kisah cinta bidadari bercadar 44

2.9K 129 0
                                    

Kisah Cinta Bidadari Bercadar
Karya : Azizah Khairunissa
Eps : 44

Tak berapa lama pak habib pun naik ke atas panggung itu lalu mendorong Faiz untuk mundur jauh dari Aisyah yang masih tak sadar kan diri. Ia pun mengambil alih untuk memangku Aisyah di pangkuan nya sambil berusaha membangun kan putri nya itu.
Faiz hanya tersenyum saat melihat pak habib memangku Aisyah hingga ia menetes kan airmata nya. Dinda yang menyadari Faiz sedang merasakan sesuatu yang tidak bisa di ungkapkan kata2 lalu mencoba menghampiri nya lalu menggenggam erat tangan abang nya itu. Faiz hanya tersenyum sambil melihat ke arah dinda.

" Mas , berhasil menyatukan mereka din ". Gumam Faiz pada dinda.
"Iya mas . Mas berhasil tapi mas masih gagal dalam satu hal ".
"Maksud mu ?".
"Mas belum berhasil merubah sifat sombong nya ayah kak Aisyah.".
"Sssttt " tegur Faiz .

Pak Habib mengangkat tubuh Aisyah lalu membawa nya keluar menuju ke mobil nya , Faiz dan dinda mencoba mengikuti pak habib dari belakang. Setelah Aisyah berada di dalam mobil bersama umi nya , pak habib langsung menarik Faiz agar menjauh dari mobil nya.

" Dengar ya ! Yang kamu lakukan malam ini tidak menarik simpati saya sama sekali. Kamu bahkan sudah membuat saya malu di depan kolega dan pengusaha lain nya disini. Jika kamu ingin sukses cari lah inspirasi lain jangan dari keluarga saya. Kenapa tidak kamu angkat kisah mu saja yang hanya anak pungut . Tidak punya ibu apalagi ayah !!". Ucap pak habib.

Ucapan pak habib membuat dinda marah , ia ingin membalas hinaan itu namun Faiz mencegah nya.

" Tuan memang benar . Saya hanya anak angkat ibu saya. Tapi saya bersyukur karna saya tidak pernah kekurangan apapun dalam hidup saya termasuk kasih sayang orang tua. Sedangkan tuan ,, lihat lah anak tuan . Dia bahkan rela meninggalkan tuan demi mencari kasih sayang dari suami nya dan orang tua saya. Padahal dia punya segala nya dari tuan ". Balas Faiz

Ungkapan Faiz membuat pak habib murka dan langsung menuju ke mobil nya tanpa berkata apapun. Faiz dan dinda hanya bisa melihat Aisyah dibawa pergi tanpa bisa berbuat apapun.

" Mas kenapa diam saja . Ayo kejar kak Aisyah ".
" biarkan saja dulu dia sama umi dan abi nya din , semoga abi nya bisa mencintai Aisyah seperti dulu lagi , besok saja mas jemput dia ke rumah nya. Sudah hampir larut sebaiknya kamu pulang saja ,mas masih ada kerjaan di dalam ". Suruh Faiz yang meminta adik nya untuk pulang.

" Mencintai dirimu membahagiakan hati ku...
Menyayangi diri mu itu lah yang berharga bagi ku..
Kau lah mutiara dalam hidup ku..
Kau lah bidadari ku..
Kau adalah keindahan ku..
Segala nya ku curahkan padamu..
Dahaga rindu yang membara
Akan terus ada meski musim telah berganti.. ""

               By : Faiz

Di posisi Aisyah yang kini tampak sudah sadar mencoba membuka kedua mata nya. Ia melihat abi nya yang duduk di sisi ranjang sambil menggenggam tangan kanan nya sementara umi nya duduk di sebelah abi nya.

" Alhamdulillah , kamu sudah sadar nak , umi dan abi sangat khawatir ". Ungkap sang umi sambil meraih tangan kanan nya Aisyah lalu mencium nya.
" Mas Faiz mana umi ? Kenapa Aisyah ada di sini ?". Tanya Aisyah membuat abi nya kembali emosi .
" kamu ini masih saja menanyakan pria itu , apa kamu tau yang dia lakukan itu bisa membuat reputasi abi mu rusak di mata bisnis hah !. ". Bentak pak habib
" ya allah abi , sabar . Aisyah sedang sakit tapi abi masih saja keras kepala. Untuk malam ini saja bisa kan abi bersikap santai . Kasian aisyah bi ". Tegur umi dengan suara yang pelan
"Umi mas Faiz dimana ?". Tanya Aisyah lagi
"Nak tadi kamu pingsan di acara itu , jadi umi sama abi mu membawa mu kerumah , jadi ...".
" Aisyah mau pulang umi ..".
"Pulang kemana ?'ini adalah rumah mu ". Kata abi
" Aisyah mau pulang ke rumah mas Faiz , dia suami Aisyah bi ".
"Untuk malam ini kamu tidur di rumah ini , mengerti ?". Ucap pak habib lalu ia berlalu pergi dari kamar nya Aisyah.
"Umi , Aisyah harus pulang , Aisyah tidak bisa tinggal di sini sementara mas Faiz masih di sana , bukankah seorang istri harus ikut suami ketika sudah menikah ? Allah akan melaknat Aisyah jika Aisyah tinggal disini tanpa persetujuan dari mas Faiz mi ". Ungkap aisyah tampak panik dan gelisah.
"Tenang lah nak ,, umi akan menghubungi nak Faiz nanti , yang penting kamu malam ini tidur di sini bersama umi , umi sangat merindukan mu sayang ". Ucap umi nya yang meneteskan airmata.
"Baiklah mi , tapi umi harus menghubungi mas Faiz secepatnya ya ". Pinta Aisyah.

Malam terasa begitu cepat berlalu , sekitar jam 3 sore , Faiz memberanikan diri nya untuk menjemput sang istri di rumah mertua nya. Dengan mengendarai motor butut ia pun berhenti saat sebuah mobil mewah hendak masuk ke halaman rumah mertua nya. Ia meletakkan motor nya itu di pinggir jalan lalu berjalan kaki menuju ke halaman rumah mertua nya.

"Assalamualaikum tuan ". Sapa Faiz pada habib yang baru saja turun dari mobil nya.
"Mau ngapain kamu kemari ?".
"Saya mau menjemput istri saya tuan.".
" punya apa kamu menjemput anak saya ? Mau kamu bawa kemana ? Kerumah ibu angkat kamu ? Iya ? Hahaha coba deh sekarang kamu lihat gerbang itu ,, itu jalan keluar nya. Silahkan ?". Usir pak habib dengan kasar.
Dari arah pintu utama terlihat Aisyah sedang berjalan menuju ke arah abi serta suami nya.

"Mas Faiz ? Abi ? Kenapa masih di luar , ayo masuk ?".
"Tidak Aisyah , mas kemari hanya untuk menjemput mu pulang ". Ungkap Faiz.
" ya tapi setidaknya masuk lah dulu , ketemu sama umi di dalam ".
"Hmmm baiklah ".

Aisyah menggandeng tangan suami nya lalu membawa nya masuk ke dalam rumah. Di dalam Faiz bertemu dengan umi nya dan mereka berbincang2 di ruang tamu sebelum akhirnya pak habib turun dari lantai atas setelah mengganti pakaian nya menuju ke arah mereka. Faiz banyak diam saat pak habib menyindir nya yang tidak bisa memberikan rumah untuk istri nya. Meskipun pak habib bercerita atas nama orang lain namun Faiz tau jika yang pak habib sedang membicarakan nya.
Sadar akan hal itu , Aisyah pun pamit lebih cepat pada abi dan umi nya. Di gerbang saat Faiz hendak menyalakan motor nya Aisyah berdiri di hadapan motor itu.

" Sayang kenapa berdiri disitu , ayo naik kita pulang ?". Ajak Faiz dengan wajah lesu
" Mas terbawa perasaan ya soal cerita abi tadi ?". Tanya Aisyah
" tidak sayang , mas hanya kelelahan saja. Dari semalam tidak tidur karna harus mengurus acara itu ". Jawab Faiz.
Aisyah melangkah mendekati suami nya , lalu mencium dengan cepat pipi kiri suami nya itu hingga membuat Faiz membeku.
"Terimakasih sudah mengembalikan cinta abi pada saya mas . Saya tidak salah memilih mu untuk menjadi imam saya. Allah persatukan lagi ikatan anak dan ayah melalui kamu mas ". Ungkap aisyah
" sekali lagi ". Pinta Faiz sambil menyodorkan pipi kanan nya ke arah Aisyah tanpa menghiraukan ucapan aisyah yang menganggap abi nya sudah benar2 menerimanya .
" kita pulang saja dulu mas , ". Usul aisyah
" eheem kan ? "
"Apa nya ?
" Ayo pulang mas ". Ucap Aisyah sambil mencubit pelan pinggang suami nya itu.

Senja semakin menghilang , bulan mulai menyinari. Suasana semakin sejuk kala angin malam masuk ke dalam kamar melalui celah jendela. Aisyah menutup jendela itu lalu kembali ke meja lemari rias. Ia duduk di sana sambil melepaskan cadar nya serta hijab nya. Faiz masuk ke kamar lalu berdiri di belakang nya Aisyah. Tatapan mereka beradu di dalam pantulan cermin rias itu. Aisyah tampak malu saat Faiz menatap nya semakin dalam. Faiz menyentuh kedua pundak nya Aisyah dan hal itu membuat Aisyah menunduk.
Faiz menurunkan kepala nya agar bisa meraih kepala istri nya. Ia mencium mesra sembari berbisik

" Kamu terlihat sangat cantik malam ini ". Puji Faiz .
Pujian itu membuat Aisyah semakin tersipu malu .

Bersambung....

kisah Cinta Bidadari Bercadar (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang