0,5%

8.7K 1.3K 653
                                    

karena banyak yg minta lanjut disini, jadi aku turutin, hehe /MAKASIH ya udah semangatin, huhu sayang kalian, wkwkwk/

btw, yeorobun, tolong koreksi aku soal medisnya ya,, aku terjun bebas itu bikinnya, g apapa tegur aja, itu akan menjadi ilmu untukku.

––

22.54

"Suster!!!"

Tak memperdulikan pintu mobil yang belum sempat ditutup, Yunseong berlari ke IGD membawa sang buah hati dalam dekapannya yang sedang demam tinggi.

Si kecil tiba-tiba demam lagi.

Dua hari yang lalu memang sempat sakit, tapi kondisinya berangsur membaik setelah meminum obat dari dokter Kim.

Tadi sore Yunhee masih bisa bermain dengan Eunbi, terus dua jam yang lalu lari-larian sama kucingnya di kamar Yunseong. Sebelum pergi tidur Yunhee juga sempat mengganggu papanya yang berkutat dengan setumpuk pekerjaan.

Dua perawat perempuan menyambut balita usia empat tahun itu, meletakkannya di brankar, lalu mengecek suhu sembari menghitung denyut nadinya.

Sementara perawat satunya mengambil sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan lab.

Dokter jaga yang berada disitu masih memeriksa pasien sebelah yang juga baru datang sepuluh menit sebelum Yunhee.

Yunseong panik bukan main, Yunhee belum pernah separah ini kalau sakit sampai kejang dua kali waktu di rumah. Ia terus menggenggam tangan mungilnya.

Papa muda itu meringis melihat putri kecilnya diambil darahnya.

Yunhee tak menunjukkan respon mengaduh sakit, ia masih betah menutup mata sejak di mobil tadi. Membuat sang papa tak berhenti berdo'a mengkhawatirkannya.

"Sebelum hasil lab keluar, saya tidak bisa mendiagnosis apakah putri anda kena typhoid atau tidak, tapi kalau dilihat dari tanda dan gejala yang bapak sebutkan, sepertinya putri anda ini typhoid." jelas dokter Wendy setelah memeriksa tubuh Yunhee sembari mendengarkan cerita dari Yunseong tentang beberapa masalah yang dialami si kecil. "Mungkin tiga sampai lima hari putri anda harus di opname dulu, soalnya pasien Yunhee butuh perawatan intensif, pak." dokter Wendy kembali menerangkan.

"Lakukan yang terbaik dok, asal cucu saya cepat sembuh." Eunbi yang baru datang bersama nenek menimpali.

..

..

..

..

"Seong, sebaiknya kamu pulang dulu, nak. Ganti bajumu, biar mama sama omamu yang jaga Yunhee disini."

Yunseong tetap bergeming. Memandangi wajah polos Yunhee yang enggan membuka mata. Dielusnya surai lembutnya sambil sesekali mencium punggung tangan mungil si kecil.

"Yunseong gak bisa tenang kalau belum melihat Yunhee bangun, ma. Biar saja Yunseong disini nemenin Yunhee. Oma sama mama pulang saja,, besok subuh kesini lagi."

Yunseong belum sempat mengganti kaus dan celana hitam selututnya dengan pakaian semi formal. Ia tadi buru-buru lari ke RS ketika menemukan si kecil panas dan kejang.

Jangan lupakan kedua kakinya yang memakai sandal carvil dan kacamata baca.

Berasa anak SMA si bapak, masih ganteng dan fresh walau udah punya satu anak.

"Ya sudah, kalau ada apa-apa telpon mama, biar pekerjaan di kantor papamu yang ngehendel."

"Terimakasih, ma."

"Kami pulang dulu." pamit Eunbi.

"Hati-hati, ma."

Yunseong memeluk mama dan nenek bergantian sebelum berpisah di depan pintu ruang rawat Yunhee.

NGIDAM ; hwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang