyaaaaa"
  "Dinda apakah dia Mare"
  "I-i-iya"
"Apa yang harus kita lakukan?"
    "Menunggu bantuan"

"Ha ha,lama tak jumpa.Akhirnya aku keluar dari penjara menyebalkan itu"

Mare mengeluarkan tali dan mengikat mereka

"Lepaskan kami"
Menuju belakang Dinda dan Aurora.Sambil mengelus kepala mereka Mare berkata

"Is-is-is kalian kira aku bodoh,lama-lama tenaga kalian aku aku serap dengan tali itu"

Aurora dan Dinda merasa kekurangan tenaga

*Dok dok dok*Mereka yang diluar mencoba masuk

"Tenang mereka tak bisa masuk,wha ha ha"

Dugaan Mare salah akhirnya mereka semua masuk,sebelum Mare selesai menyerap tenaga mereka menggunakan soul hitam bersinar

"Mare kau harus dipenjara lagi"
   "Selamat Tinggal Mare,ha ha ha"
Chara tertawa kejam sambil melambaikan tangan perpisahan.Asgore menyerang Mare tetapi dia dapat menghindar dan pergi.
"Seperti biasa lha dia pergi"
    "Kau benar Chara"
  "Pengecut,kenapa soul kebencian sedang kan dia pengecut"

"Sudahlah nak,ayo kita tolong mereka"
"Yok chara, Frisk"
"Selalu ada"
      "......"
Sans masuk ke kamar,sepertinya Ia ketinggalan XD.

"Nih,seli----.Apa yang terjadi Aku ketinggalan"


------------------------------------------------------
INFO Tentang Mare
-pemilik soul kebencian
-pengecut tapi licik
-pernah memiliki masalah dengan Chafriel
-Sahabat Genocide lama Chara
-kemampuannya=
    *Tali penyerap energi
    *Mempunyai portal
    *Senjata pisau yang sangat
      tajam
  












ANDERTALE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang