[✔️] hello baby! ; gonsuk

Sembilan

hello baby!

"ga mau! Mau mommy di sana!"

Hyunsuk dan Byounggon kewalahan dengan rengekan Jeongwoo pagi-pagi sekali. Tepat pukul 8 dia terbangun dan menangis tersedu-sedu.

Baru dua hari dia di sini, dan si kecil sudah merindukan Ibunya di masa depan sana. Ah, sangat aneh mengatakannya tapi begitulah.

"bersama mommy ini dulu, ya?" pinta Hyunsuk tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan.

Jeongwoo menggeleng kuat. Merengek ke sana kemari bahkan saat Byounggon mencoba memberikan mainan kesukaannya.

Hyunsuk pusing. Dia juga lelah harua bangun pagi menyiapkan sarapan, dan sebentar lagi dia harus kuliah ada kelas jam 10 sementara Jeongwoo merengek sesuatu yang bahkan ia sendiri tidak tahu bagaimana menghubunginya.

Byounggon menatap Hyunsuk dengan khawatir, mencoba menggendong Jeongwoo yang menolaknya terus menerua bahkan menolak untuk makan.

"Engga mau! Mau mommy! Hueeeee!"

"Jeongwoo!"

Hyunsuk menghela napas dan memejamkan matanya. Ia sudah berteriak di depan Jeongwoo, sesuatu yanh seharusnya tabu dilakukan.

Jeongwoo yang kaget hanya bisa sesegukan, menyembunyikan tubuh kecilnya di belakang kaki Byounggon, mengintip takut Hyunsuk yang mencoba mengontrol emosinya.

Hyunsuk kembali menghela napas, memegang keningnya yang pusing.

"Jeongwoo, mommy mengerti, mommy juga ingin kamu bertemu mommy di sana, tapi mommy bahkan tidak tahu bagaimana cara menghubunginya,"

Hyunsuk kembali menghela napas menatap Jeongwoo yang bersembunyi. Byounggon sudah meminta Hyunsuk untuk tenang dan tenang.

"Kemarilah, sayang," panggil Hyunsuk.

Jeongwoo masih sesegukan menyimak kata-kata Hyunsuk. Ia melangkahkan kaki kecilnya sedikit ke depan, tapi masih menarik celana Byounggon karena masih takut.

Hyunsuk berjongkok, meraih jemari kecil Jeongwoo yang tidak memegang apa-apa untuk ia genggam.

"maaf karena mommy meneriakimu," ucap Hyunsuk menyesal dengan apa yang ia lakukan tadi.

Jeongwoo mengangguk, "maaf Jeongwoo juga," ucap Jeongwoo pelan lalu memeluk leher Hyunsuk dan meminta gendongan.

Byounggon tersenyum saat Hyunsuk mengangkat tubuh si kecil dan menciuminya.

"Jeongwoo makan dulu, yuk?" ajak Byounggon diangguki oleh Jeongwoo.

.
.
.

Seunghun hari ini berkunjung, dia seharian main bersama Jeongwoo yang tidak hilang semangat. Bahkan Byounggon yang sesekali ikut main hanya tertawa melihat wajah pasrah Seunghun yang kali ini dianggap sebagai mobil oleh si kecil.

Seunghun menghela napas saat Jeongwoo pergi ke kamar mandi. Ia menatap Byounggon dengan wajah letih.

"anakmu hyper-active sekali," protes Seunghun.

"hahaha, namanya juga anak kecil,"

Seunghun menatap Byounggon yang kini sudah memangku Jeongwoo yang selesai dari kamar mandi.

"Hyung, kamu ga penasaran gitu?"

"apa?"

"gimana kamu bisa nikah sama Hyunsuk, punya anak kayak Jeongwoo. Tapi yang paling penting sih, kerjaan,"

"penasaran lah," jawab Byounggon enteng

"terus? Pernah coba nanya ke Jeongwoo?"

Byounggon menggeleng membuat Seunghun mengerutkan dahi.

"kenapa?" tanya Seunghun.

"biar kejutan,"

.
.
.

"aku pulang,"

Jeongwoo menoleh ke arah pintu apartemen, menatap Hyunsuk dengan plastik di kiri kanannya. Sepertinya malam ini mereka akan makan banyak macam.

"mommy!" Jeongwoo berlari kecil ke arah Hyunsuk, mengabaikan Byounggon yang sedari tadi membacakan buku cerita kepadanya.

"hai, sayang," ucap Hyunsuk. Menaruh belanjaannya lalu menggendong Jeongwoo dan mengecup pipinya.

Dari kejauhan Byounggon menatap datar bagaimana Hyunsuk mengobrol menanyakan kegiatan apa yang Jeongwoo lakukan hari ini.

Kenapa dia tiba-tiba iri dengan anak kecil itu ya?

Gon, dia anakmu...

Tapi.. Byounggon juga mau ditanyakan bagaimana harinya. Ditanyakan apakah harinya menyenangkan. Disuapi ketika makan. Dikecup sana sini. Duh..

Byounggon mengerucut sebal karena tidak Jeongwoo bahkan Hyunsuk yang menolehkan kepala ke arahnya.

"apa aku invisible di sini?" ucap Byounggon pelan lalu mengambil remote tv dan menonton apapun yang bisa ia tonton.

Nihil. Tidak ada satupun tontonan menarik. Byounggon memutuskan untuk berjalan ke kamarnya dan mengurung diri saja di sana.

Dalam perjalanan menuju kamar, ia menatap Hyunsuk dan Jeongwoo sekilas. Mereka saling berbagi candaan sampai suara melengking khas anak-anak tertawa itu terdengar.

Gon.... Ingat..... Dia anakmu....

hello baby!

tbc