Bagian 37

533 9 0
                                    

Flash back
Bel sekolah telah berbunyi,aku segera membereskan buku-buku yang ada di mejaku,kepalaku sedikit pusing entah kenapa aku pun tidak tahu. Aku melirik Salwa yang begitu bahagia dengan Arya,aku tersenyum miring.
Sakit benar itulah yang aku rasakan,tetapi tidak sebanding dengan sakit yang telah aku berikan kepada Salwa. Kepala ku semakin berat dan  rasanya seperti ingin jatuh,aku menarik nafas,lalu mencoba untuk keluar dari kelas,namun nihil tubuh ini tak sadarkan diri hingga semua yang aku lihat mulai gelap.

Sedangkan disisi lain Kenvin dan Nabsila pulang bareng,mereka saling menautkan tangannya sambil tersenyum,hingga ada seorang yang menjewer telinga mereka.

"Ya!!!kalian berani pegang-pegang!!!"ucap tajam Bu Fire,ya itu guru BK.

"Auw... bu... sakit... ya ampun ganggu kita lagi senang-senangnya sih!"ucap Kenvin,sedangkan Nabsila menatap horor Kenvin,"bisa-bisanya Kenvin berkata seperti itu dalam keadaan yang gawat,"batin Nabsila.

"Sudah!!jangan banyak drama!ikut ibu ke ruang BK!!!"jawab Bu Fire.

"Sekarang bu?"tanya Kenvin dengan ekspresi melas.

"Enggak!!!tahun depan!!ya,sekarang Kenvin!!!!"ucap Bu Fire sambil membawa kami ke ruang BK dan tak lupa dengan jeweran di telinga kami.

Selesai dengan urusan dengan Bu Fire ,kami segera pulang,tetapi pada saat di parkir aku teringat dengan buku ku yang tertinggal di kelas.

"Kenvin!!!temenin gue ambil buku di kelas!!cepetan!!"ucapku sambil menarik tangan Kenvin. Sesampainya di kelas aku dikejutkan oleh seseorang yang pingsan. "Es balok?eh Star,"guman ku,dan langsung menghampirinya.

"Kenvin Star pingsan!!cepet bawa dia ke mobil lo!!dan jangan lupa kabarin Zidva dan gue akan kabarin Vionika,"ucap Nabsila. Akhirnya Kenvin memberi tahu Zidva tentang Star yang pingsan dan membawanya ke rumahnya. Tak butuh waktu lama akhirnya sampai di rumah Star,Kenvin membopong tubuh Star dan membaringkan di kamarnya. Setelah beberapa kali menghubungi Zidva akhirnya diangkat juga,tetapi Zidva tak ada di Indonesia melainkan di luar negeri.

"Hallo Vi,lo dimana?"

Gue di rumah Sakit,kenapa?

"Yaudah nggak papa"

Oh oke

"Gue tutup dulu ya"

Iya

Tut..tut... sambungan terputus. Aku menghela nafas dan satu-satunya cara adalah menelfon Salwa,karena aku harus pulang sekarang kalau tidak pasti aku kena marah.

"Bi,ini Star pingsan,tolong jaga ya,gue sama Kenvin pulang dulu,"pamit Nabsila pada pembantu Star.

"Iya neng,hati-hati,"jawab pembantu tersebut. Setelah itu aku dan Kenvin meninggalkan rumah Star.

««««««««««z»»»»»»»»»»»»»»

Di sini aku berada di sebuah tempat yang tak asing bagiku,aku terbaring lemah di kasur pasien,aku menatap langit-langit rumah sakit begitu membosankan.

"Desi?kondisimu semakin memburuk,aku mohon berjuanglah melawan penyakit ini,kau pasti bisa,"ucap Brian seorang dokter sambil menatap data pemeriksaan ku. Aku memutar bola malas.

STARWA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang