kisah cinta bidadari bercadar (60)

2.6K 127 3
                                    

Kisah Cinta Bidadari Bercadar
Eps 60
Karya : Azizah Khairunissa

Sebulan berlalu , Aisyah yang kini hanya tinggal berdua dengan Faiz di rumah yang cukup mewah itu membuat nya terkadang kesepian lantaran Di pagi hari nya Faiz harus bekerja. Hari demi hari ia mencoba mencari kesibukan agar bisa melupakan tentang bayi nya. Hari itu ia meminta izin pada Faiz untuk keluar dan pergi ke sebuah masjid tua yang berada tak jauh dari rumah nya. Masjid tua itu terlihat sudah menjadi pusat wisatawan dan pusat perhatian banyak masyarakat lantaran ukiran serta bentuk masjid nya yang cukup unik. Di sana ia bertemu dengan seseorang yang sudah tidak asing lagi bagi nya.
Meskipun awal nya ia enggan menyapa namun ia mencoba mendekat.

" Saida ?". Sapa Aisyah
"Iya , siapa ya ?". Tanya wanita itu
"Aku Aisyah ".
"Ya Allah Aisyah ? Kamu apa kabar ? Sudah lama tidak bertemu , aku dengar kabar kamu sudah menikah kok gak undang2 si Sya ?".
"Itu sudah lama , lagi pula kita baru bertemu sekarang kan .. kamu sendiri bagaimana ? Sudah menikah ?".
"Alhamdulillah sudah , nanti kapan2 aku dan suami ke rumah kamu ya , tukeran nomor hp dong".

Mereka terlihat sangat akrab dan saling bercanda di halaman masjid itu. Menjelang sore hari Aisyah masih duduk di teras masjid sambil membaca mushaf kecil milik nya. Tiba2 Faiz muncul dan menawarkan es krim yang sudah ia beli di tangan kanan nya. Aisyah tersenyum lalu menutup mushafnya dan memasukkan nya ke dalam tas miliknya. Ia mengambil es krim itu dari tangan suami nya .

"Kamu betah disini dari tadi sayang ?". Gumam Faiz sambil membuka es krim nya.
"Iya mas , disini pikiran saya menjadi tenang dan nyaman ,,, kamu kenapa harus mampir kemari ?". Tanya Aisyah sambil menikmati es krim nya
"Saya khawatir pada mu ,, saya ingin mengajakmu ke suatu tempat ,, bisa ikut ?". Tanya Faiz lagi.
"Kemana mas, tapi ini sudah sore ,,, ".
"Baiklah , kita bicara nya di dalam masjid saja , langit pun mendung sekarang , cepetan habisin es krim nya...".
Setelah menghabiskan es krim nya , mereka pun masuk ke dalam masjid dan duduk di lantai yang beralaskan sajadah panjang.

"Sayang , saya ingin mendengar kejujuran mu tentang ini ". Ucap Faiz sambil mengeluarkan sebuah kertas putih yang isi nya terdapat tulisan tangan nya Zahra.
Aisyah terkejut , padahal ia sudah menyimpan surat itu dengan sangat baik kenapa bisa Faiz menemukan nya.
"Mas dapat dari mana surat ini ?". Tanya Aisyah.
" dari dalam lemari , jelas kan apa yang terjadi ,,,".

Aisyah pun menceritakan semua nya dari awal , sejak Faiz mengalami kecelakaan pesawat hingga akhirnya mereka kembali bertemu. Fais terlihat diam dengan mata yang berkaca kaca.

"Maafkan saya mas , jika mas marah maka marah lah mas ,, itu memang salah saya ".
"Dimana dia di makamkan ? Bisa bawa mas ke sana ?". Tanya Faiz

Aisyah pun mengajak Faiz ke sebuah TPU , di sana Aisyah menunjukkan makam nya Zahra. Aisyah mencoba untuk memberi ruang agar Faiz bisa mendoakan istri pertama nya Faiz. Namun Faiz menggenggam jemari nya Aisyah sebagai isyarat agar Aisyah mau menemani nya berdoa. Aisyah terharu saat melihat Faiz mencium papan nama Almarhum dengan lembut.

"Terimakasih sudah memberi ku dua nyawa dari mu Zahra. Saya tidak akan melupakan mu . Saya janji aka menjemput Syafiq secepatnya. ". Gumam Faiz sesaat sebelum hujan turun.
Faiz membuka jas nya lalu memayungi sang istri agar tidak kebasahan menuju ke mobil nya.
Di dalam mobil , saat perjalanan pulang Aisyah hanya diam tanpa berkata apapun. Ia tau bagaimana perasaan suami nya saat itu.
Sementara Faiz mulai bingung . Jika ia mencari anak nya akankah Aisyah akan tetap bersama nya sementara Aisyah baru saja kehilangan putranya. Akankah yang ia lakukan itu mampu membuat Aisyah merasa bahagia atau sebaliknya.
Sesampainya di rumah mereka tetap saja saling diam. Hingga pada saat hendak tidur Faiz mencoba untuk berbicara pada Aisyah soal keinginan nya yang ingin mencari syafiq.

"Aisyah ,,,".
"Iya mas ?".
"Soal tadi ,, yang saya janjikan pada zahra ...".
"Saya ikut dengan mu mas , apapun keputusan itu adalah yang terbaik. Saya siap membantu mu untuk mencari syafiq. ". Gumam Aisyah sambil membuka cadar nya lalu tersenyum.
"Tapi ,,,".
"Jangan khawatir mas , saya akan menyayangi syafiq seperti saya mencintai anak saya sendiri ,, apa saya terlihat seperti ibu tiri yang menakutkan mas ?". Canda Aisyah membuat Faiz tertawa.
Keesokan hari nya , Faiz dan Aisyah pun pergi ke tempat pertama kali mereka bertemu setelah berpisah selama 4 tahun seusai Faiz menghilang. Namun warung yang dulu menjadi tempat pencaharian nya zahra sudah tidak ada lagi. Hanya ada tanah rata yang di tumbuhi beberapa semak belukar.
Aisyah dan Faiz tidak patah semangat , mereka mencoba menyusuri desa terdekat lalu mencoba bertanya pada warga tentang Zahra. Namun tak ada hasil nya. Malam hari nya mereka mencoba mencari penginapan , setelah membayar sejumlah uang pada pemilik penginapan itu mereka pun langsung menuju ke kamar yang sudah di sediakan.
Suasana kamar nya cukup menarik , membuat Aisyah merasa nyaman. Aisyah membuka jendela kamar itu yang menyeduhkan pemandangan hutan yang asri. Dari belakang Faiz datang lalu memeluk nya sambil perlahan ia mencoba melepaskan ikatan cadar nya Aisyah.
Faiz meletakkan dagu nya di atas bahu sang istri dengan tangan melingkar di bagian perut nya Aisyah.
"Saya merindukan saat2 indah bersama mu sya..". Gumam Faiz pelan membuat Aisyah tersenyum.
"Saya pun merasakan hal yang sama mas ,,,". Balas Aisyah membuat Faiz lebih berani lagi dengan aksi nya.
Faiz membalikkan badan nya Aisyah untuk menghadap nya. Pandangan nya tertuju pada mata nya sang istri , Aisyah hanya diam namun ia sendiri merasa jika ia mulai tersipu malu.
" Boleh saya ... emm ". Ucapan Faiz terputus , seperti nya Faiz takut jika Aisyah belum siap untuk melakukan hal yang lebih jauh lagi lantaran masih trauma akan hilang nya sang hati.
Aisyah tidak kuasa melihat sang suami seperti itu , ia menutup kedua mata nya sebagai isyarat jika ia pasrah.
Melihat sang istri seperti itu membuat Faiz tersenyum , ia langsung mengangkat tubuh istri nya lalu di bawa ke ranjang kecil yang ada di kamar itu.
Kedua nya seakan saling menunggu apa yang akan selanjutnya terjadi. Bak pengantin baru yang hendak malam pertama.
Nafas Faiz terlihat mulai memburu saat Aisyah menyentuh lengan nya. Faiz mendekat lalu mendaratkan sebuah kecupan di kening sang istri. Bagai tersengat , nafas Aisyah pun ikut bergemuruh hingga Faiz bisa mendengar suara dari detak jantung nya Aisyah .
Mereka saling memandang lalu tersenyum malu lantaran hal itu kembali terulang.
Mereka melewati sang malam dengan sesuatu yang indah dan diridhai. Tampak nya Aisyah sudah bebas dari trauma nya. Kelembutan sang suami membuat nya tidak kuasa menolak gejolak kerinduan yang sudah lama tertunda..
(Adegan di sensor).
😂
Bersambung...

kisah Cinta Bidadari Bercadar (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang