"Bawakan aku kerang ajaib dari bikini bottom," aku sangat yakin bahwa ia akan meminta hal lain untuk ia lakukan, karena orang bodoh mana yang percaya dengan kerang ajaib.
"Baiklah," katanya mengiyakan. Ha?!, demi apa ia akan benar-benar mencarinya...
Semua perempuan sama saja, selalu merasa paling benar layaknya seorang malaikat. Mereka bahkan tetap menyalahkan orang lain padahal ia sendiri yang melakukan kesalahan.
Mereka menuduh laki-laki selingkuh padahal dia sedang berusaha menutupi bahwa dialah yang melakukan itu. Bahkan mereka masih mengelak saat dipergoki. Seperti yang dilakukan mantanku.
Dia masih membela dirinya dan berkata bahwa laki-laki itu adalah sepupunya. Padahal ia pernah bercerita bahwa ayah dan ibunya adalah anak tunggal. Bahkan ia sempat menyalahkan aku karena tidak perhatian dan peduli padanya.
Mungkin karena pengalaman menyakitkan itu aku menjadi seorang yang tidak peduli dan masa bodo dengan hal berbau cinta, dan menganggap semua wanita hanyalah perusak ketenangan dan kebahagian. Dan semenjak itu pula hidupku menjadi datar dan membosankan.
Tapi, entah kenapa semua itu berubah saat aku melihat gadis itu, gadis mungil yang marahnya membuat hatiku berdegup kencang, yang suaranya membuat pikiranku tak tenang.
Sasha Sesilia, gadis muda yang bertalenta dan banyak dipuja para pria. Senyumnya di layar kaca membuat jutaan pemuda rela tidak meminum kopi pagi miliknya.
Seperti yang aku bilang, semua perempuan sama saja, hanya merusak ketenangan. Tapi berbeda dengan dia yang malah memberikan kebahagian. Hidupku yang tenang berubah dengan desiran detak jantung kebahagiaan.
Aku menyukainya, hanya itu yang bisa aku bayangkan saat menatap wajahnya. Gadis itu benar-benar telah membuat hatiku terpompa untuk merasakan kembali cinta.
"akhirnya kita kembali ke pantai," ujar Sasha dengan bahagia saat kembali melihat air laut.
"kau sepertinya sangat suka pantai," sebenarnya hal itu memang sudah terlihat dari ekspresi nya saat melihat pantai. Ia juga sangat berharap segera sampai pantai saat terombang di lautan.
"aku memang suka pantai, aku dulu sering bermain pasir dan membuat istana pasir dipantai, dan aku dulu berharap bisa membuat istana pasir bersama dengan jodohku nanti," Sasha menjelaskan dengan bersemangat.
"kalau begitu, mari kita buat," kataku mengajak Sasha sambil menarik tangannya. Dan untunglah ia tidak memberontak dan marah-marah.
Shasa setuju untuk membuat istana pasir bersamaku. Awalnya sih ia terlihat canggung, tapi lama-lama ia terlihat menikmatinya. Ia bahkan sangat berisik dan bawel saat aku berusaha mempercantik istana pasir milik kita.
"jangan taruh daun-daun gitu," kata Sasha yang kemudian aku menyingkirkannya.
"itu pasirnya terlalu basah Rey," Sasha mengingatkan saat aku membuat bangunan pasir tersebut hancur. Kemudian ia mengambil ember dariku dan mencetak bangunannya sendiri.
Gadis itu terlihat sangat fokus saat membangun istana pasir, jujur aku tidak menyangka gadis ini bisa menjadi seorang yang teliti dan berhati-hati, ku pikir ia hanya bisa bertindak bodoh dan ceroboh.
Tapi kalau dipikir-pikir, sangat tidak seru melihatnya menjadi kalem begini. Aku pun sengaja menghancurkan istana tersebut dengan melemparkan sekop yang kupegang kearah istana pasir tersebut.
"Reeyyy!" teriak Shasa sambil melepariku pasir basah. Segera aku berdiri dan menghindar, tapi Shasa malah mengejarku dan melemparku dengan ember di tangannya.
Aku berlari ke arah desiran air dan menendang air tersebut ke arah Shasa yang membuat tubuhnya basah. Tak mau kalah ia juga mencipratkan air ke tubuhku dan bahkan mendorong hingga tersungkur ke air. Dan terlihat ia tertawa sangat lepas.
Dia tertawa, aku bahagia, seraya menunggu senja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reyza
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.