°
°
=
"Aku sudah selesai.. terimakasih eomma " Hoseok bangkit dari kursinya, mengecup pipi ibunya dan pergi menjauh.
"Aku juga sudah selesai.." ucap Yoongi berniat mengikuti Hoseok dan melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda tadi, Namun belum sempat Yoongi melangkahkan kakinya sang ayah sudah memanggil dan menyuruhnya untuk duduk.
"Kita bicarakan dulu mengenai pernikahan kalian berdua" ujar ayahnya melipat tangan didepan dada.
Yoongi mendengus kesal, tadi ibunya yang mengganggu sekarang sang ayah. Kenapa ayah dan ibunya tidak bisa memahami jika dia sedang ingin bersama hosiki, mendengar apa yang ingin dikatakan oleh bocah tupai manisnya itu.
"Appa..aku rasa nanti saja, ada hal yang ingin aku bincangkan dengan hosiki sekarang" Yoongi berdiri.
"Yoongi! Ini hal penting,kau bisa berbicara dengan hosiki nanti. Lagi pula kalian berada di rumah dan kamar yang sama bukan?" Ucapan ayahnya tak bisa ia elak lagi, Yoongi hanya memasang wajah kesal seraya menatap kearah lain.
"Jadi bagaimana? Kapan kalian akan melangsungkan pernikahan ini?" Tanya Si kepala keluarga meneguk kopi hangat buatan sang Istri.
"Appa, aku tak mau menikah!" Jawab Yoongi lantang, Ia ditatap tajam oleh ketiga orang didepannya.
"Apa maksudmu Yoon, bukankah kau yang bilang jika kau akan menikahi ku?!" Tanya Yoona dengan wajah geram.
"Tidak Yoona, tidak. Aku memang bilang akan menikahi mu, tapi bukan berarti aku harus bukan?"
"Yoongi! Jangan permainkan perasaan Yoona!" Bentak sang ayah membuat Yoongi terdiam sejenak.
"Appa, Aku tak mempermainkan perasaan Yoona ... Aku hanya belum siap jika harus menikahi nya"
"Yoongi, apa kau pernah memikirkan perasaan Yoona? Apakah dia harus tersakiti hanya karena mencintaimu?" Tanya Ny Min menatap Yoongi lembut.
"Kalian aneh! Dan konyol!" Bentak Yoongi meninggi, pertama kali baginya membentak orangtuanya seperti ini.
Plak!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Yoongi, tamparan keras yang berasal dari tangan kekar milik pria paruh baya di sampingnya.
Tuan Min, ayah kandung Yoongi menatap sang putra dengan amarah yang memuncak.
"Berani sekali kau membentak orangtuamu?!"
"Aku tidak akan mengatakan hal itu jika kalian tidak seperti itu, dengar ... Kalian mengatakan jangan permainkan perasaan Yoona, dan aku harus memikirkan perasaan Yoona. Tapi kalian lupa, jika aku juga punya perasaan ... Dan kalian tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan ku ..."
Yoongi bangkit dan berjalan cepat meninggalkan sang ayah yang terdiam mematung tak bergeming.
"Tak apa paman, kita bicarakan bertiga saja ... Jika semua sudah disiapkan Yoongi tidak mungkin bisa menolak " Saran Yoona, nampak sekali ia memaksakan untuk mempercepat pernikahannya dengan Yoongi.
Jika ia lengah sedikit saja, Yoongi pasti lepas dari genggaman nya. Jika dia sudah tak bisa membohongi Yoongi, masih ada dua orang tua bodoh ini yang begitu percaya dengannya.
"Tapi ... Bagaimana dengan Yoongi, dia belum siap untuk menikah " Tuan Min menatap Yoona.
"Tak apa paman, percaya padaku ... Cinta bisa datang dengan sendirinya, dan juga bukankah Yoongi sudah berada di usia yang matang untuk menikah? Dia hanya sedang bingung saja, nanti juga dia pasti akan menikahi ku cepat atau lambat.." Yoona terus saja mengatakan alasan-alasan logis yang membuat orang tua Yoongi menuruti permintaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bro, I Love You (NC!) [TAMAT✓]
Fanfiction~Tentang kakak adik yang saling menaruh rasa, Namun takut untuk bicara~ Highest Rank : #1 HopeGa #1 Yoonseok #2 sope