OIV

12.1K 2K 353
                                    

"Jadi tiap kamar akan diisi empat orang." kata bang Seungwoo selaku paling senior diantara para piyik-piyik.

Anak-anak pada mengeluh karena misah sama pasangannya.

"Kalian masih belum halal untuk tidur sekamar, dan aku tidak mau terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan jika tetap membiarkan kalian milih roomate sendiri." lanjut bang Seungwoo.

Mereka baru sampai di Villa milik tantenya Yunseong setelah melewati empat jam mabok perjalanan.

Anak-anak menggelepar berjemaah di depan teras. Mereka masih belum mau beranjak ketika pintu sudah dibuka lebar. Sosok perempuan paruh baya tersenyum ramah menyambut kedatangan mereka.

"Semoga kalian menyukainya."

"TENTU SAJA, BI,,,," serentak mereka sumringah. Kendati begitu mereka tetap bergeming, malas untuk menggerakan tungkainya menyerbu masakan bibi Hong.

Dari dalam aroma lezat makanan berkelas mendayu-dayu menyapa penciuman mereka. Siapa pun akan tergoda untuk segera menandaskan semua hidangan yang tersaji di meja.

"Seong, boleh tidak kalau aku sekamar bareng kamu? Hanya berdua tapi." Minhee merengek sambil narik-narik ujung lengan Yunseong, bibirnya ngepout gemas.

Minhee senderan di punggung lebar Yunseong.

"Enggak." Yunseong menepis tangan Minhee.

"Jahat ih, padahal ini baby yang minta." Minhee pantang menyerah. Ia mengeluarkan jurus puppy eyes andalannya dan kembali memelas.

"Bodo amat."

"Ya udah kalau gitu aku akan tidur sama kak raden saja."

"Terserah, gue gak peduli lo tidur sama siapa."

"Oke, kamu kejam." Minhee melengos, masuk duluan meninggalkan ke 15 temannnya.

"Dede mau makan apa?" Minhee mengusap perutnya yang sejak tadi berisik minta diisi. Ia sudah duduk manis di meja makan. Memandangi tiap hidangan yang terlihat menggiurkan. "Ayam goreng? Lagi? Dede gak bosen ya? Yang lain aja lah, hmmm,,," Minhee memasang gesture berpikir keras. Mengetukkan salah satu jarinya ke pinggiran meja. "Gimana kalo tempe goreng, tapi disini gak ada tempe." Minhee sedikit lebih maju dan mengabsen tiap makanan. "Percuma ada makanan banyak, tapi tak ada yang membuatku tergoda. Aku pengen makan tempe." wajah manis itu tertekuk cemberut.

"Kamu seperti orang yang lagi ngidam saja nak." tiba-tiba bibi yang tadi mengagetkan Minhee. "Apa masakan bibi gak seenak di kota?"

"Enak kok bi, Mini udah mencicipinya tadi, tapi Mini pengen makan tempe goreng." ujarnya, mencebikkan bibir.

"Udah biarin aja bi, emang manja dia." Yunseong dan anak-anak mendekati keduanya dan mengisi kursi yang kosong di sebelah Minhee. Sebagian dari mereka duduk misah karena gak cukup tempat duduknya.

"Hwang Yunseong!!" geram Minhee. Moodnya langsung kebanting.

"Tidak apa-apa, bibi akan membuatkannya untuk Mini."

"Terimakasih, bi. Sekalian minta tolong anterin ke kamar Mini, hehe."

...

...

...

Malamnya Minhee gak bisa tidur. Tubuhnya guling-guling mencari posisi nyaman tetapi nihil, malah ia semakin kesulitan memejamkan mata. Minhee sedikit mengerang lantaran tersiksa. Ia terbiasa tidur dengan Yunseong beberapa hari ini. Dan sepertinya ia sudah kecanduan.

Minhee tidak tahan, ia bangkit dari kasur dan berjalan keluar untuk mengalihkan insomnianya. Mungkin nonton TV sebentar tidak akan buruk.

Minhee malas kembali ke kamar untuk mengambil selimut, ia kedinginan. Cuaca di puncak benar-benar menusuk tulang.

"Hei, kok belum tidur? Ini sudah jam dua belas Mini." Yunseong menghentikan tawanya saat langkah seseorang mendekat.

"Gak bisa tidur, dedenya rewel lagi."

Minhee duduk di sebelah Yunseong. "Kamu juga kenapa masih begadang?"

"Gue habis telfonan sama Donghyun."

"Aku pinjem selimut dong Seong, dingin nih."

"Sini masuk saja. Gue juga malas balik ke kamar."

"Gak muat bego."

"Dipaksain aja."

"Gak mau."

"Mau diangetin gak?"

"Mau." bibirnya agak maju dikit.

Yunseong merubah posisinya menjadi menyamping saat Minhee merebahkan tubuhnya.

"Pegangin gue biar gak jatuh."

"Iya bawel."

Posisi keduanya saling ngadep. Yunseong memeluk erat Minhee tak menyisakan jarak seincipun. Sementara yang lebih muda menenggelamkan wajahnya ke dada lebar Yunseong terus nempelin ujung hidungnya disana sambil menghirup cedarwood dari sang dominan, dan sesekali ngedusel manja.

Yunseong terkekeh pelan melihat minhee kaya bayi yang mau nyusu ke ibunya.

Jemarinya membuat pola abstrak tak beraturan di piyama Yunseong alih-alih membuatnya tertidur.

"Kak." Minhee mendongak menatap wajah Yunseong dari bawah.

"Hm," sahut Yunseong tanpa mau membuka mata.

"Liat ke aku coba."

"Tidur ya dek," masih enggan menatap balik tatapan teduh Minhee, Yunseong malah mengelus perut Minhee dan ngajak ngomong si bayi dalam perut. "Kasian mama."

Mendengar itu pipi si manis memanas dan perlahan memerah.

Ish, Yunseong apaan sih pake ngomong 'kasian mama'.

Beruntung Yunseong tidak melihat wajahnya yang terbakar sekarang.

"Kak, ini kesempitan perut aku berasa penuh banget dan agak sesak."

"Ya udah lo pindah ke kamar sana."

"Tapi aku masih pengen dipeluk kek gini, anget hehe."

"Ck, mau pindah ke kamarku?" kali ini Yunseong memandang Minhee yang entah kenapa terlihat lebih cantik malam ini. Tangannya beranjak dari perut Minhee terus beralih mengusak poninya.

"Dih enggak mau. Nanti kakak khilaf lagi."

"Ck, terus maumu apa Mini?"

"Aku pengen liat kolam ikan." Mini kembali mengangkat pandangannya sehingga tatapan keduanya bersinggungan.

"Tapi ini sudah malam, besok saja ya."

Yunseong gak mau ambil pusing dia menepuk-nepuk pelan punggung Minhee terus nyanyi l love you 3000.

Minhee berteriak dalam keheningan. Kedua tangannya melingkar sempurna di perut Yunseong dan tersenyum malu.

"Mini." panggil Yunseong lirih. Ia berhenti menepuk-nepuk punggung Minhee dan meregangkan dekapannya. Dipandangnya wajah pucat Minhee yang mulai tirus, menelisik tiap inci lekukan indah dari sana. Yunseong tersenyum tipis sebelum mendaratkan satu kecupan manis di kening.

"Selamat tidur."


...


Masih kecrekan banget :'( mohon dimaklumi....

ALHAMDULILLAH MINI LOLOS😭😭😭DAN RANK DIA DEMPETAN AMA YUNSEONG......


MAKASIH UNTUK 1K NYA YEOROBUN 😭😭😭😭 AKU GAK NYANGKA LAPAK INI AKAN SERAME INI,,, THANK'S BANGET UNTUK VOTMENTNYA,,, AKU BACA KOK KAK, TAPI GAK BISA BALES KOMEN KALIAN :'(

AKU TAU BAHASANYA BERANTAKAN DAN KAKU BANGET,,, masih belajar sih, jika ada yang berkenan mengoreksinya aku akan berterimakasih banget....

- petite-











NGIDAM ; hwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang