Tidak ada kejadian buruk yang menimpa Calla-Lilly selama beberapa hari ini. Tidak ada desas-desus aneh. Tidak ada pembelot yang berani meretakan pelindung negeri ini.
Semuanya baik-baik saja. Bahkan tergolong terlalu tenang, hingga terasa aneh.
Baekhyun sedikitnya merasa senang karena Pangeran Chanyeol tidak menemuinya akhir-akhir ini. Laki-laki bongsor itu terlalu sibuk mengurus negeri serta orang-orangnya, sampai tidak sekalipun memerhatikan si Iblis Kecil. Baekhyun senang, sungguh. Dia merasa bebas ke sana-sini tanpa ada yang memerintah ataupun melarang, dan rasanya ia juga sudah cukup terbiasa membawa dua buah beban di setiap langkahnya.
"Baekhyun! Baekhyun, coba lihat ini!"
Sayangnya, Istana tidak pernah tenang karena kehadiran seorang bocah yang terperangkap dalam tubuh dewasa bernama Sehun.
Baekhyun mendengus, sama sekali tidak mau melambatkan langkahnya meski Sehun sudah memanggilnya beberapa kali.
"Lihat, serangganya bersinar, Baekhyun! Ajaib sekali! Pasti ini hasil rekayasa para peri, kan?"
Dan langkah Baekhyun ternyata terlalu lamban jika dibandingkan dengan kaki jenjang Sehun.
Lagi-lagi, Baekhyun mendengus sebagai respon.
"Baekhyun, engkau tahu namanya? Kita harus bawa ini ke Ala—eh, saat kita pulang."
"Benda menjijikan itu terlalu terang, bodoh," sahutnya sinis. "Engkau bukan makhluk yang bertahan hidup dengan cahaya."
Sehun merengut. Lalu menatap sedih setoples serangga bersinar—kunang-kunang—ditangannya.
"Kris tidak akan marah."
"Tidak. Tapi benda itu akan mati diperjalanan."
"Aku akan memberinya makan."
"Kau takkan sanggup."
"Aku akan menjaganya seperti keluargaku sendiri!"
"Ya, sudah. Jangan ajak aku pulang."
"Baekhyun!"
Baekhyun mengendikkan bahu. Masa bodoh dengan Sehun yang kini hampir sesenggukan dibelakangnya. Toh, jikalau pun anak itu benar-benar berniat membawa kunang-kunang ke Alamort, dalam sekejap juga akan mati. Alamort bukan tempat yang aman untuk makhluk semacam itu.
"Senang sekali membuat sedih orang lain, hm, Baekhyun?"
Laki-laki bersurai cokelat itu tersentak kecil. Lantas menoleh, dan seketika bersedih tatkala ia menemukan senyum teduh dari pria yang sudah beberapa hari ini tidak dilihatnya. Ia merotasikan bola matanya, kemudian lanjut melangkah.
"Tidak merindukanku? Grand Duke berkata, kau kesepian tanpaku."
Baekhyun acuh tak acuh terhadap Sang Pangeran yang kini mensejajarkan langkahnya. "Oh, ya, informasi yang penting sekali," sahutnya sarkas. "Tapi, tidak. Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose • Chanbaek
FanfictionKarena musibah yang tiba-tiba menimpa Kerajaan, Baekhyun menjadi korban tuduhan dari rakyat. Baekhyun bergeming, namun tatapannya menyiratkan kelelahan yang amat sangat. Berpikirlah rasional, wahai orang-orang suci. Dia bahkan tidak selangkah pun me...