9🍃

122 8 5
                                    

"Nin, pulsek warkop nyok" ucap fania sambil memainkan hpnya.

"Gaiiz maaf yaa gue ada larangan gaboleh bakil malem egen, nilai fisika ketaone mamskiiiii" ucapku sedihhh dan mereka bingung bertnya tanya.

"Lhooo? Yah gabisa nongs dulu deh lo klo pulsek?" Tanya yani dan kuanggukan.

"Minggu ga boleh main juga, gua free sabtu doang :(" ucapku sambil merebahkan kepalaku di lipatan tangan.

"Yahhhh lo si ceroboh naro kertas ulangan e" ucap sheilaa dan aku hanya merutuki kebodohanku yang sudah mendarah daging.

Bisa dibilang goblok sampe ke dna.

"Yaah yahh ga seru ga ada lo" ucap fania dan dianggukan yani dan sheila. Vivi? Dia sedang tidur, kebiasaan vivi klo jamkos.

"Yaudah lah gaiz gapapa kalian aja, klo gua ngelanggar kata mamski hp gue disita setahun, lebih mati lagi gue" ucapku. Tidak ada rasa senang setelah mamaku melarangku main.

Oh iya, aku belom cerita soal sean kemarin atau kemarinnya lagi. Aku masih takut klo ternyata cuma aku yang berharap. Bisa saja sean begitu ke semua cewek? Tapi bukannya sean dikenal cuek ke siapapun? Ahhh gamau baper duluu.

TAPI UDAH BAPER GIMANA DONGS

"Woiiiii nazzzz" teriak yani membuyarkan lamunan ku.

"Apaaan siii lu ngomong apa ngagetin" ucapku dan dia menyerngit kesal.

"Gue tanya malah bengong" ucapnya dan lagi lagi kebodohanku kumat.

"Nanya apa sayng?" Ucapku kepada yani.

"Najis kurbel, lo gimana ama sean?" Tanyanya.

"Gimana? 5 hari lagi kami nikah" ucapku asal asalan dan dapat teriakan "NAJISS" dari semua teman temanku

Amiinin ga gaiz?

Author pov

Sean, bima dan rayhan sedang berada di pojok kantin sekolah. Banyak siswi siswi yang berlalu lalang demi untuk mencari perhatian ke pangeran sekolah, sean.

Sean sudah biasa mendapat tatapan genit dari cewe cewe sekolah, ga ada satupun yang ngebuat ia tertarik kecuali satu.

"Gue ama sean ga beda jauh dahal" ucap bima kearah cewe cewe yang caper ke sean. Seketika cewe itu berbisik bisik.

"Bagai langit dengan bumi ko ga beda jauh?" Ucap reva, wakil osis yang juga menyukai sean.

"Klo lo cowo, dah abis lo" ucap bima santai dan reva hanya mengedikan bahunya santai.

Reva nara adhisty, wakil ketua osis.

"Rev, sean minta love dari lo" ucap rayhan membuat reva malu malu. Dan mendapati pelototan dari sean.

....

Sean pov

Nazneen aluna macapinlac, nama yang cantik seperti parasnya.

"Yan, lo bawa motor?" Tanya bima dan gua anggukan.

"Ohh yaudah gua bakil duluan yak, farah dah nungguin gua" ucapnya dan gua menyerngit bingung.

"Farah?" Tanya gue dan di anggukan oleh bima.

"Dekel, mantul lah buat pelarian ngelupain bidadari sekolah" ucap bima segera berlari menuju parkiran.

Tanpa menunggu lama gue pun segera turun dan berjalan menuju parkiran. Kulihat seseorang yang selalu memenuhi pikiran gua berada di depan gerbang, nazneen.

"Nin?" Panggilku dan dia pun menoleh.

"Ehh, knp yan?" Tanyanya sedikit kaget. Knp kaget ya?

"Balik bareng gua" ucapku meninggalkannya menuju parkiran. Nyatanya dia mengikutiku dari belakang. Setuju kah dia?

Saat gua dan nazneen berada dimotor gua pun melaju kencang dan seperti biasa dia selalu memegang pundak gua

Saat gua lihat dari kaca spion, cantik bgt.

Nazneen pov

Gila gua deg degan parah, balik bareng sean dan dilihat satu sekolahan dengan tatapan kagum, iri, kesal dan gua bodo amat yang penting balik bareng sean.

Pangeran sekolah, yang diimpi impikan para kaun hawa termasuk diriku.

Lamp merah pun menyala.

"Yan?" Panggilku.

"Hmm?" Jawabnya.

"Gajadi" ucapku

"Aneh" ucapnya.

Saat lampu hijau menyala, motor pin melaju kencang lagi. Aku rasa sean tidak pernah membawa motor dengan pelan.

"Mau mshhs duluga?" Tanya nya yang tidak ku dengar.

"Hah???" Tanyakuu, pasti kalian gitukan klo diajak ngomong dimotor?.

"Mau makan dulu ga?" Ucapnya sambil menoleh kesamping, memudahkanku menddengar perkataannya.

"Gaak, udah kenyang" ucapku dan diapun mengangguk.

"Mau daki ra ga? Ucapnya lagi,c sungguhh aku tidak mendengarnya.

"Apansiiii ga dengerr" ucapku dan kulihat ia tersenyum dr spion.

"Mau jadi pacar gue ga?" Ucapnya lagi sambil menolehkan kepalanya. Whattt???? Ini ditembak gue? Apa becandaan? Pura pura ga dneger ah.

"Apansiii yan ngomong yang bener" ucapku dan dia menggelengkan kepalanya.

"Mau jadi pacar guee gaaa nazneennn" ucapnya sambil berteriak. Ya allah gakuaddddd. Mauuu bilangg iya sekarang juga tapiiiii

"Loo nembak gue?" Tanyaku

"Fix kita pacaran"

....

Bla
Jangan lupa apa?

Vote and komen

NazneenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang