III : Mengantar Pulang

19 3 2
                                    

Adara terus memasang wajah sebal selama berada didalam mobil bersama Altair dan tidak mau berbicara sedikitpun dengan lelaki menyebalkan itu.

Dia terus berpikir kenapa Layla menyuruh Altair mengantarnya pulang, tumben-tumben saja. Biasanya Layla selalu menyuruh anaknya untuk pulang menggunakan angkutan umum saja dibanding diantar pulang orang karena merepotkan. Lantas, kenapa sekarang Layla memaksa Adara pulang bersama Altair, memang menyebalkan.

"Woy!!" Ucap Altair yang berhasil membuat Adara kaget.

"APAAN SIH?!?!" dengan emosi yang sudah siap untuk meledak tapi dapat ia tahan.

"Abisnya lo bengong aja daritadi kayak orang bucin yang mikirin cowoknya, eh iya lupa lo kan JOMBLO, hahaha"

"Lo bisa ngga sih kalo ngomong tu yang singket-singket aja jangan dikasih penjelasan rinci"

"Maksudnya?"

"Ya itu, cukup ngomong aja 'kok lo bengong sih' kan cukup gausah pake buka kartu kalo gue jomblo"

"Wahh ternyata lo ngenes juga ya, kan gue ikutan sedich"

"EH SIAPA BILANG GUE NGENES" ucap Adara sambil memukul lengan Altair keras.

"Yaampun bar-bar banget sih lo, santai aja dong mbak"

"Dan sekarang lo bilang gue mbak hah?!?!?" Sambil mencubit tangan Altair dengan keras, sehingga Altair meringis kesakitan.

"Heh lo gak liat gue nyetir apa?! Nanti kalo kenapa-kenapa gimana kan kasihan-"

"Kasihan apa?! Biarin aja mobilnya rusak aja"

"..kasihan muka gue yang tampan ini" ucap Altair menyambung kalimatnya.

"Yaampun, tingkat kepedean lo emang udah level dewa ya"

"Wah berarti gue ganteng kayak dewa-dewa didrakor gitu ya?" Sambil memancarkan wajah tebar pesona.

"Eh nggaklah. Ralat, level setan aja soalnya lo suka ngegoda orang sampe emosi!"

"Ya gak apa-apa gue level setan karena ngegodain orang toh juga gue cuma ngegodain lo doang"

JLEB!! kenapa kata-kata Altair barusan membuat Adara bungkam.
Adara terus mengatakan pada dirinya dalam hati untuk tenang dan mengingat bahwa Altair adalah cowok nyebelin, Altair adalah cowok nyebelin. Kalimat tersebut terus ia katakan dalam hati.

"Hello!! Kok lo diem, jangan-jangan lo terpesona ya sama kata-kata gue barusan?? Udah ngaku aja jangan gengsi"

"Yaelah terpesona apaan sama setan kayak lo, OGAH!!"

"Yeee emosian lagi dia" Altair sambil tertawa dengan menunjukkan lesung pipinya, sampai Adara baru sadar bahwa Altair mempunyai lesung dipipi yang membuatnya semakin manis.

-

Saat sampai dirumah Adara, tanpa basa-basi Adara langsung turun dari mobil Altair.

"Yaelah tu cewek bilang makasih kek apa kek, haduhh" cibir Altair sambil turun dari mobilnya.

"Eh eh eh kenapa lo ikutan turun"

"Ya terserah gue" ucap Altair sambil melewati Adara dan langsung masuk kerumahnya.

"Woy!"

"Adara kenapa teriak-teriak depan rumah kan nggak enak sama tetangga dara.." tiba-tiba Layla keluar dari pintu depan rumahnya.

"Ayo, Altair masuk Mama kamu sudah menunggu daritadi didalam. Sekalian makan ya tante udah siapin"

"Wahhh makasihh tante, matin cayank dech sama tante" Altair kegirangan seperti anak kucing pada majikannya ketika diberi makan.

Adara hanya terdiam tak tau apa yang harus ia katakan pada cowok alay seperti Altair.

-

"Eh lo itu makan kayak orang yang gak pernah makan sebulan tau gak! Mana belepotan gitu!"

"Oke." jawab Altair sambil menelan makanannya, dan Adara mengernyitkan dahinya sambil berpikir mungkin apa yang Adara katakan dimobil tadi mengenai bicara dengan singkat diterima Altair.

Tapi, bukan Altair namanya jika hanya berbicara satu kata. Dan memang Altair pun angkat bicara.

"Pertama, manusia itu bisa bertahan tanpa makanan selama 21 hari atau 3 minggu jadinya kalo cara makan gue udah kayak nggak makan 1 bulan berarti salah. Ya alasannya lo pikir aja sendiri. Kedua, kenapa gue makan belepotan soalnya gak ada orang penting disini buat gua jaga image jadinya ya belepotan mah belepotan aja gak apa-apa. Dan juga kalo gue belepotan lo bersihin dong terus kita bisa saling tatap 1 abad kayak sinetron Indonesia gitulo" jelas Altair panjang.

"Lo itu ngomong udah kayak Luis di ant-man itu deh, panjanngggg lebarrrrrr terus cepet." Adara sebal.

"Ya elah malah disamain sama Luis, kenapa gak disamain sama Thor aja pas ngejelasin asal usul aether kan lebih ganteng kayak gue"

"Yee tapikan Thor ngejelasin itu pas dia gendut terus mabuk gitu ya cocok lah sama lo"

"Eh gue six-pack lhoo, trus gue gak pernah minum wekk" ucap Altair sambil menjulurkan lidahnya.

"Al, jangan ngejek Dara terus dong. Kamu ini hobi banget" omel Mina.

"Yaelah Ma, kok yang kena malah Al. Kan dia yang mulai duluan" sambil menunjuk Adara.

"Aduh kalian gemes banget deh berdua" tiba-tiba Layla ikut-ikutan.

"Ih Mama apaan sih! Kok malah gemes" protes Adara.

"La, gimana kalo kita jodohin anak kita aja?" Ucap Mina sambil sumringah.

Mendengar ucapan Mina langsung membuat Adara tersedak dan Altair dengan santainya menyodorkannya minuman seperti tak mendengar apa yang baru saja Mina katakan.

"Boleh-boleh aja,Min. Gimana Altair?" Sambil menepuk-tangan dan tersenyum kearah Altair.

"Aa?? Ohiyaa! Hahahaha Mama kalo bercanda kelewatan deh" Altair tertawa meskipun Adara tahu ketawa macam itu adalah ketawa yang dipaksakan dan dipalsukan.

"Iya aduhh Mama udah kelewatan ya, hahahahaha" sama dengan Altair, tawa Mina yang disambut Layla terdengar sama.

-

Setelah Altair dan Mina pulang, akhirnya Adara bisa kembali melemparkan badannya pada ranjangnya yang ia cintai. Kemudian, ia membuka handphonenya dan mengirim chat kepada Kika

Kakikukeko

Woy!

Siapa ya?

Dasar kampret lo!

Hehehe iya beb kenapa?

Heh beb beb palalu

Kan gini, masa tadi Mama-nya
si Altair mau jodohin
gue sama Altair.

Wah enak dong, kayak komik gitu.

Yee enak apaan kampret.
Tapi dia cuma bercanda
sih hehe.

Yaelah kalo bercanda mah.
Lo kepedean ah, ngebet banget
ya pengen nikah sama Altair?

AMIT-AMIT!!!

Setelah itu tak ada lagi balasan dari Kika, dan membuat Adara mengumpat sendiri.

"Haduhhhh Tuhannnnn kok gue apes begini" dan sekarang Adara berbicara sendiri sambil meratapi nasibnya bahwa besok masih ada Altair disekolahnya yang siap mengganggunya. Lagi.

To Be Continue...

About HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang