Aloha!
Selamat malam sabtu! Karna minggu kemaren aku sempet lupa posting, sekarang aku cepetin jadwalnya hehe. Gapapa kan? Tapi minggu depan tetep sabtu yah!Udah ada rencana apa menghabiskan weekend? Aku sih rencananya sabtu besok mau beli makanan kucing sambil jalan kaki menyelusuri taman pulangnya mau beli es kelapa madu.
Jared dan Rhei minggu ini menyelusuri Madrid. So, lets enjoy Madrid! Part ini nyampe 2300 kata, AWAS AJA YA GA VOTE ATAU KOMEN! AKO MARAH NIH😡😡😡😜
Bunch of love,
Oyi_____
Para penikmat matahari yang hendak berwisata ke Madrid bisa bersuka cita, karena udara tetap hangat meski musim panas telah berganti menjadi musim gugur. Angin dingin relatif berhembus pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hari Madrid disinari matahari yang hangat. Cukup berbeda dengan Barcelona, beberapa toko dan tempat wisata di Madrid tutup lebih awal saat libur musim gugur.
Chevrolet berhenti di parkiran Calle de Agastia nomor 65. Setelah memastikan barang-barang penting sudah dibawa, Jared dan Rheina memasuki gedung lima lantai berwana putih. Disambut dengan hangat dan ramah seperti di rumah sendiri membuat letih dan lelah setelah berkendara hilang. Proses pembuatan surat pengganti passport cukup cepat, karna semalam Jared sudah mengirim dokumen-dokumen pendukung secara online. Selanjutnya Rheina hanya butuh melakukan rekam sidik jari dan melalukan foto untuk dokumentasi di KBRI untuk mencegah adanya penyalahgunaan passport oleh imigran illegal. Setelah semuanya selesai, Jared dan Rheina diantar untuk bertemu Pak Bramastro yang telah membantu mereka semalam. Ingatkan lagi Jared untuk berterima kasih pada ayahnya yang sudah memberikan kontak Pak Bramastro yang tak lain adalah pasien kardiologinya.
"Jadi kapan akan kembali ke Barcelona?" tanya Pak Bramastro setelah hampir setengah jam membahas tragedi pencopetan Rheina.
"Mungkin besok, sepertinya Madrid sangat sayang untuk dilewatkan, pak!" canda Rheina sebelumnya melirik ke arah Jared yang terlihat sedikit terkejut. Pembahasan kapan mereka kembali ke Barcelona belum sempat dibicarakan, karna mereka sendiri tidak tahu dengan pasti kapan urusan mereka di KBRI selesai. Sedetik kemudian ia baru ingat jika tujuannya bersama Jared ke Madrid bukanlah untuk main-main, seharusnya ia cepat-cepat kembali ke Barcelona untuk menemui Samuel. "Hahaha tapi gak mungkin sih, kita harus kembali ke Barcelona secepatnya."
"Loh, sayang sudah ke Madrid tapi gak sempet jalan-jalan. Setidaknya main dulu lah ke Plaza de Cibeles, belum ke Madrid kalo belum foto disana."
Rheina melirik ke kursi Jared, sementara pria itu sedang tersenyum menanggapi Pak Bramastro yang menerangkan Madrid City Tour. Jared terlihat menikmati obrolan bersama Pak Bramastro, sementara ia terhanyut meneliti Jared. Dua hari ini Rheina dibuat kagum dengan bagaimana Jared berinteraksi dengan sekitar. Pria itu selalu tahu bagaimana bersikap, sopan pada orang di atas usianya tapi tidak pernah terkesan kaku. Beberapa kali ia dibuat tertawa dengan lemparan lelucon dari Jared pada Pak Bram, Jared benar-benar bisa menempatkan diri dengan baik. Sepertinya pria itu dibesarkan dengan baik oleh kedua orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JARED's TREASURE
Short StoryAnother story about Barata's Family "Saat aku menemukan kamu, aku seperti menjadi Nicholas Cage dalam film National Treasure. Untuk mencapai hatimu sesulit memecahkan kode rahasia Declaration of Independence" -Jared- "Sedari awal kunci harta karunmu...