Chapter 14 : Rasa Yang Ada [END]

6.4K 348 484
                                    

Haikyuu!!©Furudate Haruichi

Only You©MikaMikaa_

Haikyuu fanfiction

Rate : M
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Rasa yang ada'


Angin pagi menerpa, suasana damai makin terasa saat guguran dedaunan pohon menyentuh tanah. Ditambah taman yang asri di hadapan mata, sungguh musim gugur yang sempurna.

Duduk di kursi taman sambil menikmati segelas teh hangat buatan ibu tercinta adalah hal yang menakjubkan.

“AGAASHEE!! MAEN YOK,”

Suasana asri hilang sudah, diganti teriakan membahana Bokuto yang berdiri di depan pagar rumah Akaashi sambil makan coklat.

Akaashi terbatuk kecil karena tersedak, lalu berdiri dan menghampiri pagar.

“Bokuto-san, jangan teriak-teriak.” tegur Akaashi sambil membuka pintu pagar.

Bokuto dengan watados nya masuk ke halaman rumah Akaashi sambil masih mengunyah coklat batangan.

Dia mengambil satu bar coklat dari saku nya, “Kenapa? Akaashi mau ini gak?” jawabnya.

Akaashi mengambil coklat dari tangan Bokuto, “Aku sedang minum, teriakan mu bikin aku tersedak.”

Bokuto lalu menggaruk kepalanya, “Ya maap, aku gak tau, hehe.”

Akaashi cuma tersenyum, “Ayo duduk disini, kau mau teh?” tawarnya.

Bokuto mengangguk, “Wah, mau!” pekiknya senang.

Akaashi menuang teh di cangkir yang kosong, lalu memberikannya ke Bokuto. Ia lalu lanjut membuka buku yang tadi ia baca disini.

Obaa-san ada tidak? Soalnya kata Okaa-san, mau ngajak pergi ke mall, terus nginap di rumah.”

Akaashi menutup bukunya, “Ada, sebentar aku panggilkan. Mau masuk dulu gak?”

Bokuto menggeleng, “Disini enak, aku disini saja.”

Selang beberapa menit, akhirnya ibu Akaashi sudah siap keluar dengan Akaashi yang membawa tas berat ibunya.

“Terus, Kaa-san kapan balik?” tanya Akaashi.

Bokuto datang menghampiri, “Sini, aku bawain.” lalu mengambil tas punya ibu Akaashi.

“Mungkin dua hari lagi.”

“Hah? Jadi aku disini sendirian?” tanya Akaashi hampir ngegas.

“Haha, ya enggak lah.. kan ada Koutarou-kun.” jawab Ibu Akaashi sambil tertawa kecil.

“…”

“Jadi, ini ceritanya tukeran tempat gitu? Kaa-san jadi Bokuto-san, terus Bokuto-san jadi Kaa-san.” Akaashi memprotes.

“Ayolah Keiji.. kan cuma dua hari.”

Akaashi mengangguk, “Terserah Kaa-san saja.. selamat bersenang-
senang.”

Only You // Bokuaka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang