Begitu banyak orang-orang yang Jared temui saat mencoba menyelesaikan perjalanannya. Yang paling berkesan adalah Aleandro dan Maria, pasangan backpacker asal negara Spanyol. Bagaikan lovebird, mereka tak bisa lepas satu sama lain, erat bagai dilem kayu. Jared bertemu dengan mereka saat sarapan di salah satu Hostel khusus para Backpacker di Frankfurt. Pribadi Maria yang periang dengan Aleandro yang sama gilanya, membuat siapapun bisa melihat betapa cocoknya pasangan itu. Aleandro merekomendasikan Jared untuk setidaknya sekali seumur hidup mengunjungi Barcelona untuk melihat Festival La Mercè. Pasangan itu menceritakan bagaimana La Mercè digelar dengan sangat meriah. Festival musim gugur paling besar itu berlangsung selama sekitar 5 hari berturut-turut guna menghormati Mare de Deu de la Mercè, Santo Pelindung Barcelona.Tergiur dengan cerita dari Aleandro, rencana Jared untuk menghabiskan sisa perjalanan di Frankfurt sebelum akhirnya pulang ke Indonesia berubah. Tanpa berfikir dua kali ia langsung membeli tiket ke Barcelona. Berpamitan dengan Aleandro dan Maria keesokan harinya, ia terbang ke Barcelona. Moment yang paling tepat untuk menutup perjalanan panjangnya ber-solo traveling dengan mengabadikan euphoria La Mercè ke dalam sebuah frame film.
Maria benar, musim gugur adalah waktu yang paling tepat untuk menghabiskan waktu di Barcelona. Suhu udara berkisar pada delapan belas hingga dua puluh lima derajat celcius. Yang memungkinkan orang-orang untuk keluar dari rumah dan menjelajahi seisi kota tanpa harus merasa sedih karna kulit terbakar. Taman, jalan-jalan, dan pantai dipenuhi dengan kehangatan dan kegembiraan. Semuanya terkemas sangat cantik saat langit merestui, menampilkan warna biru yang elok.
Pagelaran terbesar warga Barcelona dilaksanakan di Las Ramblas, sekaligus destinasi pertama yang dikunjungi oleh sebagian besar wisatawan Barcelona. Salah satu boulevard paling sentral yang memotong jantung pusat kota. Las Ramblas tak lain adalah kawasan pejalan kaki yang ramai dipenuhi turis, pedagang, kios-kios yang menjual souvenir, seniman yang menjual lukisan serta karikatur, juga ada pertunjukan penari atau musisi yang mepertontonkan bakatnya. Las Ramblas membentang kurang lebih satu kilometer memisahkan Port Vell---dermaga kapal pesiar--- di bagian Selatan dan Placa de Catalunya di ujung paling Utara. Dari arah Catalunya, di sepanjang sisi kiri dari Las Ramblas disebut area Raval. Sementara sisi kanan adalah area Barri Gòtic atau sering disebut Gothic Quarter. Las Ramblas juga dapat secara kasar dibagi menjadi area kumuh dan tidak kumuh. Perbedaan antara kumuh dan tidak kumuh ini menjadi jauh lebih jelas pada malam hari ketika ujung paling selatan Ramblas menjadi semacam distrik yang sering dikunjungi oleh wanita malam.
Dengan membawa ransel dipunggungnya juga sling bag berisi kamera, Jared turun dari Aerobus di halte Plaza de Cataluya. Berniat untuk mengganjal perut dengan camilan sebelum menuju hotel yang berada beberapa block dari area Barri Gothic. Menembus ratusan orang yang terlihat sedang mempersiapkan acara Festival, Jared mencoba berjalan ke arah Port Vell. Tapi bukanya mencari kios makanan, Jared malah membaur dengan orang-orang yang sedang berkerumun. Kerumuman ditengah jalan membuat siapapun penasaran, seorang balerina berdandan serba hitam memanjakan turis dengan tarian magisnya. Membidik potret Balerina itu ke dalam lensa kameranya, dalam hati ia tak sabar untuk mencuci roll film lalu memamerkan kepada tantenya, Levina. Wanita itu pasti akan sangat iri melihat pertunjukan ciamik Balet di tengah keramaian Las Ramblas dan akan meminta suaminya untuk memasukan Las Ramblas pada list tempat liburan selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JARED's TREASURE
Short StoryAnother story about Barata's Family "Saat aku menemukan kamu, aku seperti menjadi Nicholas Cage dalam film National Treasure. Untuk mencapai hatimu sesulit memecahkan kode rahasia Declaration of Independence" -Jared- "Sedari awal kunci harta karunmu...