memories 8

6 0 0
                                    

Dengan segala pesonanya dia berusaha mengambil kesetiaan ayahku. Dia datang dengan kebencian.
Sejak saat itu ayahku sering memukuli ibuku didepan mataku. Pada suatu ketika ayahku menceraikan ibuku, dengan derai air matanya ibuku menanda tangani surat perceraian itu.

"Baiklah bang, hiks, hiks, hiks. Hiduplah kau dengan wanita ini. Kau tinggalkan aku dan darah daging mu dengan tidak terhormat. Kami akan pergi dan tak kan ada lagi telapak kaki ku dirumah ini sekalipun hanya bayang nya saja. Dan untuk kau wanita yang telah merebut kebahagiaanku. Jangan terkejut pabila suatu hari kau mengalami nasib sepertiku. Ingat lah ini. Jika seorang lelaki sekali telah berkhianat maka tak menutup kemungkinan ia melakukan nya lagi"

Semenjak saat itu aku dan ibuku memulai hidup baru. Tak hentinya kulihat tetes keringat itu menyucur didahinya. Aku tak kuasa menatap nya. Wanita yang selalu menjagaku kini untuk menjaga dirinya saja ia tergopoh gopoh. Kami hidup dengan segala kekurangan.  Ibuku ia bekerja kesana kemari untuk mendapat sesuap nasi. Dari hasil jerih payahnya ibuku membuka sebuah butik kecil yang gemar didatangi orang. Semakin lama butik ibu semakin berkembang dan maju. Kala itu terdengar kabar bahwa ayahku bangkrut. Ia kehilangan segalanya rumah, mobil dan semua nya karena harus membayar hutang hutangnya. Perempuan yang selalu bersama ayah itu kini meninggalkannya karena tak ingin hidup sengsara.
Saat aku dan ibuku sedang berjalan jalan kami melihat ayah. Dia datang menghampiri kami memohon pada ibuku untuk kembali. Tapi sakit hati itu tak bisa dimaafkan ibuku beranjak pergi meninggalkan nya. Namun ayahku segera menarikku.

"Ricko sayang, bujuklah ibumu untuk bersama ayah kembali. Kamu merindukan ayah bukan. Anakku tolonglah ayahmu ini."

"Aku dan ibu sudah bahagia. Sejak ayah membuang kami dan memilih wanita itu sejak saat itu pulah aku sudah tak punya ayah"~~~

begitulah layla. Aku tak ingin mengenang nya kembali tapi sepertinya kau sanggat butuh penjelasanku. Kumohon jangan tinggalkan aku."

Teruntuk TuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang