Dua Puluh Sembilan : Truth or dare?

2.7K 210 15
                                    


"Arggh" Erang Naruto entah untuk keberapa kalinya hari ini, sedangkan disekelilingnya teman temannya tertawa mengejek.





"Hahaha, sepertinya botolnya jatuh cinta sama kamu tuh, Naru."







"Dewi Fortuna sudah bosan memberikan keberuntungan untukmu."






"5 kali, berarti kau harus mendapat dare kali ini!"






Naruto mengernyit ngeri saat Ino berteriak seperti itu. Ayolah, dia tidak mau diingatkan kalau dare yang mereka berikan terlalu mengerikan- dan dia tadi sempat puas menatap Kiba yang terpaksa mengobok air comberan dekat sekolah untuk mencari sebuah kertas bertuliskan 'Zonk' disana. Lihatlah bagaimana tatapan dan seringai aneh Kiba tertuju tepat padanya. Mungkin inilah disebut Karma is real.






"Jadi, Siapa yang mau memberikan ide dare pertama?" Karin dan Suigetsu mengangkat tangan dengan antusias. Naruto melirik Suigetsu dengan tatapan tajam. Enak sekali manusia itu tidak pernah terkena sasaran, batinnya merasa kesal sendiri.






"Aku! Aku mau Naruto memanjat dan mengambil semua buah apel di pohon apel belakang sekolah, tak boleh tersisa satupun." Kata Suigetsu






"Kalau aku maunya Naruto tabrak Gaara dari kelas sebelah dan menuang segelas jus jeruk didepan semua fansnya." Lanjut Karin. Hah, pasangan ini memang selalu sehati untuk menyiksanya.







Ino sebagi pemutar botol tersenyum kecil. "Kalau aku tidak akan susah susah. Aku hanya ingin melihat wajah Deidara-senpai saat tidurnya diganggu olehmu." Gilaa! pikir Naruto. Mana berani dia mengusik senpai sadis itu saat sedang melaksanakan kegiatan favoritenya. Salah salah tubuhnya akan hancur terkena ledakan bom rakitannya.








Sakura tersenyum sangat lebar- dalam artian benar benar lebar sampai ke pipi, dan sedikit menyeramkan mungkin. Tanpa sadar Naruto bergidik. "Aku izin ke kamar mandi."







"Eits, jangan jadi pecundang gitu, sayangku."








Naruto menelan ludah gugup. Kok suasana bertambah horror? Ini Truth or dare atau Dare or die?





"Mendekatlah, sini. Aku akan membisikannya."






Dengan ragu, Naruto beranjak mendekat. Tak rela juga dia kalau image keren nan manis nya selama ini akan berganti dengan kata pecundang besar yang menampar telak harga dirinya.






"Pstttpstpststs"







"Hah, Apa?! Aku tidak mau!"







Kiba, Karin, Suigetsu dan Ino saling lirik dengan rasa penasaran yang tinggi. Senyum Sakura bertambah lebar. "Tenang saja, Naruto. Kami akan melakukan hom pim pa, jadi belum tentu kau mendapat dare ku." Perkataannya membuat yang lain semakin penasaran. Memangnya semengerikan apa dare Sakura?






"Baiklah, hom... pim.. pa!"







Zonk!






Entah mereka sedang bersekutu atau memang dewi fortuna benar benar membencinya, tapi bagaimana mereka bisa kompak memberikan kemenangan pada Sakura, hanya dalam sekali match? Bahkan author aja butuh 7 kali baru menang- itu pun kalo menang hoho.







"Yes! Sepulang sekolah, aku menunggumu di atap sekolah. Jangan kabur, atau aku akan menjadi sadako dan mengejarmu."

.

[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang