'Lelahmu, adalah salah satu hal yang membuatku marah pada diriku sendiri'
°°°
Malam itu, sekitar pukul sebelas kurang lima menit Nayeon baru saja sampai pada sebuah halte bus yang berada tak jauh dari gang tempat tinggalnya.
Jam kuliahnya sudah selesai dari jam dua siang. Tapi bagi Nayeon tak ada dalam kamusnya pulang cepat ke rumah dan bisa menikmati waktu luang. Jika ia ingin bertahan hidup, setiap harinya ia harus pulang tengah malam untuk bekerja paruh waktu di Cafe.
Meski lelah harus bekerja dengan segudang tugas kuliah yang menumpuk, Nayeon tak pernah mengeluhkannya. Hanya saja ia tetap manusia biasa. Terkadang ada secuil rasa iri, saat melihat teman-temannya bisa menikmati masa kuliahnya dengan bermain berkumpul bersama teman seangkatan atau berpacaran seperti pasangan muda umumnya.
Dengan memeluk bukunys, Nayeon terus berjalan masuk ke dalam gang. Suasana tak benar-benar sepi saat itu, masih terlihat beberapa orang yang lalu lalang. Atau para ahjumma yang sedang menonton drama di depan tokonya.
Nayeon cukup ragu untuk melanjutkan langkahnya, kala netranya melihat ada seseorang tengah bersandar pada dinding di depan flat house nya. Ia tak bisa melihat wajah lelaki itu karena kepalanya yang menunduk. Apalagi lampu penerangan jalan yang mati membuatnya tak bisa melihat jelas siapa gerangan lelaki itu.
Dengan perlahan ia memberanikan diri untuk melanjutkan langkahnya. Baru beberapa langkah ia maju, dengan jelas ia mendengar suara yang sangat dikenalinya.
"aakhh,, uri Nayeonie sudah pulang ternyata." ada getaran dalam suaranya, seperti seseorang yang sedang mabuk.
Jungkook, meski tak terlalu keras suaranya namun Nayeon sangat hafal jika itu adalah suara Jungkook. Iapun segera berlari mendekat ke arah lelaki itu.
"Jungkook-a, apa yang kamu lakukan disini?" ucap Nayeon yang sudah berdiri di depannya.
Jungkookpun menjauhkan punggungnya dari dinding hingga badannya hanya berjarak beberapa jengkal dengan Nayeon.
Bau khas alkohol terdiam sangat menyengat oleh Nayeon. Ia teringat jika teman satu angkatannya, mengadakan makan malam bersama malam ini. Dan Nayeon yakini bukan hanya sekadar makan malam biasa, melainkan juga dengan pesta soju seperti yang biasa dilakukan oleh mahasiswa pada umumnya.
Terdengar jelas helaan nafas Jungkook, membuat Nayeon semakin bisa mencium aroma alkohol itu.
Kedua mata Nayeon membulat, saat kedua pipinya tiba-tiba merasakan dinginnya telapak tangan Jungkook yng tengah menangkupnya.
"Nayeonie, apa kau tau betapa marahnya aku pada diriku sendiri?" ucap Jungkook dengan gaya khas orang yang tengah mabuk.
"Karena kau tak pernah mengikuti makan malam bersama teman-teman kita di kampus." ucapan Jungkook mampu membuat sebuah kerutan pada kedua alis Nayeon.
Nayeon memang tak pernah mengikuti kegiatan kampus selain kegiatan kuliah itu sendiri. Dia bahkan tak pernah sekalipun mengikuti acara makan malam bersama teman seangkatannya. Pertama dan terakhir ia ikut adalah saat ia baru saja menjadi mahasiswa baru. Itu hal yang memang sudah wajib dan menjadi tradisi di setiap kampus yang ada di korea. Sehingga Nayeonpun dengan terpaksa turut dalam makan malam itu sebagai penyambutan mahasiswa baru.
"Kau tau aku sangat marah. Saat aku bisa bersenang-senang, berpesta dengan teman-teman, kau malah harus bersusah-susah kelelahan dengan pekerjaanmu." Nayeon masih membungkam mulutnya, dan membuka lebar telinganya mendengar setiap perkataan dari Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION [inyXjjk]
FanfictionIndah, Cantik, penuh arti Cast: Im Nayeon, Jeon Jungkook SLOW UPDATE