Chapter 5 : Ke tidak sengajaan

3.4K 411 173
                                    

Haikyuu!!©Furudate Haruichi
Only You©MikaMikaa_

Haikyuu fanfiction^^

Warning: bxb,Shounen-ai,Lemon,
Ooc!,Typo(s).
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Ke tidak Sengajaan'


Waktu yang diberikan Washio tinggal empat hari lagi. Kini, Akaashi sedang berlatih bersama budak voli.

Sepanjang hari ini, Akaashi terus bersama Bokuto. Tentu saja Bokuto yang memaksa.

Seperti biasa, Bokuto terlihat semangat. Berbalik, Akaashi malah terlihat tidak semangat, karena memang itulah karakternya.

"Hei hei! Kita sudahi dulu hari ini!" teriak Bokuto.

"Ha'i, otsukaresama."

Akaashi membantu Bokuto membereskan gym, mungkin akan sangat lama.

"Bokuto-san." panggil Akaashi, melambaikan kecil tangannya.

Bokuto mendekat, "Nande Akaashi?"

Bukannya menjawab, Akaashi malah mendekat kearah Bokuto. Bokuto melangkah mundur perlahan, Akaashi melangkah kedepan.

Terus begitu, hingga Bokuto sudah terpojok. Akaashi mengangkat tangannya menuju wajah Bokuto.

"Kau berkeringat." ujar Akaashi sambil membersihkan keringat di pelipis Bokuto.

'B-b-b-b-bagaimana bisa aku berfikir yang tidak tidak!?' Batin Bokuto.

"M-me-menjauhlah Akaashi!" pekik Bokuto.

"Eh? Nande? Wajahmu merah, kau sakit?" tanya Akaashi, ga peka.

"T-t-tidak apa-apa, m-menjauhlah. Nanti aku jantungan mendadak!" jawab Bokuto polos.

"Eh..? Ha'i ha'i."

Untungnya, semua sudah bersih. Kini mereka hendak pulang, namun gagal karena lampu tiba-tiba mati.

"B-Bokuto-sann.. Dimana kau?" ucap Akaashi sambil mencoba mencari Bokuto.

Bokuto mengeluarkan ponselnya, "Akaashii..." kata Bokuto sambil menakuti Akaashi.

"Wajahmu jelek, aku tidak takut." ledek Akaashi.

"Ayo pulang, kurasa ini sudah larut." lanjut Akaashi.

Tangan Akaashi memegang tangan Bokuto, "Ponselku mati," katanya.

"S-s-sudah kubilang jangan dekat-dekat! Kalau aku mati muda gimana woyy?" teriak Bokuto.

"Sudahlah ayo pulang."

Mereka memegang knop pintu, saat ditarik, pintunya tidak bisa dibuka!

Woy!

Asique ( ͡° ͜ʖ ͡°)

"B-Bokuto-san.."

".. Kita tidak terkunci kan..?"

Bokuto memegang knop nya, lalu menariknya sekuat tenaga. Tapi tetap saja tidak bisa.

"Oh tidak, Tidak tidak tidak." ucap Bokuto.

".. Jadi, benar-benar terkunci..?"

Pengennya minta tolong, tapi kan udah malem. Mana ada yang mau nolong. Lagian, lu di sekolah anzinc!

Only You // Bokuaka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang