Saat pagi menyapa kukira aku takkan bisa melihat wajah lelaki yang berada disebelahku lagi tapi ternyata wajah ini yang setiap pagi akan menyambutku dengan senyum manis miliknya.
Setelah melewati hari-hari bahagia bersamanya aku selalu memohon kepada Allah agar memberkahi rumahtangga kami. Diluar dugaanku reaksi mas mifzal setelah kejujuranku padanya semakin membuatku sangat mencintai dirinya, ketulusan hatinya, kasih sayangnya, kebaikannya tak pernah berkurang malah semakin bertambah kurasakan. Dia membuat diriku begitu berharga di hadapannya, apakah ini yang dinamakan Cinta yang sesungguhnya? Sungguh kurasa aku selalu jatuh Cinta padanya setiap hariku.Hari ini hari sabtu aku libur dan pagi ini seperti biasa mas mifzal akan ke rumahsakit akupun menyiapkan sarapan untuknya, kubuatkan nasi goreng spesial kesukaannya.
"Masak apa?"
"Nasi goreng mas, ayo sarapan dulu"ucapku setelah selesai membersihkan beberapa peralatan masak yang kotor. Aku pun mengeringkan tanganku dan mengikutinya di meja makan.
"Masyaa Allah ini enak banget, istriku ini walaupun manja tapi pintar masak" pujinya
"Gombal!! Makannya pelan-pelan mas"
"Kamu nggak makan? "
"Masih belum lapar, kalau udah masak gini jadi nggak nafsu makannya mas"
"Tapi jangan lupa makan ya"
"Iya mas, nanti siang aku bawain makan siang ya mas"ucapku tersenyum padanya dan dia mengangguk mengiyakan ucapanku. Mas mifzal menyelesaikan sarapannya dan pergi ke rumah sakit. Setelah 1 bulan pengakuanku tak ada yang berubah hanya saja semua beban dalam hidupku berkurang dan tentu saja kebahagian yang terus kurasakan. "Terima kasih ya rabb atas kebaikkanmu dalam hidupku"
Akupun memesan taksi online sambil menunggu aku mengecek kembali makan siang untuk mas mifzal. Tiba-tiba aku merasa mual dan dengan cepat aku berlari ke arah kamar mandi untuk mengeluarkan rasa mual diperutku. Sedikit merasa pusing aku memenjamkan mataku
"Ahh sepertinya maagku kambuh karena belum makan sejak pagi"ucapku pada diri sendiri. Hingga terdengar suara klakson diluar pertanda grab pesananku telah tiba. Akupun mengambil tas selempangku dan tas bekal mas mifzal dan keluar menuju mobil yang menungguku.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat kerja mas mifzal pusing yang kurasakan tak kunjung hilang, akupun memenjamkan mataku beberapa menit berharap dengan begitu pusingku akang hilang dengan sendirinya hingga tak kusadari mobil yang kutumpangi berhenti di lobby rumah sakit ini, aku membayar taksi online dan mengambil tas isi bekal mas mifzal dan berjalan keluar.Saat berjalan menuju ruangan mas mifzal tak sengaja aku melihatnya berjalan menuju ke ruangannya, aku tersenyum dia seperti semangat buatku ketika aku ingin memanggilnya tiba-tiba ada seorang wanita yang mengikuti mas mifzal dari belakang dan dengan entengnya dia menggandeng tangan mas mifzal. Ada aura panas menyelimuti ubun-ubunku melihat adegan tersebut seketika sakit kepalaku hilang berganti dengan rasa cemburu, aku hanya diam mematung ketika melihat pintu ruangan mas mifzal tertutup berbagai macam pikiran negatif berada dikepalaku. "apa mas mifzal selingkuh dibelakangku? Siapa perempuan itu? Kenapa mas mifzal nggak marah saat dia menyentuh mas mifzal ? Dan masih banyak pikiran kotor lainnya yang bersarang di kepalaku". Dengan langkah cepat aku berjalan menuju ruangan dimana dua mahkluk itu masuk tanpa salam atau mengetuk pintu aku membuka pintu itu kasar. Kulupakan semua tata krama yang diajarkan ibu padaku dan betapa sakit hatiku melihat wanita itu memeluk mas mifzal. Mas mifzal dan wanita itu tentu saja kaget dengan kedatanganku kulihat mas mifzal dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan pelukan wanita tak tahu malu itu.
"Anda siapa?" tanya wanita itu dan melihatku dari ujung kepala hingga kaki.
"Zha... " panggil mas mifzal bersamaan dengan wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhalika
Ficción GeneralAku selalu menyembunyikan semua rahasia masa laluku, masa lalu yang kelam, masa lalu yang membuatku takut dengan makhluk berbentuk "laki-laki" ini. Tapi perjodohanku dengan mifzal yang dilakukan mama tanpa sepengatahuanku membuatku mau tak mau ha...