Xeila menyesap coklat panas yang menemani nya malam ini.
Dia sedang memandang bintang bintang yang terhampar acak dilangit. Yang jika dipandang, seperti lukisan abstrak.
"Kalian sedang apa disana? Aku benar benar rindu," ungkap nya.
"Pasti sekarang sedang bermain orang orang yang kalian buat dari daun, ah aku juga ingin," monolog Xeila.
Dia menyesap coklat panas nya lagi.
"Kalian tau saudara ku? Disini sangat indah. Aku ingin tinggal selama nya jika di izinkan,"
Xeila menggeleng kemudian menghabiskan setengah gelas coklat panas tadi dan menutup jendela.
Dia tersenyum saat melihat awan sedang menyapa nya dan mengucapkan 'selamat malam,'
Selamat malam juga awan.
***
Berbeda tempat. Azra sedang berbicara dengan merpati kesayangan nya.
Ini lah teman Azra selain monochrome. Aneh sekali memang sang leader ini.
Azra beujar, "Merpati, gimana sih rasa nya kalo gue nyerahin makan ke lo?"
Biarkan saja manusia setengah waras ini berbicara sendiri.
"Rasa nya senang ya?"
Azra mendekat kan mulut nya ke telinga merpati seperti berbisik. Padahal, telinga merpati nya saja dia tidak tau terletak dimana. Dasar siamang!
Azra menutupi antara telinga merpati dan mulut nya dengan tangan nya.
"Merpati, Lo pasti seneng kan dapet makanan? Berarti sama kayak Xila, dia pasti seneng kalo tau gue udah nyerahin hati gue buat dia." bisik Azra.
Kemudian, dia menjauhkan diri dari merpati dan memasukkan kembali merpati itu ke dalam kandang nya.
"Baik baik merpati," pesan nya.
"Xila, tunggu besok ya. Lo perlu bukti kan?"
***
Azra menarik tangan Xeila tanpa peduli satu sekolah menggosipkan mereka. Persetan! Jika di gosipkan pacaran, maka dia akan membenarkan gosip itu.
"Azra? Mau kemana? Ini masih jam sekolah," protes Xeila.
"Ikut aja."
Karna nada bicara Azra sudah tegas. Xeila takut membantah.
Hah?
Azra tak salah tempat membawa nya kan?
"Azra..."
Azra memasang senyum nya, "Ayo masuk."
"Selamat datang," sambut si penjaga toko.
"Saya mau, tatto bentuk hati dan nama XEIZRA di bahu kiri saya, Xeila Azra."
"Azra. Jangan!" cegah Xeila.
"Lo perlu bukti kan? Ini pembuktian gue!"
Xeila menggeleng, "Itu sakit Azra. Jangan!"
"Gak sakit kalo liat lo. Makanya, lo depan gue aja. Buat bang," perintah Azra.
Penjaga tadi langsung melakukan tugas nya.
Azra memejamkan mata nya saat merasakan tusukan jarum tatto pada kulit nya.
Xeila menggenggam tangan Azra.
Asli! Azra tak merasakan sakit apa pun lagi.
Xeila terus menggenggam sampai tatto tersebut selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
XEIZRA [HIATUS]
Teen Fiction"banyak misteri dibalik history". Semuanya tertata rapi, bak skenario yang sudah tertulis jelas nyatanya, semua terarah dan ketika rahasia terbongkar. Maka akhir dari segalanya segera terjadi. • 13 JULI 2019 •