Mengenalnya

10 0 0
                                    

Jika kebanyakan pasangan saling mengenal dulu sebelum menikah, maka hal ini berlaku kebalikkan dari pasangan satu ini. Walaupun sudah berstatus sejoli yang telah halal mereka masih nampak malu-malu memamerkan kemesraan di depan keluarga dan lainnya, sebenarnya hanya zhalika yang masih nampak malu-malu. Mifzal telah berusaha selama hampir sebulan ini untuk mendekati zhalika istrinya akan tetapi istrinya masih terlihat kau bahkan menghindar dengan status barunya sebagai istri dari seorang dokter tampan.

Mifzal memang telah jatuh Cinta saat pertama kali melihat foto zhalika yang di berikan mamanya seakan Allah memang menjodohkan mereka, tanpa sengaja mifzal dia melihat zhalika 'lagi' yang hampir menabrakkan. Akan tetapi mifzal begitu bingung dengan sikap zhalika yang masih menganggapnya sebagai orang asing. Dia harus lebih bersabar menghadapi istrinya, mungkin saja zhalika belum terbiasa karena mereka dijodohkan.

Zhalika adalah melakukan perannya sebagai seorang istri, dia selalu memasak, melakukan pekerjaan rumah, menyiapkan baju untukku kerja, menungguku pulang dan memasak untuk makan malam bersama, bahkan dia sering mengantarkan makan siang untukku di rumah sakit, menyiapkan air panas untuk mandi tetapi hanya satu yang selalu dihindari zhalika yaitu hubungan suami istri akan tetapi Aku tak memaksa kehendakku walaupun aku berhak atas dirinya.

Setelah mengantar zhalika ke sekolah aku pun melanjutkan perjalanan ke rumahsakit. Setelah dua minggu cuti untuk pernikahan kami, kami memulai aktifitas seperti biasanya tak ada yang berbeda hanya status yang telah berubah.

Biasanya jam begini zhalika sudah datang dan mengantarkan makanan untuk suaminya, tapi setengah jam berlalu zhalika belum juga menampakan Batang hidungnya. Sudah berapa kali mifzal menelpon istrinya tapi hanya terdengar bunyi panggilan terhubung tapi di ujung saluran sana belum juga mengangkatnya.
"Mungkin dia sedang rapat" pikir mifzal
Saat mifzal melepaskan jas dokternya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan membukanya . Disana wajah istrinya muncul dengan senyum di wajahnya.

"Assalamualaikum, maaf mas aku telat"ucap zhalika dan kembali menutup pintu ruanganku.

"Wa'alaikumsalam , kirain kamu lagi sibuk. Kok nggak ditelponnya?" Balas mifzal menyambut istrinya dan duduk di sofa ruangannya.

"Maaf mas, hpku ketinggalan di rumah aku tuh buru-buru takut masnya makan diluar pas didalam taksi mau telpon mas untuk nunggu eehh nggak ketemu-ketemu itu hp ternyata ketinggalan. Untung mas nggak makan diluar kan sayang makanannya"ucap zhalika panjang lebar sambil membuka kotak makanan bertingkat tiga bergambar doraemon kesukaannya. Satu hal yang dia tahu kalau istrinya itu cerewet , Mifzal pun tersenyum dan memakan makanan buatan istrinya.

"Mas pulangnya jam berapa?? Tanya istrinya

"Seperti biasa, jam 3 sore"ucap mifzal sambil mengunyah makanannya. Zhalika ke dispenser untuk mengambil air minum yang memang di sediakan di ruangan mifzal yang bisa dibilang super lengkap.

"Boleh nggak aku nunggu mas disini aja sampai mas selesai? " ucapnya

"Emang kenapa? Kamu kangen ya? Mau lihat mas terus?" Goda mifzal

"Iihh apaain sih?" ucap zhalika malu dan mencubit lengan suamiku. Setelah beberapa menit terdiam zhalika pun kembali membuka suara.

"Mas"

"Hmm" masih dengan mengunyah makanannya dan terfokus pada makanannya.

"Maafin aku ya" ucap zhalika, mifzal pun mengangkat kepala dan mengernyitkan alis tebalnya bingung.

"Maaf untuk apa sayang" tanya mifzal

"Ma-maaf kalau aku masih belum siap" ucap zhalika malu dan menundukkan kepalanya. Mifzal faham akan pembicaraan ini, dia pun meletakkan sendoknya dan mengelus lembut pucuk kepala istrinya.

ZhalikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang