"Sesuatu yang telah retak tidak bisa kembali utuh seperti semula, namun bisa untuk diperbaiki."
BLACK ROSE
::
Sehun melihatnya dengan jelas.
Amarah, kekecewaan dan kesedihan itu. Tersorot dari kedua mata Sang Pangeran, dan semuanya dialirkan pada pedangnya yang tajam.
Sihir bergejolak dalam dirinya. Dan ia tahu jelas bahwa ia harus melawan itu. Disana, Baekhyun tampak hampir kehilangan kesadaran. Tubuhnya terkekang oleh rantai-rantai panas itu, hingga kulit dan sayapnya memerah hampir terluka.
Sehun amat marah mengetahui satu sosok yang berharga baginya di perlakukan demikian.
"MENJAUH DARI BRIAR-KU, WAHAI MANUSIA BIADAB!"
Sehun berusaha untuk melepas seluruh kekuatannya, namun gejolak yang ia rasakan benar-benar mengganggu. Yang bisa ia lakukan hanyalah melesat ke arah Baekhyun, dan melempar bola-bola api pada Sang Pangeran. Sebelum akhirnya memeluk si Kecil yang kini sepenuhnya kehilangan kesadaran.
"B-Briar, hei... Buka matamu, hm? Kau tidak selemah itu!" Dia menepyk lembut pipi Baekhyun, yang mana sayangnya Baekhyun tidak bereaksi. "Briar! Briar!"
Duar!
Sehun membawa Baekhyun berguling ditanah, hampir saja terkena serangan Sang Pangeran. Ia melirik pada tanah yang terkena serangan itu; hangus dan berlubang begitu dalam.
Sehun menggeram.
"Brengsek, brengsek, brengsek!" Amuknya. "Kukira kau makhluk suci, tapi kau bahkan tidak jauh beda dari makhluk Alamort yang dipandang hina!" ia mendelik marah, "Aku tahu itu kau, Luhan!"
Sesaat, kedua iris itu berkilat. Menampakan bias biru khas seorang Nymph. Luhan—yang menggunakan raga Chanyeol—mendengus.
"Menyingkirlah. Aku harus melenyapkan Iblis itu."
Suaranya lembut, tetapi tersirat amarah yang besar disana. Sehun lantas semakin memeluk tubuh Baekhyun, tidak akan pernah membiarkan Luhan menyentuhnya barang sejengkal pun.
"Kau tidak berhak membunuhnya—"
"Aku berhak," katanya. "Atas semua yang telah ia lakukan."
"Tidak!"
"Menyingkir, atau kuhabisi kalian berdua, Iblis."
Luhan mengangkat tangannya. Mengumpulkan kekuatannya menjadi sebuah bola biru yang dipenuhi listrik. Namun belum sempat ia mengarahkannya, beberapa anak panah berdatangan ke arahnya.
Dia menghindar, mundur beberapa langkah sebelum—
"Enyahlah kau, Pencuri!"
Gerakan sang Jenderal ternyata lebih cepat dari padanya. Ia berlari sekuat tenaga, kemudian mengarahkan pedang yang utuh bersarung itu pada Luhan dan mengenai lehernya secara telak. Sesaat tubuh itu limbung, dan akar-akar yang tiba-tiba muncul dari tanah menyambut tubuh Sang Pangeran sebelum mengenai tanah.
Sehun membulatkan mata, "...J-Jongin?"
Jongin terengah-engah. Lama ia menatap Chanyeol, sebelum akhirnya berbalik badan. Tatapan sinis itu, ia membuang muka. Lantas mengangkat tubuh Chanyeol, dan membawanya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose • Chanbaek
FanfictionKarena musibah yang tiba-tiba menimpa Kerajaan, Baekhyun menjadi korban tuduhan dari rakyat. Baekhyun bergeming, namun tatapannya menyiratkan kelelahan yang amat sangat. Berpikirlah rasional, wahai orang-orang suci. Dia bahkan tidak selangkah pun me...