Ssaem [ MINYOON ]🔞

Seven

03.29 pm, Seoul.

Selama disekolah tadi Yoongi sangat tak semangat pasalnya ia sangat kesal dengan apa yang dilakukan tunangan nya itu ke Nayeon ssaem guru Matematikanya.

Tadi sewaktu istirahat Jimin menghampirinya di kelas. Tetapi dengan cueknya Yoongi tak menghiraukan Jimin yang sedang berbicara dengan menutup kedua telinganya menggunakan earphone miliknya. Jimin selalu berusaha melepaskan itu dari telinga Yoongi, tapi Yoongi tahan sampai dimana bel berbunyi artinya jam pelajaran ke empat akan dimulai.

Jimin yang memang tak mau murid siapa melihat mereka berduaan segera melangkahkan kakinya keluar kelas yang sebelumnya mendaratkan bibir tebal nya di kening Yoongi walau hanya di balas tatapan datar oleh sang empu.

" Huhh.. " Yoongi yang mendaratkan bokongnya di kasur miliknya dan membuang nafas kasar.

Ia ingin menangis saja rasanya. Tapi ia tahan, untuk apa menangisi manusia brengsek nan playboy seperti Jimin? Tak ada gunanya.

Hingga lamunanya di pecahkan oleh suara ketukan dari sang eomma.

" Yoon, makan dulu nak. " ucap eomma Yoongi dari balik pintu.8

" Iya eomma. Nanti Yoongi ke bawah ne. " balas Yoongi dengan segera mengganti sragamnya.

***

Line!

My lovely♥

Baby...
Yoongi sayang..

Yoongi yang sedang bersantai sesudah makan tadi seketika langsung badmood saat tau siapa yang mengirimnya pesan. Memang sedang malas atau tak berniat membalas pesan itu, ia hanya menghiraukan saja.

Alahh, bullshit baby baby mu itu -myg

My lovely♥

Sayang.. Dibalas dong
Jangan marah seperti ini
Kamu cuma salah paham baby
Sayang??
Aku minta maaf oke
Kumohon tolong dibalas Yoon

Yoongi yang memang tidak suka di ganggu dengan spam-an, ia dengan kesal mau tak mau membalas pesan Jimin.

Yoonginim

Ada apa

My lovely♥

Akhirnya..
Tadi di kantor tidak seperti apa yang kau pikirkan baby
Itu hanya salah paham
Kumohon maafkan aku

Aku tak percaya padamu Jimin
Sudahlah aku muak!!

My lovely♥

Sayang janganlah begini
Ku mohon astaga Yoongie

read.

Siall!!

Jimin frustasi. Ia berani bersumpah kalau apa yang dilihat Yoongi tadi hanyalah salah paham. Ia bingung, pasalnya Yoongi jika marah akan susah di bujuknya apalagi ini sudah menyangkut soal perempuan.

Ia sebenarnya ingin sekali ke rumah Yoongi supaya lebih enak untuk menjelaskan, tapi ia tak bisa karena banyak tugas dari sekolah untuk para guru yang mengharuskan lusa harus segera di kumpulkan.