🍓22

5.9K 401 6
                                    

Phuket, 06.30 am

Jennie POV

Setelah tidur nyenyakku, aku terbangun. Tapi tak kulihat sosok yang semalam membuat tidurku sangat nyaman. Aku mulai mendudukkan diriku diatas ranjang. Mengamati sekitar kamar itu, namun masih tak menemukan tanda keberadaannya. Aku ingin menangis, ingin berteriak. Namun aku mengurungkan niatku, karna kuyakin dia masih disekitar sini.

Aku mendengar suara orang tertawa dibawah, kulihat dari balkon kamarku ternyata dia sedang bermain basket dibawah. Kuperhatikan dia yang hanya memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan, berkeringat, dan tertawa lepas saat berhasil memasukkan bola kedalam ring.

Ya, berkali-kali aku jatuh cinta, jatuh pada pesonanya yang membuat aku tidak bisa jauh darinya. Dia orang pertama yang mengenalkan cinta dengan baik padaku.

Aku memutuskan untuk mandi pagi itu, tak lupa sebelumnya kusiapkan baju untuk lim pakai nanti dan kuletakkan diatas ranjang. Selesai mandi, aku langsung turun kebawah dan ternyata rose dan unnieku sedang bercerita yang sepertinya seru.

"Apa aku melewatkan sesuatu.?" Tanyaku dan membuat mereka langsung menatapku.
"Eh jendeuk, udah rapi aja.?" Ucap unnieku
"Iya, tadi pengen mandi pagi biar seger..."

"Unnie ayo panggil mereka untuk sarapan. Aku sudah lapar.." ucap rose dengan manjanya sambil menggoyang-goyangkan lengan unnieku.
"Haish kau saja sana chaeng, aku malas..." ucap unnieku.
"Aku lapaar unnieee....." rengek rose.
"Tadi kau sudah makan buah chaeng... kenapa masih lapar.?" Tanya unnieku
"Haish aku lapaarrr unnieee...." ia masih saja merengek
"Sudah biar aku yang memanggil mereka." Ucapku lalu pergi menghampiri mereka.

Sebelumnya aku naik keatas dulu untuk mengambil handuk kecil, lalu turun menemui lim.

Begitu sampai, aku duduk di kursi santai dekat lapangan basket. Aku masih memperhatikannya yang sibuk dengan bola ditangannya. Ia kembali tertawa lepas saat berhasil lagi mencetak poin.

Senyumku merekah kala melihatnya tertawa lepas seperti itu. Aku semakin tak ingin kehilanganmu lim.

"Hey, ayo sarapan..." ucapku sedikit berteriak pada mereka, mereka langsung menoleh kearahku dan berhenti.

"Loh kamu disini sayang.?" Ucapnya yang sudah berlari menghampiriku. Kuberikan handuk kecil yang tadi untuk mengeringkan keringat yang memenuhi tubuhnya.

"Terima kasih sayang." Ucapnya lalu mengeringkan keringat disekitar lehernya. Aku masih tertegun memperhatikan betapa sexy nya dia sekarang. Aku ingin memeluknya tapi dia menolak.

"Eits... aku belum mandi, masih bau keringat." Ucapnya yang menahan tanganku.
"Gapapa. Aku kangen tau..." ucapku sambil memanyunkan bibirku.
"Yaudah, aku mandi dulu. Abis itu kita sarapan..." ucapnya lalu mencium pipiku. Entah kenapa aku merasa malu saat dia mencium pipiku. Padahal ini bukan yang pertama kalinya ia melakukan hal itu.

"Hey, ayo sarapan.." teriaknya pada dua orang yang masih saja bermain disana. Mereka meninggalkan tempat itu dan mengikuti masuk kedalam.

"Aku mandi dulu ya," ucapnya dan aku mengangguk. Lalu ia masuk ke kamar untuk mandi.

Akupun menunggunya di meja makan sambil bercerita pada jisoo unnie dan chaeng.

Jennie POV end

Mereka, para pria yang ditunggu wanita-wanita di meja makan mulai turun. Bambam yang baru datang langsung mengecup pipi rose.

"Morning my chipmunk..." ucapnya lalu tersenyum menatap chaeng.
"Morning chagiya." Balas rose. Lalu bambam duduk disebelah rose.
"Morning unnie." Ucap bambam pada jennie dan jisoo, merekapun membalas ucapan bambam.

Perfect SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang