Karya: Firdaus Nuri efiern
Seperti biasa pagi ini Fajar menjeput Senja untuk berangkat sekolah bersama. Berbeda dengan kemarin, pagi ini Senja sudah rapi dengan seragam putih abu-abunya. Sejujurnya Senja sudah kapok dihukum pak Sapto kemarin, terlebih ia bukan tipikal anak yang bandel.
Kali ini Senja merasa ada yang berbeda dengan dirinya. Entah mengapa kakinya enggan untuk menemui Fajar dan berangkat sekolah seperti biasanya.
"Sayang, kenapa?" tanya Sahara saat melihat putrinya yang sejak tadi termenung sambil memegangi dadanya.
"Nggak tahu ma, jantung Senja kayak habis lari maraton." Sahara menautkan alis kemudian tertawa mendengar penuturan putrinya.
"Ada-ada aja kamu. Udah gih sana ditungguin Fajar di depan."
"Iya ma, Senja berangkat. Assalamualaikum." pamit Senja mencium punggung tangan mamanya.
"Waalaikumussalam. Hati-hati di jalan."
Sesampainya di halaman rumah, Senja disambut dengan lambaian tangan Fajar yang tersenyum merekah.
"Selamat pagi pacar." goda Fajar menowel pipi gadis yang kini berstatus pacarnya.
"Jangan gitu ih, Senja malu." Senja menutup pipi dengan kedua tangannya. Senja yakin saat ini pipinya sudah semerah tomat.
“Hahaha, udah buruan nanti terlambat lagi.” Fajar mengacak rambut Senja.
“Iya. Tapi nggak usah ngacak rambut segala, rambut Senja jadi berantakan nih,” omel Senja mengerucutkan bibirnya.
Selama perjalanan Senja diam seribu bahasa. Tidak seperti Senja yang biasanya berceloteh banyak hal. Saat ini ia sibuk mengatur detak jantungnya yang tak menentu. Entah mengapa saat berdekatan dengan Fajar jantungnya memompa darah begitu cepat.
Di lain sisi Fajar diam-diam mengamati Senja dari kaca spion. Fajar kemudian menarik pergelangan tangan Senja ke depan perutnya. “Biar nggak jatuh.”Senja langsung menarik kembali tangannya dan memukul bahu Fajar. “Ish Fajar modus!” Fajar membalas dengan terkekeh kecil.
*******
Jam istirahat berbunyi beberapa detik yang lalu. Senja langsung melesat menuju kelas Fajar, tak lupa membawa kotak bekal nasi goreng yang ia buat pagi tadi.
"Fajar." panggil Senja menghampiri bangku Fajar. Yang terpanggil pun menoleh ke sumber suara. Fajar yang mengetahui maksud kedatangan Senja langsung menggandeng tangan gadis itu dan membawanya ke taman. Aktivitas seperti biasa yang mereka lakukan dikala jam istirahat.
Mereka sampai di taman belakang sekolah dan mencari tempat duduk di bawah pohon mangga yang rindang. Tempat yang biasanya mereka gunakan untuk makan siang bersama.
"Hari ini bawa bekal apa nih?" tanya Fajar melirik bekal yang dibawa Senja.
Senja membuka kotak bekal berwarna biru muda yang ada di tangannya. "Tara! Nasi goreng. Tadi Senja masak sendiri loh... Fajar mau coba?"
"Kelihatannya enak."
"Coba aja dulu."
Fajar membuka mulutnya mengisyaratkan Senja untuk menyuapinya. "Aaaa."
Dengan senang hati Senja menyuapkan sesendok nasi goreng ke Fajar. "Gimana?" tanya Senja penasaran dengan respon Fajar.
"Seperti biasa, selalu enak." sahut Fajar dengan mengacungkan kedua ibu jari sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.
"Yee dasar!" Senja mencubit perut Fajar. Mereka pun tertawa bersama siang itu di bawah pohon mangga yang menjadi saksi bisu kebersamaan mereka.
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar untuk Senja (End)
Teen FictionFajar untuk Senja adalah sebuah karya cerbung member Author Explorer Batch 1. Mereka mengembangkan ide bersama untuk mensukseskan karyanya, demi memenuhi kelulusan. "Tolong lepasin tangan aku kak." Tepis senja yang sedang berusaha melepaskan tangan...