Pagi telah datang dan matahari pun sudah muncul untuk melaksanakan tugasnya yaitu menyinari dunia. Sudah hukum alam bahwa ketika pagi datang, maka manusia akan bangun dari tidur nyenyaknya.
Seorang wanita cantik terlihat terganggu dengan sinar matahari yang masuk kedalam kamarnya dan mengenai wajahnya. Ia membuka matanya sedikit dan melihat kakaknya yang sedang berdiri sambil bertolak pinggang. Sudah di pastikan jika yang membuka kain gorden itu adalah sang kakak.
"Kak tutup gordennya, aku masih mengantuk" pinta Ariel lalu menutupi seluruh badannya dengan selimut. Nathan menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya itu. Kenapa adiknya ini susah di bangunkan? "Dek ini sudah pagi. jadi ayo bangun" Kata Nathan sambil menurunkan selimut yang menutupi kepala Ariel.
"Oh ayo lah kak 5 menit lagi" kata Ariel memohon dengan ekspresi lucu. Nathan dibuat nya gemas dengan ekspresi itu.
"Pantas saja kau jomblo, mana ada laki laki yang mau dengan gadis kebo sepertimu" Ariel langsung membuka matanya lebar. Berarti kakaknya ilfeel dengannya,pupus sudah harapannya untuk membuat kakaknya jatuh cinta padanya.
"Kakak juga ilfeel yah sama aku" Kata Ariel bangun dan duduk bersandar di kepala ranjang. Perkataan Nathan tadi membuat Ariel tak bersemangat pagi ini.
"Hm kamu adek kakak, mana mungkin kakak ilfeel" Kata Nathan lalu mencubit pipi Ariel gemas. Senyum indah pun langsung terlukis di bibir Ariel. Ia senang mengetahui fakta bahwa kakaknya tak ilfeel itu berarti dia masih punya harapan.
"Ayo mandi terus kakak antar ke toko kue, hari ini kakak malas untuk bekerja. Kakak ingin menghabiskan waktu di toko kue ibu" Kata Nathan.
"Baiklah kak"Ariel nampak senang dengan keputusan kakaknya karena seharian ia akan bersama Nathan.
Setelah menempuh waktu yang lumayan lama, akhirnya mereka tiba di toko kue yang di olah oleh Ariel.
"Toko tambah ramai yah" Komentar Nathan saat melihat tokok itu ramai dengan pembeli.
"Oh astaga mr. Reynald datang, ayo tunjukan sopan kalian" Kata niken kepada para pelayan. Niken adalah sekretaris Ariel. Mendengar perintah Niken, para pelayan pun menunduk hormat kepada Nathan dan Ariel.
"Selamat datang mr. Reynald" Sapa Niken ramah kepada Nathan. Niken itu wanita yang sangat cantik, selain cantik ia juga baik itu menurut pandangan seorang Ariel.
"Tidak usah formal ken, kita kan teman. Oh iya kau tambah cantik saja" Goda Nathan sambil mengedipkan matanya sebelah. Niken yang di goda tersipu malu sedangkan Ariel memasang muka cemberutnya. Ia tak suka dengan kakaknya yang selalu menggoda Niken seperti itu.
"Goda saja semua orang" kata Ariel kesal lalu pergi ke ruangannya. Ia jengkel dengan kemesraan yang kakaknya berikan untuk niken. Ia takut kalau Nathan malah jatuh cinta kepada Niken.
"Hey apa apaan ini? Kenapa kau marah?" Nathan ternyata menyusulnya. Ariel kehabisan kata kata tidak mungkin kan dia mengatakan bahwa dia cemburu.
"Kakak tidak seharusnya menggoda Niken, ingat dia temanku aku tidak ingin dia terlalu berharap padamu. Kau kan itu playboy" Kata Ariel mencari alasan.
"Dia juga temanku Arl, dan apa itu berharap padaku? Jika dia berharap padaku maka akan aku penuhi harapannya. Bagaimana?" Kata Nathan sambil menunjukan smirk nya.
"Terserah" Ariel makin jengkel dengan perkataan kakaknya. Dia berharap semoga apa yang di katakan kakaknya tidak benar.
"Kau ini seperti kekasihku saja yang marah karena aku menggoda wanita lain" Kata Nathan dengan tampang serius. Ariel yang di tatap oleh kakaknya hanya bisa menelan ludahnya. Ia tidak tau harus berkata apa.
"Hahahaha" Pecah sudah suara tawa yang di hasilkan Nathan. "Kau ini hanya di tatap begitu kau sudah takut. Lagian mana mungkin kau menjadi kekasih kakak" Kata Nathan sambil mengusap rambut Ariel sayang. Ariel tersenyum menyembunyikan rasa kecewanya mendengar perkataan kakaknya. Ia sedih mengapa ia di takdirnya menjadi adik Nathan.
....
Sedari tadi Ariel menekuk mukanya karena sebal melihat keakraban kakaknya dengan sekretarisnya itu. Tumben kakaknya bersikap ramah seperti itu kepada wanita, pasti Niken sangat berharga bagi kakaknya. Hal itu membuat Ariel terbakar api cemburu. Ia tidak mau ada wanita lain di hati kakaknya. Tapi ia kemudian teringat akan statusnya dengan sang kakak.
Cinta itu memang egois dan cinta juga gila. Ariel tidak tau lagi harus bagaimana. Ia sungguh mencintai kakaknya, ia tidak rela kakaknya bersama wanita lain. Bisakah dia egois?
Ariel ingin mengatakan sebenarnya kepada kakaknya tapi ia takut jika kakaknya nanti malah membencinya.
Sungguh malang nasibmu Ariel
"Hi" seseorang menepuk punggungnya.
Ariel berbalik untuk melihat orang yang telah berani menepuk punggungnya "Kau siapa?" tanyanya datar saat melihat seorang pria dengan badan tegap dan tinggi, oh jangan lupakan wajah tampannya.
"Kau mahluk air kan?" Kata pria itu sambil tersenyum.
"Apa? Mahluk air? Hey dasar kau aku bukan mahluk air nama ku itu..." Ucapannya terpotong, sepertinya ia mengenal pria ini. "Kau Farrel? Farrel yang selalu memanggil ku mahluk air?" Kata Ariel menuntut jawaban. Dan pria itu tersenyum.
"Farrel aku merindukanmu" Ariel langsung memeluk pria itu dengan senang. Ia akhirnya bertemu dengan teman masa kecilnya. Ia bertemu farrel saat SD ketika ia di ganggu oleh sekelompok siswa yang nakal. Sejak tragedi itu mereka berteman hingga akhirnya ketika mereka berumur 14 tahun Farrel harud pindah ke canada dan meninggalkan sahabatnya itu. Saat Farrel pindah, Ariel seperti kehilangan setengah harinya.
"Aku juga merindukan mu mahluk air" Kata Farrel membalas pelukan Ariel. "Hey berhentilah memanggil ku nama itu" Kata Ariel sebal. Farrel selalu memanggil Aileen mahluk air karena Ariel suka memandangi laut seharian bahkan kadang berenang hingga matahari terbenam. Dan kebetulan di animasi anak anak kan ada mahluk air yang bernama Ariel.
"Apa kau masih suka laut?" Tanya Farrel. Ariel melepaskan pelukannya lalu mengangguk antusias.
"Kau harus mengajakku berlayar sebagai permintaan maafmu karena telah meninggalkanku" kata Ariel semangat sedangkan Farrel hanya memutar bola matanya malas.
"Baiklah mahluk air-ku" Kata Farrel lalu mencubit pipi Ariel gemas.
"Ekhmm" Nathan yang sedang berbincang bincang dengan Niken terpaksa menghentikan aktifitasnya karena melihat adiknya sedang mengobrol dengan seorang pria. Jangan pikir bahwa Nathan cemburu, ia sama sekali tak cemburu. Ia hanya tak ingun melihat adiknya nanti sakit hati karena seorang pria. Ia tidak suka melihat air mata sang adik. Jadi dia membatasi pergaulan Ariel.
"Kak Nath, apa kau masih ingat Farrel temanku dulu yang sering aku ceritakan?" Tanya Ariel.
"Tidak" Jawab datar Nathan. "Ada apa dengan mu kak, kau ini selalu datar ketika bertemu teman laki laki ku. Dia tidak seperti pria di luar sana. Dia ini sangat baik dan dia suka melindungiku. Benarkan farrel?" Tanya Ariel kepada Farrel lalu di balas anggukan oleh yang di tanya.
"Kau hanya akan di lindungi oleh kakak, itulah tugas seorang kakak. Jika kau di lindungi oleh orang lain terus guna ku sebagai kakakmu apa?" kata nathan sedikit marah.
"Tapikan jika banyak orang yang melindungi maka aku pasti akan lebih aman kak" Jawab Ariel.
"Jadi kau meragukan kakak? Kau meragukan bahwa kakak bisa melindungimu?" Nathan semakin geram.
"Bukan begitu kak" Ariel tidak tau lagi harus berkata apa.
"Sudahlah kak, kau kesana saja mengobrol dengan niken dan meninggalkan ku di sini sendirian" Kata Ariel ngambek karena memang dari tadi kakaknya meninggalkannya sendiri. Dan sekarang ketika ia sudah mempunyai teman kakaknya malah marah.
"Kenapa kau yang marah? Harusnya kakak yang marah" Nathan bingung dengan sikap Ariel. Seharusnya di sini ia yang marah karena sang adik meragukan perlindungannya.
"Terserah kakak, kalau mau marah sama Ariel silahkan. Aku mau makan dulu bersama Farrel" kata Areil lalu menarik tangan Farrel keluar dari toko kue miliknya.
"Ariel" Teriak Nathan kesal karena Aileen lebih memilih temannya daripada dirinya, kakaknya.
....
![](https://img.wattpad.com/cover/193956589-288-k925795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My last love
Romancekadang kita terlambat menyadari perasaan cinta yang ada di hari kita. dan ketika kita menyadarinya, kita sudah kehilangan sosok yang kita cintai. Itu sungguh menyakitkan... Nathan Reynald seorang Ceo dari perusahaan terkenal di negaranya harus meng...