Empat Belas : Liburan pt.2

2.4K 226 19
                                    

Naruto memandang pemandangan di sekelilingnya dengan tatapan kagum sementara Sasuke yang berada di sebelahnya mendengus- sarat akan rasa bangga. "Bagaimana? Bagus kan?" Naruto mengangguk cepat masih dengan tatapan penuh binar. Ia berlari mendekati sebuah kolam- yang terbentuk secara alami dan dipenuhi dengan batu batu kecil. Kolam tersebut memantulkan cahaya bulan yang berada tepat diatasnya, dan itu membuatnya menjadi sangat indah.



Sasuke mengikuti jejak Naruto kemudian mendudukan diri. "Ini villa pribadi milik keluargaku." Jelasnya tanpa perlu ditanya. Ia memasukan kakinya ke dalam kolam, mencoba mengikis dinginnya suhu udara pada malam hari dengan kehangatan air kolam tersebut. Ia bahkan tak menyadari Naruto yang terus memperhatikannya dengan mata membulat tak percaya. Ia benar benar tak menyangka kalau tempat indah penuh seni ini adalah milik para Uchiha yang selalu berwajah datar.



"Aku benar benar tak menyangkanya.." ia ikut mendudukan diri dan mencelupkan sebelah kakinya. Rasanya hangat, ucapnya dalam hati. Sasuke meliriknya dengan tatapan bertanya dan itu disadari oleh Naruto. "Hahaha, kalian kan para Uchiha semuanya berwajah datar. Aku benar benar tak tahu kalau kalian sangat suka dengan tempat seperti ini." Akunya membuat Sasuke mendesis lalu membalas nya dengan nada mengejek. "Kami memang jarang berekspresi tapi kami suka dengan ketenangan. Tidak sepertimu yang sering mengumbar senyum bodoh dan berisik." Naruto mengerucutkan bibirnya kesal. Menohok sekali ucapan sahabatnya ini.



"Disini kalian rupanya." Naruto dan Sasuke menoleh kebelakang, dimana Kurama sedang berdiri dengan berkacak pinggang. Disebelahnya, terlihat Itachi yang berjalan santai ke arah mereka- dengan menggunakan piyama tidur bermotif kulit sapi.



"Pfft, ada apa dengan bajumu, kak Itachi?" Tanya Naruto sambil menutup mulutnya dengan sebelah tangan agar tidak tertawa lepas. Sasuke memandang kakaknya dengan tatapan datar. Ya bagaimanapun juga dia sudah terbiasa dengan selera nyentrik sang kakak.



"Ck, jangan bahas bajuku, Naruto. Kalian ini... sedari tadi kami memutari villa dan kalian malah asik berpacaran disini. Ingat, kalian masih kecil." Ujar Itachi- yang langsung mendapat pukulan dikepalanya oleh Kurama. "Enak saja kau mengaku ngaku. Kau bahkan hanya terduduk sedari tadi."



"Jadi kenapa kalian mencari kami?"




"Oh iya sampai lupa! Ayo, ibu memanggil kita semua untuk makan malam."

.

.

.

.

"Kalian darimana saja?" Tanya Mikoto ketika mereka- Naruto, Sasuke, Itachi dan Kurama menduduki meja makan. Tangannya dengan telaten meletakan semua hasil masakannya bersama Kushina tadi.



"Dari taman belakang." Jawab Sasuke seadanya. Mikoto mengangguk mengerti, kemudian makan malam itu berlangsung dengan tenang. Naruto yang selesai pertama kali langsung berdiri dan mengucapkan terima kasih untuk makanannya. Ia sempat berbisik pada Kurama yang duduk disebelahnya, menanyakan dimana kamarnya berada.




"Kurama, kamarku dimana?"



"Mana ku tahu. Tanya sama ibu saja." Kurama mengendikan bahunya tak peduli setelah membisikan balasan untuk Naruto. Naruto menggeram kecil, menahan diri agar tak mencabik cabik wajah tampan sang kakak. Ia memberi kode pada ibu nya yang langsung menunjuk Sasuke.



"Aku sudah selesai. Terima kasih makanannya." Sasuke berdiri dan membungkukan badannya. Lalu ia berjalan meninggalkan ruang makan, diikuti oleh Naruto yang sedikit berlari untuk mengejarnya dan menyeimbangkan langkah mereka.



"Teme, kau tahu kamarku dimana?" Sasuke melirik dengan sebelah alis terangkat dan menjawab dengan datar. "Tidak."



"Tapi tadi ibu menunjukmu. Kau pasti tahu..." Ujar Naruto bersikeras, membuat Sasuke merasa sedikit risih karna Naruto terus menarik narik kaos putih polos yang ia gunakan.



"Sudah kubilang aku tak tahu." Desis Sasuke tajam membuat Naruto sedikit menciut dan mencicit "Setidaknya kau tahu isi villa ini."



"Arghh! Cek saja satu persatu kamarnya." Naruto melompat senang saat akhirnya Sasuke menyerah. Ia menyeret Sasuke menuju satu persatu pintu yang ada di sana dan membukanya.



Pintu pertama adalah kamar mandi. Ia langsung melewatinya karna sebelumnya ia sudah pernah masuk ke sana dan sudah tahu isinya. Pintu kedua yang sedikit jauh adalah kamar Kurama. Ia bisa tahu karna sempat melihat koper merah sang kakak. Lalu di pintu ketiga, ia bisa melihat koper berwarna putih milik Itachi- ia tahu karna koper itu terbuka lebar diatas kasur dan salah satu isinya adalah koleksi piyama nyentrik. Pintu keempat dan kelima adalah milik para orang tua yang membawa koper berwarna hitam besar untuk kapasitas dua orang. Lanjut, pintu keenam sudah tertebak kalau itu kamar Sasuke, karna kopernya berwarna kuning terang bukan berwarna biru gelap seperti ini. Dan... tak ada pintu lagi.



"Hah? Cuma sampai segini? Terus kamarku dimana?" Tanya Naruto kaget. Sasuke hanya mengendikan bahu nya dan berjalan menuju kamarnya sendiri diikuti Naruto. "Ohhh, ternyata kamarmu kasurnya ada dua. Nah itu koperku!" Jeritnya heboh sambil melompat keatas kasur yang diatasnya terdapat boneka besar kesayangannya.



"Sejak kapan koper dan bonekamu ada disini?" Sasuke terlihat shock. Terakhir ia berada dikamar ini, ia yakin kalau kamar ini hanya berisi barangnya, dan hanya ada satu kasur. Ia menoleh kearah pintu ketika pintu itu terbuka menampakan wajah Kushina disana- yang mungkin mereka semua sudah selesai dengan acara makan malam.




"Nah Sasuke, Maafkan bibi karna menempatkannya disini. Kamar Itachi dan Kurama tak cukup besar untuk menampung bocah itu. Bibi titip Naruto padamu, ya!"



BLAMM



-dan ia meninggalkan Sasuke dan Naruto yang saling memandang dengan tatapan berbeda. Naruto dengan tatapan bingung, dan Sasuke dengan tatapan frustasi. Aku bisa gila, batinnya merana.





To Be Continued




Back yuhuu! #TiupTerompet. Jangan ada yang nanya ya kenapa Naruto dan Sasuke yang notabene nya berbeda gender malah saya tempatkan dikamar yang sama. Toh mereka kan masih kecil (13 tahun) jadi Kushina juga pasti gak bakal mikir macem macem. Emangnya anak kecil seperti mereka bisa macem macem kayak gimana? #KetawaNista

Chap ini dibikin lumayan panjang, buat pengganti beberapa chap sebelumnya yang agak pendek (juga keterlambatan saya hampir sebulan ini). Dan saya juga berterima kasih buat yang sudah berkenan membaca ff unfaedah ini #BungkukBadan

Sekian, semoga kalian suka ya.

Salam hangat
          Lavender Joo

[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang