Di Kampus.

1.5K 81 0
                                    


        Suasana kampus di universitas terbesar di seoul ini berjalan seperti biasa.Angin yang berhembus tenang,damai dan pagi yang cerah seketika menjadi riuh.

Datangnya dua orang yang selalu menjadi perbincangan hangat itu merubah suasana menjadi berisik.Seorang laki laki dan perempuan yang begitu terlihat serasi,bahkan bisa di katakan bahwa mereka adalah Prince and Princces of the university.Wajah bak dewa dan dewi sudah tidak di ragukan lagi.Mereka adalah paket komplit.

"Eh jimin sama jennie tuh"

Ya mereka adalah Jennie and jimin.Jennie dengan wajah datar tanpa ekspresi dan sialnya tidak mengurangi kadar kecantikanya.Body goals yang ia miliki menambah kesan sexy pada dirinya.Proporsi wajah yang bagus bisa di katakan unique face,kulit cerah bening,bibir pink alami,hidung kecil,dan mata kucingnya yang selalu menatap tajam membuat siapa saja tunduk.

Sama halnya pada laki laki di sampingnya.Jimin berjalan dengan gaya coolnya,ketampanan yang ia miliki terpancar jelas bagi semua orang yang melihatnya.Jimin adalah idola bagi para cewek termasuk jennie.Jimin orang yang ramah,baik hati,tapi tidak bagi seorang jennie.Jimin tidak jauh dari kata brengsek.Entah apa yang gadis itu pikirkan hingga menyebutnya sebagai pria brengsek.

Dan siapa sangka mereka hanya menjalin hubungan sebagai seorang sahabat.Banyak yang menyayangkan dan banyak juga yang justru merasa senang.

"Jim"Panggil gadis bermata kucing itu.

"Iya jenjen?" Seketika pipi jennie memanas.Sungguh tidak ada yang istimewa pada kata kata jimin barusan.Memanggilnya dengan sebutan yang jimin berikan cukup membuat getaran aneh pada diri jennie.

"Hey ko diem sih?tadi ngapa manggil jen?" Namun jimin tak kunjung mendapat respon dari jennie.Nampaknya gadis itu sedang melamun.Jimin menatap intens sahabatnya itu.

"Jenjen!" pekik jimin membuat gadis itu terlonjak kaget. menatap laki laki di sampingnya.Apa apaan ini,sahabatnya itu pasti sudah tau kalo jennie sangat benci jika ada yang mengagetkanya.Jimin yang mendapat tatapan datar itu pun hanya mampu tersenyum seraya mengusap lembut rambut jennie.

"Maaf,,soalnya lo dari tadi nglamun mulu,,ngelamunin apa sih?"Nada bicara jimin terdengar sangat lembut.Perlakuan manis jimin membuat jennie merasa jauh lebih jatuh ke dalam pesonanya.Jennie benci situasi ini,dimana jantungnya berdetak tidak karuan,pipinya yang selalu memanas,itu membuat jennie gila.

"Aah,,eengga!,,ya udah lah yuk ke kelas" ucap gadis itu seraya tersenyum.Senyum yang di miliki gadis itu mampu membuat jimin terpesona.Laki laki itu sangat menyukai senyum jennie itu.Entah kenapa setiap melihat senyum gadis itu merekah indah jimin menjadi sangat tenang.

Jimin ingin sekali mencintai gadis itu tapi dirinya sama sekali tidak bisa.Jimin kini meyakini bahwa dirinya sedang mencintai seseorang tetapi bukan jennie.Itu yang membuatnya yakin bahwa ia tidak mempunyai perasaan lebih pada jennie kecuali menjadi seorang sahabat.

Jimin rasa jennie pun begitu.Memang jimin kerap kali melihat pipi jennie merona setiap kali ia menggodanya.Tapi jimin pikir itu wajar.Jadi tidak jika ada yang tanya kenapa mereka tidak berkencan.Jawabanya karna mereka tidak saling mencintai.

    Jangan lupa vot and komen yah.

     Udah tau lah gimana caranya buat menghargai karya orang.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang