🍓37

6.6K 422 12
                                    




"Jackson...?" Ucap somi lirih melihat jackson tiba-tiba dihadapannya. Sementara jackson hanya tersenyum melihatnya.

"Hai, apa kabar..?" Tanyanya sok manis. Sementara somi beranjak pergi namun ditahan oleh jackson.

"Dimana anakku..?" Tanyanya serius.

"Hah, anakmu.? Kau mencari anakmu padaku..?" Ucap somi tertawa pada jackson. Tak lama suho datang membawa jiyoon yang sudah merengek.

"Sepertinya jiyoon lapar. Ayo kita ke restoran." Ucap suho tersenyum pada somi.  Somi membalas suho dan pergi meninggalkan jackson.

"Apa ini anakku..?" Tanyanya sambil berusaha memegang jiyoon. Somi langsung menepis tangan jackson dan memberinya tatapan tajam.

"Ini bukan anakmu. Anakmu sudah mati karna kau tidak menginginkannya." Ucap somi menatap tajam dirinya.

"Aku tak yakin. Bahkan anak ini mirip denganku." Ucap jackson memperhatikan jiyoon.

"Jelas-jelas anak ini mirip denganku. Pergi dan jangan lagi kembali dalam hidupku." Ucap somi yang memeluk erat jiyoon dan matanya sudah berkaca-kaca. Sementara suho bingung dengan kejadian didepannya.

"Aku akan mengambil anakku somi." Ucap jackson.

"Kau tak berhak atas ini karna kau bukan ayahnya. Anak ini adalah anaknya. Dia suamiku dan ini darah dagingnya." Ucap somi lalu menggandeng suho. Sementara suho yang memegang tas somi kebingungan. Jackson masih tak percaya dengan omongan somi.

"Setelah ku buang, pria ini dengan senang hati menerima mu dan anak ku yang kau kandung saat itu. Luar biasa. Kau memang jalang yang pintar memikat..." ucapnya menertawai somi. Sementara somi sudah menangis karna hinaan jackson.

"Jaga bicaramu tuan, apa ini yang ibumu ajarkan padamu..?" Ucap suho menunjuk jackson karna kesal dengan ucapannya.

"Hey dude, jangan bawa ibuku. Apa seperti ini caramu sebagai pria melawan huh..?" Jackson menatap tajam suho. Sementara suho tanpa takut membalasnya.

"Jika kau tak menghina wanita aku takkan membawa ibumu. Karna kau hina dia, sama saja kau menghina ibumu." Ucap suho lalu membawa somi pergi. Sementara jackson masih menatap kepergian mereka.

"Aku akan kembali mengambil anakku. Mana mungkin itu suami somi.." batinnya lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Somi dan suho kini sudah berada di sebuah restoran. Ia pun memberi susu formula pada jiyoon yang kelelahan. Sementara wajahnya masih murung usai bertemu jackson. Suho tak berani menanyakan apapun pada somi karna ia takut membuat somi semakin sedih.

Hingga makanan mereka datang. Somi masih belum makan dan menjaga jiyoon. Sementara suho melihat itu langsung iba padanya.

"Noona somi, makanlah dulu. Kau kelihatan lelah. Biar jiyoon aku yang jaga" ucap suho.

"Tak apa, kau makan dulu saja. Biar nanti kalau jiyoon tidur aku baru makan."

"Aku sudah kenyang. Sini, biar jiyoon kugendong."
Somi tersenyum lalu menyerahkan jiyoon pada suho. Suho langsung memangku jiyoon dan mengajaknya bercanda.
Somi pun akhirnya makan, hingga mereka selesai dan beranjak pulang.

"Kau kelihatan menyukai anak kecil..?" Tanya somi pada suho.

"Ya, apalagi anak perempuan. Itu sangat lucu, seperti jiyoon." Ucap suho sambil menyetir. Sementara somi tersenyum mendengarnya.

"Maaf tadi sudah mengatakan bahwa kau suamiku. Aku terpaksa agar pria itu tak menggangguku dan jiyoon" ucap somi pelan.

"Tak apa noona. Aku paham. Sebaiknya kau menjauhi pria itu. Karna nampaknya ia punya niat jahat." Ucap suho. Somi langsung menatap suho tak percaya pria itu peduli padanya. Somi pun mengangguk dan mereka sampai di mansion bambam.





Perfect SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang