"Yuhuu~ teme!" Sasuke menoleh kearah pintu kelas, dimana wanita yang sudah jadi sahabatnya sejak jaman mereka masih mengompol itu memanggil.
Bel sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu, sedangkan kalian tahu sendiri watak Sasuke yang selalu santai tidak seperti Naruto yang selalu terburu buru.
"Hoy teme, cepat sedikit geraknya." Omel Naruto tak sabaran. Ia bahkan sampai membantu Sasuke memasukan buku buku tebal ke dalam tas. Dalam hati Naruto meringis, karna merasa kelas mereka sungguh bertolak belakang. Dikelasnya, tas sekolah bahkan hanya terisi satu dua buku. Banyak yang membawa barang tak diperlukan, seperti make up, komik, bahkan Shikamaru pernah nekat membawa bantal seukuran tasnya. Mereka tak perlu takut dimarahi atau dicek tasnya. Toh, guru guru jarang masuk kelas mereka. Mereka bebas tentu saja.
Tenggelam dalam lamunannya, Naruto tak menyadari kalau ia dan Sasuke sekarang menjadi pusat perhatian. Bukan tak menyadari, lebih tepatnya ia tak mau peduli. Ini memang bukan pertama kali mereka melihat interaksi Naruto dan Sasuke. Tapi tetap saja nyinyiran itu masih terbisik dimana mana.
"Lihatlah, Namikaze menggoda Sasuke lagi."
"Bagaimana bisa mereka sedekat itu?"
"Aku tak percaya mereka bersahabat dari kecil."
"Mereka sungguh bertolak belakang."
"Dia pasti memberikan pelet pada Sasuke."
Nah, ini contohnya.
.
.
.
.
"Mau kemana, dobe?" Tanya Sasuke ketika Naruto menarik tangannya dengan semangat ke deretan klub. Setahu Sasuke, Naruto itu terlalu malas untuk mengambil kegiatan kegiatan seperti ini. Jadi untuk apa mereka kesini?
Naruto menoleh dan terkekeh misterius ketika melihat tatapan bingung Sasuke.
TAP
"Kau harus menemaniku, disini." Ujarnya dengan seringai lebar sambil menunjuk sebuah pintu berpalang "Klub Memasak" yang sukses membuat Sasuke yang sedatar teflon membulatkan matanya horor.
"Kau gila?! Kau bahkan hanya bisa masak ramen."
Naruto mengerucutkan bibirnya kesal lalu memukul pelan tangan kekar Sasuke. "Kalau aku bisa masak semua makanan, aku tak akan tersangkut disini, tahu!"
Sasuke mendesis kemudian menarik sebelah tangan Naruto. "Tidak. Aku tidak mau sekolah ini terbakar karna ulahmu. Lagipula kenapa kau tiba tiba ingin belajar memasak?"
"Ish, kau harus menemaniku disini! Dan alasanku ingin belajar, aku tak akan memberitahu padamu karna itu memalukan." Naruto menggeleng geleng kemudian menarik kembali tangannya dan berbalik menarik tangan Sasuke masuk ke ruangan itu.
"Sakura! Ino!"
"Waaa Naruto! Kau benar benar akan bergabung disini?" Ino dan Sakura terlihat antusias sekali bertanya. Naruto mengangguk kemudian menjawab dengan tangan kanan yang ia letakan didada. "Tentu saja! Namikaze Naruto itu pantang melanggar apa yang sudah ia yakini."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFN
De TodoNaruto dan Sasuke itu sahabat- katanya. Tapi bagaimana jika akhirnya terkuak dimana terdapat rasa di salah satu pihak atau... dua belah pihak? Apa mereka akan terus menyebut kalau mereka sahabat? • Highest Rank • #3 in sasufemnaru #2 in Kurama #15 i...