Telah lama sejak terakhir kalinya kutatap wajahmu
Sama seperti dulu, aku selalu memperhatikanmu dari sisi ituMenenangkan sekali, aku bahkan enggan tuk berkedip
Ukiran senyum terbentuk begitu saja diwajahkuHatiku hangat saat dekat denganmu
Tapi itu dulu, terakhir saat ku masih duduk di bangku sekolahkuSaat ini, telah banyak kerutan diwajahmu
Rambutmu tak lagi lebat, menyisakan beberapa bagian didepannya
Menipis, memperagakan bagaimana bentuk kulit kepalamu
Tubuhmu tak lagi tegap, tapi syukurlah masih sanggup untuk bekerjaAir mataku tertahan saat kutatap wajahmu dari sisi itu
Kutahan sekuat mungkin agar tak pecahIngin sekali kupeluk engkau dengan erat
Ku kecup pipi yang selalu membuat hatiku tenang ituTapi aku malu, aku malah tak pernah memelukmu
Hanya menggandengmu saat kita berjalan bersamaSedetik sebelum isakan pecah
Kuputuskan untuk enyah menuju kesendirian
Merenungi dan selalu berdoa yang terbaik untukmuSekarang ayahku sudah tua
Inilah saat bagiku tuk jadi anak yang berbakti padamu AyahAku sangat mencintaimu
*perindu-senja
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang Bersama Senja
PoetryBait per bait ditulis dengan penuh cinta dan rasa haru. Untuk sebuah kenyataan yang telah membekas jadi kenangan. Dan untuk setiap kebahagiaan yang berlimpah dari-Nya