Bagian 5

797 26 5
                                    

Bummm... bummm....bummmmm
Suara alarm begitu nyaring di telingaku. Aku mencoba mencari handphone,aku membukanya dan ternyata udah pukul 06.30 pagi. Aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Selesai mandi aku menemukan sesorang yang sedang duduk di kasur dan sulit untuk melihat tatapannya.

"Eh abang... aku baru mandi bang...hehhe". Kataku plus cengiranku.

"...."

"Isshhhhh abang marah ya?".
Sambil memainkan ujung bajuku.

"Iya abang marah. Katanya mau jogging lah ini udah jam berapa??".
Jawabnya datar.

Flashback

Jam menunjukkan pukul 10.30. Aku terbangun karena tenggorokanku kering dan aku bergegas turun ke kebawah untuk mengambil air.

Ceklek!!

" ishhh apaan tuh". Batinku ketakutan

Ceklek!!

"Siapa di sana?". Dengan suara gemeteran

Tiba-tiba pintu terbuka dann....

"Aaaaaaaaaa....tolong Salwa,Salwa anaknya baik kok,plisss jangan ganggu Salwa". Kataku menutup mata

"Eh lo apa-apaan sih dek ini tuh abang dekkkk... buka lah matamu". Kata Rezo mencoba membuka tangan dari wajahku.

Aku membuka mata dan bernapas lega.

" hikksss... abang jahatt hiksss Salwa takut bang hikss". Tubuhku bergemetar.

"Iya iya abang minta maaf. Lah kamu di sini ngapain dek?kan udah malem. Kata Reza ( memeluku )

"Ini Salwa ambil air minum karena Salwa haus. Lah di sini abang ngapain?"

"Abang di sini tuh abang mau mengambil roti di dapur karena abang laper," Jawab Rizo memegang perutnya.

Aku hanya menganggukkan kepala.

" BTW besok jogging yuk kan weekend?" Tawar Rizo.

"Oke. Jam berapa?"

"Jam 06.00 deh lebih seger tuh udaranya,"

"Okelah. Udah ya bang Salwa ngantuk bang,"Ucap Salwa sambil menguap.

"Yudah sono tidur. Good Night sayang," Mengecup bibirku.

"Ya Good night too bang,"

Aku bergegas menuju ke kamar untuk melanjutkan mimpi-mimpiku yang tertunda karena haus.

Flashon

༆༆༆

" ishh yaudah Salwa minta maaf bang. BTW Salwa kangen papah bang,"

"Abang juga,"Mengelus rambutku.

"Kapan ya papah pulang??Salwa kangen hikss..hikss,"Berusaha menahan isaknya.

"Adik abang kok kayak gini ya,jadi cengeng udah jangan nangis nanti tambah jelek loh,"Kata Rizo dalam keadaan memelukku.

"Iya,Salwa nggak nangis kok bang,mata Salwa yang nakal,"Kataku mengusap air mata di wajahku.

"Udah ayok sarapan udah di tunggu bunda di meja makan".

Sesampai di meja makan aku melihat Sarah yang menata makanan di meja makan. Aku menghampirinya.

STARWA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang