04

1K 130 38
                                    

'Terkadang yang bisa dilakukan seseorang adalah menyembunyikan segala hal tentang masa lalunya'

°°°

Nayeon terusik dari tidurnya karena sinar matahari yang masuk melalui celah tirai kamarnya. Iapun mengerjapkan kedua matanya sebelum terbuka penuh.

Kedua sudut bibirnya terangkat merasakan hangat peluk dari sang suami. Wajah yang terbenam sempurna pada dada bidang Jungkook , membuatnya bisa menghirup aroma khas tubuh lelakinya.

Sesekali ia merasa tergelitik kala pucuk kepalanya bisa merasakan hembusan nafas teratur dari pria yang selalu bisa membuatnya puas semalaman penuh.

Nayeon menjauhkan sedikit kepalanya kebelakang. Hingga ia bisa melihat wajah Jungkook yang terlihat sangat damai, sangat berbeda dengan malam tadi yang terlihat sangat seksi.

Tangan kanannya yang semula berada dipinggang Jungkook, terulur meraih rahang dari lelakinya.

Ia sepertinya sengaja berniat mengusik tidur suaminya dengan mengusapkan ibu jarinya pada pipi bawah yang sudah ditumbuhi rambut-rambut kecil.

"Kau menggodaku sayang?" masih memejamkan matanya Jungkook berucap dengan suara serak khas bangun tidur.

"Kau bilang hari ini ada sidang pagi sayang." ucap lembut Nayeon, tanpa menghentikan usapan ibu jarinya.

Mengerang lirih, Jungkook semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Nayeon.

"Kau tau bergumul denganmu dikasur jauh lebih menyenangkan daripada bergumul dengan berkas-berkas sidang." Nayeon semakin merasa tergelitik saat Jungkook mulai menduselkan wajahnya pada ceruk lehernya.

"Yakkk,Jungkook-a!!! Ini geli lepaskan!!!" Bukannya mengindahkan ucapan Nayeon, lelaki itu malah semakin membenamkan wajahnya dengan memberikan kecupan ringan.

Nayeon semakin meronta seraya tertawa lepas akibat ulah tangan Jungkook yang ikut menggelitiki area perutnya. Sungguh, ini adalah pagi yang sangat indah bagi keduanya, seindah bunga sakura yang tengah bermekaran dijalanan musim semi.

Jeongyeon menghela nafasnya sesaat setelah melepaskan seatbelt yang terpasang. Terlihat gadis berambut sebahu itu tengah menatap sebuah id card dengan bertuliskan namanya.

Tanie Group. Jeongyeon sudah tau sejak ia masih di LA, jika ia akan dipindah tugaskan pada salah satu perusahaan ternama di korea. Sebenarnya ia cukup terkejut, dari sekian banyak perusahaan kosmetik kenapa ia bisa dipindahkan di perusahaan yang tak asing baginya.

Gadis itupun keluar dari mobil sedan hitam miliknya, dengan sebelumnya ia telah mengalungkan id card nya pada leher jenjangnya.

Jeongyeon langsung masuk ke dalam lift setelah mendapat arahan dari bagian resepsionis. Tak butuh waktu lama untuk pintu lift terbuka pada lantai tujuh, iapun segers keluar berjalan menuju ruangan meeting yang berada di pojok.

Langkah Jeongyeon terhenti tak jauh dari pintu ruangan, saat kedua netranya melihat sosok tak asing yang berdiri membelakanginya.

Jarak yang tak begitu jauh membuatnya mendengar suara lelaki itu meski tak begitu keras.

"Nona Myoui, apa Taehyung sudah ada di dalam?" ucap lelaki berjas dongker dengan tangan kirinya menyandar pada meja yang dibaliknya terdapat seorang gadis, dan Jeongyeon yakini gadis itu bermarga Myoui.

"Se-sebentar lagi, sajangnim sedang bersiap-siap di ruangannya." bisa ia lihat jika gadis itu menudukan kepalanya canggung.

"Heiii, nona manis tak perlu canggung seperti itu. Kita sudah beberapa kali bertemu." Meski Jeongyeon tak melihat, tapi ia yakin jika pria itu tengah menebarkan pesonanya melalui senyuman mautnya pada gadis bermarga Myoui itu.

바벨 - Bubble [inyXkthXjjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang