Hari ini sudah menginjak hari terakhir mereka. Hari yang sangat ditunggu oleh semua kaum pelajar khususnya pelajar SMA. Yeyyy akhirnya mereka lulus 👏
.
.
.
.
"Sasu, kau jadi lulusan terbaik!"
"Wah selamat ya, Uchiha."
"Jadi antara kau dan Shikamaru, kau yang menang ya?"
"Aku iri sekali...."
"Sasuke-kun, aku ingin meminjam otakmu."
"Kalau aku pinjam hidupmu saja."
"....hn."
"Kyaaa!"
Diatas tadi jeritan histeris fans si teme yang ucapan ngelanturnya dibalas -_-
"Ngomong ngomong, aku belum melihat Naruto dari tadi." Kiba celingukan mencari wanita pirang yang biasanya akan nyempil dengan suara paling berisik itu. "Ahh, aku tak menyangka ia bisa menjadi lulusan terbaik ke 5. Sial sekali!"
Tiba tiba Naruto muncul dari belakang Kiba. "Duarr!" Kiba terlonjak kaget sedangkan Naruto sudah tertawa terpingkal pingkal- saking lucunya ekspresi Kiba. "Kau iri padaku? Dasar payah!"
Kiba mendelik kemudian memukul pelan kepala Naruto. "Mengagetkan saja!"
Naruto memeluk leher Kiba dari belakang dengan cengiran tak berdosanya- tanpa menyadari aura gelap yang dikeluarkan oleh satu satunya manusia emo disana.
"Eh, Naru. Jangan dekat dekat dengan Kiba dong." Ujar Sakura geli. Naruto mengerucutkan bibirnya lalu membalas. "Memangnya kenapa? Kalau suka sama Kiba bilang saja. Jangan melarangku untuk menjahilinya!"
"Enak saja! Menggelikan sekali kalau aku sampai menyukai Kiba!" Kiba melotot garang.
"Kalau tak suka ya sudah! Jangan mengejekku juga dong!"
Dipojok sana Ino menggelengkan kepalanya sambil menepuk bahu Sasuke prihatin. "Ku sarankan kau cepat bilang padanya tentang perasaanmu- kalau tak mau menyesal karna ia direbut."
"Hn. Aku tau tanpa kau ingatkan."
.
.
.
.
Kini murid murid kelas 12 yang baru saja lulus sudah rapi dengan pakaian formalnya. Mereka menggunakan seragam sekolah dibalut dengan jas dan blazer untuk perempuan.
"Hiks, sampai jumpa Sasuke-kun."
"Sekolah pasti terasa suram tanpa Sasuke senpai."
"Kenapa dunia begitu tak adil?!"
"Aku tidak mau berpisah dengan Sasuke-kun!"
Cukup. Naruto mengorek ngorek telinga nya yang mungkin akan budeg- jika terus berdekatan dengan Sasuke dan segala macam fansnya. Bahkan ada ibu ibu entah datang darimana yang ikut menangis kejer gara gara kelulusan Sasuke.
Mengedarkan pandangannya, matanya bertemu dengan mata ruby yang menatapnya dengan sengit. Loh, Kurama kenapa?
Tiba tiba bahunya ditepuk dari belakang. "Naruto, selamat ya." Naruto menoleh kebelakang lalu tersenyum lebar. "Terima kasih, Itachi-nii!"
Itachi melirik Sasuke. "Ahh, adik kecilku akan menjadi pria dewasa sebentar lagi." Ia bersiul pelan dengan nada mengejek yang terdengar sangat menyebalkan di telinga Sasuke.
"Sekarang, adalah sambutan dari 5 besar lulusan terbaik! Berikan tepuk tangan yang meriah!"
Naruto meloncat loncat senang dengan kikikan kekanakannya. "Aku akan memberikan sambutan, hihihi." Ia berjalan riang ke atas podium.
"Haloo teman teman semua!" Sapa Naruto dengan suara cempreng khasnya. "Hari ini adalah hari yang paling membuatku bahagia! Karna sekarang aku bebas dari PR nista para guru!" Guru disana mendelik kearah Naruto semua. Bocah kurang ajar! "Emm, disini aku mau mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya. Untuk guru guru yang tak pernah masuk ke kelasku, untuk orang orang yang sudah mencibirku, untuk orang tua yang sudah mendukungku, terutama semua ocehan Sasu teme ketika nilaiku kecil. Percayalah, aku tak akan berdiri disini sekarang kalau tanpa kalian- aku tak berniat menyindir loh yaa."
"Maaf kalau selama ini aku membuat kalian marah, kesal, repot, khawatir, nano nano, dan lain lain. Aku tak sengaja. Dan akhir kata, wanna sign with me?" Ia mengakhiri dengan cengiran manis disambut jeritan fans laki lakinya.
Neji maju. "Yang akan kuucapkan kurang lebih sama dengan Naruto. Aku mengucapkan terima kasih dan maaf yang sebesar besarnya untuk kalian."
Begitu pula dengan Gaara dan Shikamaru. Sampai akhirnya tiba giliran Sasuke untuk maju.
"Aku tak akan banyak berkata disini. Yang ingin aku ucapkan hanya terima kasih pada keluarga yang selalu mendukung semua kegiatanku." Sasuke berkata dengan wajah datar yang mengundang jeritan genit para wanita disana. "Untuk dobe, aku juga berterima kasih karna kau selalu mengganggu waktuku." Naruto mengerucutkan bibirnya lucu mendengar perkataan Sasuke- yang jelas sekali ditujukan untuknya. "Aku tidak ingin mengakui ini, tapi kau adalah sahabat terbaik yang aku punya. Aku kadang kesal ketika kau menggangguku, tapi aku tak pernah keberatan."
Loh kok jadi curhat, sih? -_-
"Aku kesal kalau kau dekat dekat dengan pria lain. Otakmu itu sebenarnya terbuat dari apa, huh? Aku sungguh malas menjadi sahabatmu-" Sasuke mengeluarkan sebuket bunga yang sedari tadi ia genggam dibalik tubuh tegapnya. "-karna aku ingin status lebih. Dobe, will you be my girlfriend?"
Selanjutnya bayangkan sendiri jeritan lautan manusia yang tak rela. Dan jangan lupakan muka terkejut Naruto- yang kalau diteliti terdapat semburat merah lucu di kedua pipi gembulnya.
END
Huaaaaa gak rela banget buat namatin fic ini 😥 tapi namanya akhir gak mungkin dihilangkan.
Fic selanjutnya sedang dalam proses yaa~ monggo ditunggu dan dibaca.
Sekian, sampai jumpa di work selanjutnyaa
Salam perpisahan,
Lavender Joo
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFN
De TodoNaruto dan Sasuke itu sahabat- katanya. Tapi bagaimana jika akhirnya terkuak dimana terdapat rasa di salah satu pihak atau... dua belah pihak? Apa mereka akan terus menyebut kalau mereka sahabat? • Highest Rank • #3 in sasufemnaru #2 in Kurama #15 i...