Part17 (End)

466 59 27
                                    

"MINKYU! " Hyungjun berteriak histeris saat melihat Minkyu terbaring seorang diri dengan berlumuran darah.

"M-Minkyu!" Panggil Hyungjun seraya mendekat kearah Minkyu.

"M-Minkyu! " Panggilnya lagi yang kini sudah berurai air mata.

"Ada apa? Kenapa? Buka matamu Minkyu. " ucapnya seraya menempatkan kepala Minkyu di pangkuannya.

"Hy-Hyungjun." panggil Minkyu terbata.

"M-Minkyu. " Hyungjun berucap lega saat melihat Minkyu membuka matanya.

"Bertahanlah Minkyu. Ayo, aku akan membawamu ke RS. "

"Ti-tidak Hyungjun. A-aku tidak ingin menyia-nyiakan sisa w-waktu ku. A-aku hanya ingin be-berkata bahwa aku sangat mencintai mu! " ucap Minkyu kesusahan.

"Aku juga mencintaimu Minkyu, aku mencintaimu. Jadi kumohon bertahanlah! "

"H-Hyungjun, ma-maafkan a-aku tidak b-bisa menjadi suami mu s-seperti yang ku janjikan. Mungkin t-tugasku menjagamu s-sudah berakhir disini. Temukanlah seorang yang mencintaimu dengan tulus. Kuharap k-kau hidup dengan b-baik
H-Hyungjun." Minkyu meregang nyawa tepat setelah ia berhenti berucap.

"Minkyu! Minkyu bangun! Buka matamu kumohon! MINKYU! KUBILANG BANGUN, BUKA MATAMU BODOH! "

"Hiks.. "

"Minkyu.. " Hyungjun terisak sambil terus merapalkan nama Minkyu.

"Hyungjun! "

Hyungjun menghentikan tangisannya saat mendengar seseorang memanggil namanya.

"Jika aku yang mati, apa kau akan seterpukul ini juga? "

Hyungjun menoleh cepat ke arah suara.

"H-hyung? " Hyungjun tergugu saat melihat orang yang kini berdiri beberapa langkah di hadapannya.

"Apa kabar? "

"K-kenapa kau disini? "

"Perlukah ku jelaskan? "

"Hyung, k-kau. Jangan bilang kau yang sudah melenyapkan Minkyu. "

"Sayangnya itu memang aku."

Hyungjun terbelalak. "Kau? " ia berucap sambil melangkah mendekat ke arah Wonjin yang berdiri angkuh.
"KAU! KENAPA KAU LAKUKAN INI PADAKU HYUNG? KENAPA KAU MEMBUNUH CALON SUAMIKU? KEJAM KAU! BIADAB KAU! " Hyungjun berteriak murka sambil mengguncang Wonjin.

"Hyungjun, kau mengumpatiku hanya karenanya? " ucapan pelan Wonjin membuat pukulan Hyungjun terhenti.
"Kau menikah tanpa memberi tauku, kau berbahagia dengannya tanpa peduli padaku yang tengah bergelut dengan luka karenamu. Siapa yang lebih kejam disini? Aku yang membunuhnya dan membuat dia merasa sakit sebentar, atau kalian yang telah menorehkan luka bertubi-tubi hingga nyaris membuatku mati perlahan? Aku jelas lebih sakit Hyungjun! Sudah berkali-kali kubilang bahwa aku mencintamu. Kenapa kau tidak mengerti itu? "

Hyungjun merosot kebawah, kakinya melemas. Ia lelah dengan semuanya. Minkyu mati, dan kini Wonjin datang membawa cintanya yang sempat hilang muncul kembali.

"Hiks.. " Hyungjun sudah tak kuat dengan perasaannya yang kini bercampur aduk.

"Kenapa kau juga tak mengerti bahwa kita tak mungkin bersama Hyung. Meski kau telah membunuh Minkyu, itu percuma saja, dia bukanlah orang yang membuat kita tak bisa bersama Hyung.Itu bukan hanya dia, masih banyak orang diluar sana yang akan memisahkan kita,  mereka tak akan merestui kita. Mereka tak akan membiarkan kita bersama! "

Wonjin menghela napas lelah.
"Kau benar, orang-orang sialan itu yang tak akan menerima cinta kita." Wonjin menjeda ucapannya lalu berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Hyungjun yang tengah menunduk.
"Aku mencintaimu dengan sangat Hyungjun, aku mencintaimu di setiap hela napasku, dan aku tau kau juga mencintaiku. Tapi kenapa? Kenapa banyak yang tak suka dengan hubungan kita? Kenapa kita tak bisa bersama Hyungjun? Kenapa cinta kita harus semenyakitkan ini? "

"Hyung, kenapa tak kau coba lupakan saja aku? Kenapa kau harus datang disaat aku ingin menata hati ku untuk orang lain? Kau mempersulit semuanya Hyung! "

Wonjin menatap Hyungjun kecewa. "Hyungjun, kenapa berkata seperti itu? Apa kau pikir aku tak berusaha melupakanmu? Dengar Hyungjun, akupun ingin terbebas dari perasaan menyakitkan ini, aku sudah berusaha melupakanmu dan mencoba mencari orang baru. Tapi hasilnya? Nihil! Semua tak ada gunanya! Seberapa keraspun aku mencoba, hati dan cintaku tetap terkunci padamu! "

"Hyung aku lelah dengan perasaan ini. Ini menyakitkan Hyung! "

Wonjin membawa Hyungjun dalam pelukannya.

"Hyungjun jangan khawatir, aku akan mengakhiri segala penderitaan kita! "

JLEB!

Lagi! Wonjin kembali menusukkan pisaunya yang kini menancap di perut Hyungjun.

"H-Hyung, ke-kenapa k-kau lakukan i-ini? "

Wonjin mencabut pisaunya dengan berurai air mata.

"Maafkan Hyung Hyungjun. Kau tak perlu khawatir, Hyung akan menyusulmu juga."

JLEB!

Kini Wonjin menusukan pisau itu pada dadanya sendiri.

"H-hyung! "

Wonjin tersenyum ditengah kesakitannya.

"T-tak apa Hyungjun, r-asa sakit ini akan segera berakhir."

Hyungjun hanya bisa terbaring meringis merasakan kesakitan. Dengan Wonjin yang juga sudah terbaring disampingnya.

Wonjin mengarahkan tangannya untuk menggenggam Hyungjun.

"H-Hyungjun, jika di dunia i-ini kita t-tak bisa b-bersama, Semoga s-saja di kehidupan selanjutnya aku bisa memilikimu. Hyung mencintaimu Hyungjun! "

Hyungjun mengangguk lemah. "A-aku juga b-berharap bisa terlahir k-kembali sebagai t-takdirmu Hyung, karena aku juga mencintaimu b-bahkan di kehidupan y-yang selanjutnya! "

Wonjin dan Hyungjun saling menatap menyiratkan cinta bercampur luka di mata keduanya. Mereka tak menyangka bahwa cinta mereka akan berakhir tragis seperti ini.

Tak lama, tatapan mereka terputus setelah keduanya menutup mata.


END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sorry For Loving You (WonjinxHyungjunxMinkyu) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang