Nine

4.4K 234 22
                                    

08.30 pm, Seoul.







Angin malam menyapa tubuh mungil Yoongi  yang sedang duduk di balkon kamarnya.

Mata kucingnya menatap penuh kagum bintang serta bulan di atas yang menurutnya sangat indah.

Yoongi memang ingin menenangkan pikiranya dengan cara ya begitu, aneh saja karena biasanya Yoongi sangat jarang ke balkon kamarnya.

Tadi pulangnya dari cafe ia kerumah sahabatnya Joen Jungkook. Tidak sengaja sih, hanya saat Yoongi melewati rumahnya Jungkook rupanya sedang tidak sekolah, ia bersantai-santai di halaman depan rumah makanya daripada dia pulang kerumah akan di ceramahi dan di lontarkan beberapa pertanyaan oleh sang eomma Yoongi lebih memilih menghabiskan waktu sekolahnya hari ini di rumah Jungkook.

Dari bercerita, makan, nonton TV sampai tidurpun Yoongi habiskan dirumah sahabatnya itu. Barulah ia pulang jam empat, memang itu jam pulang sekolah mereka agar sang eomma tidak curiga.

" Yoongi. " suara berat menyapa di telinga Yoongi. Yoongi sangat tau pemilik suara itu, siapa lagi kalau bukan kekasihnya Park Jimin.

Jimin memang berniat untuk meluruskan semua kesalah pahaman ini. Setelah pulang dari sekolah sekitar jam 6 karena tadi ada masalah sedikit dan disusul mandi barulah Jimin kerumah Yoongi.

Tanpa mengulur waktu Jimin segera tancap gas menuju kediaman keluarga Min dengan membawa martabak kesukaan eomma min serta boneka kumamon untuk kekasihnya Min Yoongi.

Setelah dapat izin dari eomma min untuk masuk ke kamar Yoongi -biasanya juga gak izin Jim-  Jimin langsung saja menuju kamar kekasihnya sambil membawa boneka itu.

Yoongi hanya menatap datar siapa yang ada di kamarnya itu. Tanpa berniat menjawab Yoongi mengalihkan perhatianya ke atas langit.

" Sa-- "

" Apa? Aku tak sudi kau panggil sayang. " potong Yoongi dingin.

" Yoongi.. Kumohon dengarkan aku sayang. " mohon Jimin dengan sedikit memelas.

Yoongi yang memang sudah sangat muak memilih diam.

" Baby.. Kau hanya salah paham. Kumohon percaya padaku. " terang Jimin, tapi Yoongi tetap diam.

Jimin yang tidak tahan dengan sikap cuek Yoongi kepadanya segera mendekat dan merengkuh tubuh mungil itu.

Yoongi yang memang sempat berontak langsung diam saat bibir Jimin menempel di bibir tipis miliknya. Yang awalnya hanya menempel sekarang menjadi lumatan-lumatan halus. Tentu saja Jimin yang mendominasi.

" Empthhh. " pikiran dan tubuh Yoongi berbeda pendapat. Buktinya Yoongi memang tidak menerima ciuman itu tetapi tubuhnya terasa lemas seakan tak berdaya akibat ciuman lembut Jimin.

Seakan mengertu nafas mereka hampir habis Yoongi lebih dulu menarik bibirnya dari bibir Jimin dengan lelehan saliva yang ntah milik siapa di dagu Yoongi. Dengan kasar ia hapus saliva tersebut dan masuk kedalam kamaenya menuju ranjang miliknya.

" Sudah kan? Sekarang kau pergi. " ujarnya tanpa menoleh ke Jimin.

Jimin masuk mengikuti Yoongi dan duduk di ranjang yang sering untuk mereka lakukan untuk itu.

" Sayang bahkan aku belum menjelaskanya padamu. " ucap Jimin berusaha mengambil tangan Yoongi namun sayangnya ditepis kasar oleh sang empu.

" Sudahlah Jim aku muak! Kau tau kan malam itu aku marah padamu karena wanita ular itu seenaknya merangkulmu. Bahkan aku menunggumu berharap kau menghampiriku ke rumah dan menjelaskan semua itu, lalu apa yang ku dapat? Kau sama sekali tak datang Jimin!!! Dan apa yang kulihat tadi itu cukup menjelaskan kalau kau mempunyai hubungan dengan wanita itu. Kau tau wajah bahagiamu bagaimana dengan wanita itu? Seakan kau tak punya dosa terhadapku Jim!!! " marah Yoongi panjang dengan berteriak tepat di depan muka Jimin.

Ssaem [ MINYOON ]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang