21. Desa Campuran [4]

2.4K 377 91
                                    

BLACK ROSE

"Tentang masa lalu... Ada dua hal yang harus kau ketahui: kau boleh lari darinya, atau belajar dari itu semua. Kau yang menentukannya. Aku tidak bisa ikut campur."

::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

::

Seberapa lama pun Baekhyun mencoba untuk melupakan dan mengubur semua itu, kenangan pahit itu takkan pernah benar-benar tenggelam dan menghilang. Bagai bom waktu, semuanya akan meledak pada suatu saat dan melemahkannya.

Kenyataan pahitnya adalah, Baekhyun tidak pernah bisa lari dari masa-masa berat itu. Kegelapan itu, merenggut seluruh kenangan manisnya tentang Ariya, dan membuatnya menjadi pribadi yang lebih menyedihkan.

Ha, bagaimana bisa Baekhyun melupakan panah tajam yang menghancurkan jantung Ariya? Ia melihatnya sendiri, tepat didepan matanya Ariya bersimbah darah lantas tewas dengan seorang anak lelaki yang memeluk dan menangisinya.

Bagaimana Baekhyun bisa melupakannya?

Sosok dirinya, Briar yang dahulu, dan Ariya yang yang terbasuh oleh darah. Hingga bertahun-tahun lamanya, selama mendekam dalam menara tinggi dan terasing, Baekhyun tenggelam dalam kegilaannya sendiri.

Ia meraung disana. Di hari ketika Ariya meninggal dunia. Rasa sakit itu, membekas dalam hingga menyebabkan trauma yang tanpa ia sadari mengikis jati diri dan perasaannya sendiri.

Setiap hari, setiap detik. Baekhyun ingin dirinya enyah dari dunia, dan jiwanya berserak. Sehingga ia tidak bisa mencapai Langit, karena perasaan bersalahnya.

Dan kini, tepat dihadapannya, sosok yang membunuh Ariya muncul dengan senyum bangga diwajahnya.

"HAHAHA!"

Peri-peri kecil bersembunyi dibalik pepohonan tatkala tawa jahat itu terdengar. Peri Air, terbahak-bahak diatas penderitaan Baekhyun. Menertawakan sosok menyedihkan yang tidak bisa lepas dari masa lalunya tersebut. Wah, Peri Air sangat mengapresiasi dirinya sendiri atas kemampuannya yang berhasil membuat seorang Iblis terluka.

"Hukuman bagi seorang manusia yang mencoba menodai keseimbangan alam," katanya kemudian. "Coba pikirkan, Briar sayang. Seandainya kau tidak melangkah keluar dari sarang busukmu, sudah pasti Ariya tercinta-mu itu masih hidup dan berbahagia dengan keluarga kecilnya."

Ada sosok Ariya yang bahagia ketika Pangeran Chanyeol lahir. Senyumnya merekah, dan pipinya merona merah. Sangat cantik dan bahagia. Baekhyun menyaksikannya saat itu. Ia tidak berani mendekat, tetapi ikut berbahagia.

Ariya-nya sudah menjadi wanita yang hebat.

Tetapi dalam sekejap mata, Baekhyun menghancurkan hidupnya.

Kehadirannya, eksistensinya yang disembunyikan oleh Ariya, akhirnya diketahui oleh Raja dan para pengikutnya. Hidup Ariya terancam, begitu juga Baekhyun.

Black Rose • ChanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang