"Lo pulang sama siapa jen?"
"Sama jim~~" belum selesai gadis itu berbicara tiba tiba attentionya mengarah pada laki laki ,berlari ke arahnya yang sedari tadi di tunggunya.
"Udah selesai?" tanya jennie.Melihat jimin yang terengah karna berlari jennie memberikan satu botol minuman yang sedari tadi di pegangnya.Jimin mengambilnya dan meneguknya tanpa sisa.Membuat jennie tersenyum manis melihat tingkah jimin.
"Yuk,," ajak jennie.
"M-maaf jen,lo pulang bareng jungkook yah,,,gu~~~"
"Jim!"
Mereka kompak melihat kearah sumber suara.
"Ga papa,,ya uda sono lo anterin seulgi,,,gue bareng jungkook,,,semangat yah"
Bodoh.Gadis itu memang sudah kehilangan akalnya.Bagaimana bisa sekuat ini.Bahkan hatinya sudah sangat sakit melihat pemandangan seperti yang di lihatnya saat ini.
Jimin tersenyum melihat jennie tidak marah karna melanggar janji mengantarnya pulang.Jimin melihat ke arah jungkook yang terlihat cuek.
"Kook tolong yah lo anterin jenjen jangan sampe lecet"
"Pasti!,,,gue ga kaya lo kali jim" jungkook tersenyum ke arah jimin dan jimin membalasnya.Jimin tau itu menyinggung dirinya.Tapi jimin juga sudah terlanjur mengatakan "iya" pada seulgi.
Katakan saja bahwa jimin egois.Melanggar janji demi kesenanganya.Orang kata cinta membutakan semuanya.Jimin mengalaminya sekarang.
Jennie memejamkan mata.Air matanya terus saja mendorong untuk keluar.Sebelum pergi jimin sempat menanyakan keadaan gadis bermata kucing yang di lihatnya matanya terlihat bengkak.
"Lo ga papa kan jen?lo sakit?" tanya jimin hati hati.
Gadis itu tersenyum manis ke arahnya."Gue abis nangis tadi sakit perut biasa lah tamu bulanan"jimin mengangguk dan tersenyum,mengacak puncuk kepala jennie dan berlalu pergi mengantar seulgi.
Jungkook tersenyum miris.Melihat gadis yang di cintainya merasakan sakit hati adalah mimpi terburuk jungkook.Jungkook bertekad mulai hari ini akan selalu ada di dekat jennie.Mencoba menguatkan gadis bermata kucingnya.
"Ya udah yuk pulang,,gue lagi ga bawa motor,,gue bawa mobil jen" ucap jungkook merangkul jennie menuju mobilnya.Gadis itu mengangguk dan tersenyum kearahnya.
Selama perjalanan tidak ada percakapan antara dua sejoli itu.Jungkook tau jennie butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikiranya.Andai jungkook punya sejuta cara untuk membuat jennie tersenyum.Tapi sayangnya hanya jimin yang mampu membuat gadis dengan mata kucing itu tersenyum.
"Udah sampe jen" Tak kunjung mendapat respon jungkook menepuk pelan pundak jennie.Gadis itu menoleh cepat matanya terlihat lebih sembab.Mungkin karna baru saja menangis jungkook tidak menyadari kalo jennie nangis sedari tadi.
Jungkook membuang nafasnya gusar.Menuntun jennie keluar dari mobilnya.Dan mengantarnya sampe ke dalam rumah.
Tok!!!!Tok!!!
"Sebentar sayang!" teriak bunda jennie.
Ceklek!!
"Hay sayang,,,eh nak jungkook"Bunda jennie sudah sangat mengenal jungkook.Jennie dan jungkook bersahabat dari masih kecil,main kerumah jennie adalah hal yang sudah sangat sering di lakukan jungkook.
Jungkook tersenyum,membungkuk memberi salam pada bunda jennie." Ayo masuk sayang ajak kookiemu juga yah"Suruh bunda jennie.
"Ayo kook,,,lo ga mau masuk?"
Jangan lupa vot and komen.
(Udah tau lah caranya menghargai karya orang.)Tolong kasih aku semangat yah buat lanjutin ff ini.
aku jadi males lanjutin kalo ga ada yang vot sama komen.
Kalo banyak yang vot sama komen aku jadi semangat buat lanjutinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Roman pour AdolescentsKisah seorang gadis kuliahan yang menyukai sahabat sendiri. Kim Jennie,Park Jimin and Jeon Jungkook