Karya : Siti Barokah Seaveyoka
Fajar menatap Iba gadis yang saat ini terlihat sangat kacau. Dia meringkuk ketakutan di sudut ruangan, sekilas bisa dilihat kalau ia tidak seperti orang waras.
Baru sekitar dua hari yang lalu ia dibawa oleh pihak keluarga kesini. Dan ia terus mengamuk dan menangis kencang membuat para suster dan kewalahan.
"Hai ... ini Fajarnya Senja ...,"
Tak ada sahutan bahkan ia mulai memukul-mukul kepalanya sendiri selayaknya orang gila. Detik selanjutnya ia berteriak hiseteris membuat para suster berdatangan kembali.
Terlihat para suster kewalahan mengatasi gadis bernama Senja itu. Namun semakin keras ia memberontak semakin keras pula ia melukai dirinya sendiri.
Lihat saja tangan dan kakinya sudah memerah lebam mungkin akibat cengkraman para suster yang berusaha menenangkannya atau juga karena ulahnya sendiri.
Tiba-tiba datang seorang suster membawa jarum suntik. Yang Fajar tahu bahwa suntikan itu berisi cairan penenang.
"Jangan lakukan itu," ucap Fajar sedikit sinis.
"Maaf tapi kami harus melakukannya. Anda tidak lihat gadis ini terus menberontak dan membuat kami kewalahan," jawab sang suster.
Fajar geram dengan jawaban sang suster yang begitu menjengkelkan.
"Lalu apakah dengan terus menerus menyuntikan cairan itu saat dia memberontak akan membuat dia kembali normal? Huh?!"
Sang suster berjingkat kaget mendengar geraman Fajar apalagi saat Fajar meminta para suster untuk melepaskan cengkramannya pada Senja membuat sang gadis kembali mengamuk.
"Hei ... lihat ini Fajar bukan penjahat oke." Fajar berusaha mengarahkan wajahnya Senja ke arahnya.
Namun seperti percuma Senja kembali memberontak hingga menendang cairan infus disebelahnya. Tapi Fajar tidak lelah untuk menenangkan Senja ia memeluknya Senja dari belakangan supaya menghentikan aktivitasnya.
"Syuttt ... tenang yahh ada Fajar disini."
Perlahan gadis dalam pelukannya itu mulai menghentikan gerakannya dan justru malah mencengkram lengan Fajar lalu menangis disana.
"Hiks ... kalian semua jahat sama Senja ... hiks ...," Senja meraung histeris.
Fajar yang tak tega melihatnya membalikan tubuh Senja membuat sang gadis menangis di dada bidangnya.
"Syutt Senja harus tenang yah ... Fajar disini buat Senja ... Fajar nggak akan jahatin Senja ...,"
Para suster yang melihat tindakan Fajar mulai merasa lega karena akhirnya bisa menenangkan pasien Rumas Sakit Jiwa yang baru dua hari lalu dikirim kesini.
Akhirnya para suster itu meninggalkan ruangan itu meninggalkan Senja yang masih setia memeluk Fajar sambil meluapkan air matanya.
"Jangan tinggalin Senja. Senja takut ...,"
*******
Dalam tidurnya Fajar terganggu karena geliat diatas tubuhnya. Setelah kejadian tadi Senja akhirnya tertidur dalam pelukan Fajar. Fajar pun hanya membiarkan saja sehingga mereka tertidur bersama diatas bankar.
"Jahat! Kalian Jahat! Pergi!"
Seperti Senja bermimpi buruk dalam tidurnya. Fajar dengan sigap kembali memeluk Senja dan mengusap lembut punggungnya.
"Hushh ... nggak ada yang jahatin senja." Fajar terus mengusap punggung dan rambut senja agar ia kembali tenang dan terlelap.
Tapi bukannya malah tenang Senja justru terbangun dan kembali menangis histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar untuk Senja (End)
Novela JuvenilFajar untuk Senja adalah sebuah karya cerbung member Author Explorer Batch 1. Mereka mengembangkan ide bersama untuk mensukseskan karyanya, demi memenuhi kelulusan. "Tolong lepasin tangan aku kak." Tepis senja yang sedang berusaha melepaskan tangan...