Chapter 08

162 23 37
                                    

         I am come back guys😊

          Oke,happy reading 😘

                              ***

"Bang Kaamaaalll"teriakku saat memasuki kantin bersama Nindy.

Tapi yang ku lihat,tak ada tanda tanda kehidupan di dalam gerobak bang Kamal,bahkan batang hidung penjualnya tidak terlihat sama sekali.

"Lah,Mpok Lel,bang Kamal mana?"tanyaku pada mpok Lela,ia adalah penjual bakso di kantin ini.

"Bang Kamal kagak bisa jualan dulu katanya,bininya sakit,jadi dia kepaksa pulang kampung"jawab mpok Lela sambil serius dengan bakso baksonya.

"Yaaahh...gimana dong Dy?"tanyaku pada Nindy.

Nindy hanya mengangkat bahunya kemudian duduk di kursi dengan santai.

"Bakso aja Wil"ucap Nindy.

"Nggak ah,gue kurang suka bakso"tolakku,aku ikut duduk di samping Nindy tanpa semangat.

"Cobain dulu kali neng,kagak tau aje lo,bakso gue mah paling enak disini"teriak mpok lela,ternyata ucapanku masih terdengar oleh perempuan itu.

"Tuh dengerin,gue pesenin ya?"tawar Nindy.

"Lo aja deh,gue pengen mpek mpek aja ya"pintaku pada Nindy dengan menunjukkan mata yang memelas,bagai anak kolong jembatan yang belum makan lima hari.Haha,oke itu berlebihan.

Nindy mendengus"yaudah iya,gue pesenin makan,tapi lo pesen minumannya"ucap Nindy sambil pergi.

"Bang Kibul!saya es jeruknya dua!"teriakku pada seorang pedagang es,bang Kibul hanya mengacungkan kedua jempol lalu mulai membuatkan pesananku.

"Mpek mpek untuk nona Willa siap santap"Nindy datang dengan membawakan dua mangkuk di tangannya.

"Maacih"kataku dengan sok manis.

"Giliran gak ada bang Kamal aja,lo mager banget,pesen es aja kudu teriak teriak,manja lo"cibir Nindy.

"Abisan gue kan gak bisa hidup tanpa batagor bang Kamal"timpalku sembari lahap memakan mpek mpekku.

"Lebay amat si ah"kata Nindy sembari memakan baksonya dengan lahap. 

"Nih es jeruknya neng"bang Kibul datang dengan membawakan es jeruk.

"Simpen aja bang,makasih"kataku dengan mulut yang dipenuhi mpek mpek.

Bang Kibul tersenyum lalu kembali pergi,sementara aku dan Nindy melanjutkan makan dengan lahap.

"Dy,lo gak lupakan mau traktiran gue ama Rivan?kapan nih jadinya?"tanyaku.

"Iya gampang,entar gue kasih tau deh,udah sekarang lo buruan makannya Wil,kitakan belum ganti baju"cerocos Nindy dengan bakso yang masih penuh di mulutnya.

"Ganti baju?mau ngapain?"tanyaku bingung.

"Lo amnesia apa gimana sih?ini kamis Willa,abis istirahat langsung olahraga"jawab Nindy greget.

"Ooohhh....yaudah si santai aja"kataku bersikap bodo amat,tapi sesaat kemudian aku teringat sesuatu.

"Eh eh...apa barusan lo bilang?"tanyaku dengan wajah cengo.

"Barusan?"Nindy berfikir sebentar.

"Olahraga maksud lo?"tanya Nindy memastikan.

"Mampus gue"kataku sambil menepuk jidat.

Willa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang