chapter 01

820 59 33
                                    

"WILLA!!!CEPETAN SAYANG!KASIAN RIVAN UDAH LUMUTAN NUNGGUIN KAMU"

Mama berteriak dari dapur,tapi teriakannya itu terdengar jelas dari kamarku,padahal jarak dapur dan kamarku lumayan jauh.

"Ah elah,nyokap gue cerewet banget sih".

Willa Arinda,itu adalah namaku,nama yang langsung di berikan papaku saat aku baru saja membuka mata setelah sembilan bulan menginap di rahim mama.

Saat ini hanya ada aku dan mama yang menempati rumah ini,karena apa?karena papa yang asli berasal dari Belanda tidak bisa berlama lama tinggal di indonesia,ia sedang sibuk mengurusi bisnisnya di sana.

Dan satu lagi,kakak ku Winda Karina,ia juga sudah dua tahun ini tidak tinggal di indonesia,kakak ku yang wajahnya foto copyan papa itu sedang mengejar gelar kedokteran di itali,kakak kesayanganku itu memang sudah tergila gila dengan cita citanya.

"WILLA!"teriakan itu sangat dekat,sepertinya mama sudah berdiri di depan kamarku.

Tok tok tok..

"Willa!ingat ini hari apa?"tanya mama,sekarang suaranya memelan,mungkin ia sudah lelah berteriak pemirsah.

"Kok mama tanya Willa sih?Willa kan bukan kalender ma"jawabku sekenanya sambil membuka pintu.

Plak,dahiku yang agak lebar ini baru saja mendapat pukulan ringan.

"Aw".

"Mama tanya serius Willa".

"Iya ma,sekarang hari senin".

Mendengar jawaban ku,ia malah geleng geleng kepala lalu mendorongku memasuki kamar.

"Lah kok mama malah dorong Willa ke kamar lagi si ma,tadi katanya suruh gercep".

Wonder women yang menjelma jadi mama ku ini tidak menghiraukan cerocosanku,ia malah sibuk mengambil barang barang yang entah apa di dalam lemariku.

"Nih,pake cepet!"mama menyodorkan dasi,topi dan gesper pada ku.

"Aduh ma,aku kan gak suka pake atribut gituan".

"Wila!"melihat pelototan mamaku,aku langsung menyambar barang barang itu dari mama.

"Iya ma,Willa pake,Willa berangkat sekolah ya ma,assalamu'alaikum"aku hanya membawa atribut lengkap hari senin ini setelah mencium tangan mama.

"Awas kalo gak di pake!jangan lupa sarapan di sekolah"teriak mama.

"Iya mama ku yang syantik"jawabku sambil ngacir keluar rumah.

***

Firasatku pasti Rivan sedang menungguku sambil memainkan game di ponselnya,tapi bahkan batang hidungnya pun tidak kelihatan saat aku keluar rumah.

"Woi!buruan!upacara nih"teriak Rivan di dalam mobil biru tuanya.

Dengan cengiran tak berdosaku,aku berlari lalu segera memasuki mobil laki laki yang sedari bayi sudah menjabat sebagai sahabatku.

"Hehe..sorry"aku mengacungkan dua jari membentuk huruf V pada Rivan.

"Gue kelamaan ya?"tanya ku.

"Bukan lama lagi,tapi lama banget"jawab Rivan,ia sudah menyalakan mobilnya.

"Ya maaf kali,gue tadi bangun kesiangan".

"Hmm"gumam Rivan.

"Hmm hmm,singkatan macam apa itu?manusia atau es batu si?dingin banget bang"gerutu ku sambil melipat tangan.

Willa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang