Apa aku pantas disebut sebagai manusia?
Yang membiarkan keramaian disekitarku penuh dengan dosa
Apa aku pantas dengan tenang bertasbih padamu
Semantara keramaian disekitarku malah berusaha melupakan
Apa aku pantas berjalan dibumi sebagai seorang khalifah
Sementara kawanku masih saja enggan menyapa-Mu
Seberapa bodohnya aku ini
Tak bisakah aku memperbaikinya?
Tak kuasakah aku membimbing mereka?
Bukannya sudah seharusnya aku membawa mereka untuk kembali lagi?
Telah kuusahakan semampuku Tuhan
Tapi kenapa takada yang tergerak hatinya
Mendatangi-Mu yang sudah seharusnya menjadi kewajiban kami
Tuhan, hanya Engkau Sang Pembolak-Balikan Hati
Mohon kembalikan hati yang keras seperti fitrahnya ia diciptakan
Hanya kepadamu aku meminta dan memohon pertolongan
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang Bersama Senja
PoesiaBait per bait ditulis dengan penuh cinta dan rasa haru. Untuk sebuah kenyataan yang telah membekas jadi kenangan. Dan untuk setiap kebahagiaan yang berlimpah dari-Nya